Disebuah celah dimensi yang kosong, sesosok makhluk mirip dengan manusia tanpa jenis kelamin dalam hal bentuk kecuali tubuhnya yang hanya bewarna putih dengan mata hitam bulat tanpa pupil dan garis hitam tipis horizontal sebagai mulut.
Makhluk itu terlihat sedang berdiam tanpa melakukan apapun bahkan seinci bagian tubuhnya sama sekali tidak bergerak.
Lagipula dia adalah seorang 'Dewa' dan tugasnya adalah menjaga serta mengamati wilayah tempat dia berkuasa, Dewa itu sudah hidup sangat lama dan selama itu dia melakukan tugasnya dengan baik sebelum akhirnya dia terkena sebuah penyakit. Penyakit yang kuat bahkan dia yang seorang 'Dewa' pun akan tunduk.
Penyakit itu tidak lain adalah 'Kebosanan', benar Dewa itu sangat bosan saat ini dan tidak tahu harus melakukan apa. Dia sudah melakukan berbagai hal untuk mengusir penyakit 'Kebosanan' miliknya tapi tidak berhasil, dan karena dia sudah kehabisan ide(malas mencari ide lain) jadi dia hanya berdiam diri saja.
Namun disela-sela kebosanan sang Dewa tersebut, tiba-tiba saja dia menemukan sebuah jiwa mengambang didepan wajahnya. Karena dia bosan jadi Dewa mengintip sedikit ingatan dari jiwa itu namun itu malah membuatnya semakin tertarik sehingga dia melihat keseluruhan dari ingatan jiwa itu.
Setelah selesai melihat ingatan jiwa tersebut Dewa hanya terdiam sebelum garis horizontal dibagian mulut secara perlahan melengkung kebawah dan melebar, menampilkan sosok Dewa dengan senyuman yang cukup mengerikan dan itu benar. Sang Dewa telah mendapatkan ide untuk mengusir kebosanan miliknya walau sementara.
Dari hal yang Dewa lihat didalam ingatan jiwa itu, dia hal menarik seperti sebuah acara negara Jepang yaitu Anime. Sebuah animasi kartun yang dibuat di Jepang dengan berbagai tema, selain itu ada beberapa anime yang menarik minat Dewa seperti Highshcool DxD atau Fate series dan masih banyak lagi.
Karena penasaran dia memeriksa Universe Highshcool DxD dan menemukan bahwa terdapat banyak sekali Reincarnator dan Transmigrator yang tinggal disana, tapi satu hal yang menganggunya adalah banyak sekali Dewa yang seperti dia tinggal di Universe DxD sehingga akan sulit baginya untuk melakukan sesuatu tanpa melanggar hukum atau meninggalkan wilayahnya.
Jadi untuk saat ini Universe DxD telah lolos dari hal untuk menghilangkan kebosanan sang Dewa, kemudian dia berlanjut untuk memeriksa Universe dari Fate series dan itu cukup mengejutkan seperti Universe DxD. Walau tidak memiliki banyak Reincarnator dan Transmigrator tapi Universe Fate atau disebut Nasuverse memiliki banyak sekali orang-orang kuat termasuk seorang vampir tua yang suka melakukan lelucon yang sangat 'Menyenangkan' kepada orang lain.
Namun hal itu juga cukup sulit karena banyak Dewa tinggal disana walau tidak sebanyak Universe DxD tapi bukan hanya itu yang menganggu, sistem dari Nasuverse cukup membuatnya jengkel karena 'Mainan' yang akan dia ciptakan mudah ditemukan oleh Dewa lain atau sistem dari Nasuverse sendiri sehingga akan membuat dia berbagi 'Mainan' miliknya dengan orang lain dan kasus terburuk adalah 'Mainan' miliknya diambil.
Setelah cukup lama menelusuri berbagai Universe anime yang dia temukan didalam ingatan jiwa tersebut dan pada akhirnya Dewa pada anime Date A Live.
Saat Dewa menelusuri Universe Date A Live ternyata itu sangat menarik karena Universe Date A Live membawa konsep yang cukup berbeda dengan kebanyakan Universe lainnya, belum lagi bahwa Universe tersebut hampir tidak memiliki Dewa lain yang mengurusnya maka Dewa akan sangat mudah melakukan hal apapun disana tanpa perlu takut akan konsekuensinya.
Sang Dewa melirik bola emas atau jiwa itu dengan senyuman yang masih tertahan kemudian melirik Universe Date A Live, karena dia memiliki rencana untuk memindahkan jiwa yang ada ditangannya ke Universe Date A Live sebagai hiburannya maka dia perlu menambahkan beberapa pengaturan agar tontonannya menjadi semakin menarik.
Dewa melihat sekeliling kemudian berpikir dan tak berselang lama, senyum diwajahnya semakin melebar. Dewa dulu pernah mendengar desas-desus tentang sebuah keberadaan Omniverse dimana terdapat makhluk yang tinggal diluar alas semesta dan disebut sebagai ras Celestialsapiens.
Dewa lalu segera menggunakan Kemahatahuan miliknya dan mengumpulkan semua informasi penting terkait Celestialsapiens, Dewa cukup kagum dengannya. Karena Celestialsapiens itu sangat kuat dan berasal di Forge Of Creation, sebuah tempat yang berada diluar alam semesta itu sendiri.
Dewa dengan seringai lebar sangat kegirangan karena sudah tidak tahan untuk meluncurkan salah satu ide 'Terbaik' miliknya, agar membuat sebuah 'Kesenangan' besar di Universe Date A Live. Dewa secara perlahan menggerakkan tangan kirinya kemudian ditelapak tangannya terdapat 1 cahaya emas kecil, cahaya emas kecil itu adalah bentuk kehidupan Celestialsapiens khusus yang secara pribadi telah Dewa pilih sendiri, tanpa kepribadian ganda karena Dewa telah menghapus Bellicus dan Serena.
Sehingga hanya meninggalkan tubuh beserta kehidupan seorang Celestialsapiens tanpa kepribadian layaknya sebuah boneka tanpa tali.
Tak perlu menunggu waktu lama-lama, sang Dewa langsung merekontruksi Jiwa yang terpilih sebagai 'Hiburan' Dewa agar jiwanya bertahan dan tidak hancur ketika berada ditubuh Celestialsapiens. Dewa secara berhati-hati memasukkan Jiwa kedalam tubuh Celestialsapiens karena hanya perlu kesalahan kecil maka akan terjadi 'Sesuatu' yang sangat berbahaya.
Setelah selesai memasukkan Jiwa terpilih kedalam tubuh Celestialsapiens, Dewa segera melakukan beberapa penyesuaian terhadap Jiwa tersebut agar tidak rusak dan dapat bertahan didalam tubuh seorang Celestialsapeien.
Ketika tahap persiapan selesai Dewa sekarang perlu mencari tubuh fana baru sebagai wadah/vessel untuk menampung 'Maha Karya' miliknya. Dewa tidak memerlukan waktu lama karena dia langsung menemukan tubuh yang cocok sehingga dia segera menempatkan 'Maha Karya' nya kedalam wadah/vessel baru, membiarkan wadah/vessel manusia fana tersebut bersinkronisasi dengan jiwa, tubuh, dan kekuatan seorang Celestialsapiens kemudian secara perlahan menyesuaikan diri.
Sekarang yang perlu Dewa lakukan adalah duduk manis dan membiarkan kesenangan dimulai.
— Disuatu tempat yang tidak diketahui—
𝘈𝘱𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢-𝘮𝘢𝘯𝘢, 𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘥𝘶𝘭𝘪 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬. 𝘓𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘸𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘬𝘢𝘳, 𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘰𝘣𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴.
𝘋𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳, 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘣𝘪𝘳𝘶. 𝘋𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘥𝘪𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘴𝘢𝘱 𝘢𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘪𝘢 𝘩𝘪𝘴𝘢𝘱 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘱𝘢 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭.
𝘋𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢, 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢.
𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘰𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘬𝘪𝘵𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘮𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘬𝘪𝘵𝘢𝘳 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢. 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴...𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘩, 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘪𝘩, 𝘥𝘢𝘯 2 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘵𝘪𝘩 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘱𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢.
𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘶-𝘴𝘦𝘥𝘶 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘮𝘱𝘪𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨.
"𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬..."
𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘳𝘪𝘯𝘨, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵𝘢𝘯 "𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬" 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴.
"𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬! 𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬! 𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬!"
𝘚𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘢𝘥𝘪𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘪𝘭 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 "𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬" 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘩𝘦𝘯𝘵𝘪, 𝘵𝘢𝘱𝘪...𝘥𝘪𝘢 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘭𝘦𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 '𝘈𝘥𝘪𝘬' 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘱𝘪𝘯𝘨𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯.
Sementara itu, tanpa diketahui oleh siapapun sesosok makhluk tak dikenal menatap mereka tanpa bergerak seincipun.
Sosok itu memiliki penampilan humanoid yang tinggi badannya mencapai 200 cm lebih, dengan seluruh tubuhnya berwarna hitam pekat, sangat berotot dan besar. Beberapa bagian tubuhnya mempunyai garis putih yang menjadi semacam pembatas antara bagian tubuh tertentu seperti dikepalan tangan, membuatnya terlihat sedikit manusiawi. Dia memiliki bintik-bintik kecil seperti bintang putih di sekujur tubuhnya yang cukup terang membuatnya tampak seperti langit malam berbintang, dikedua bahunya membentuk lengkungan tajam seperti sebuah sirip.
Matanya bewarna emas tanpa pupil dengan garis putih melingkari bagian mata yang menyatu dengan tanduk mirip trisula yang cukup besar pada dahinya, warna tanduknya adalah putih dan dibagian tengahnya bewarna hitam dengan bentuk sebuah shuriken, dan ditengahnya terdapat warna putih berbentuk segi empat seperti sebuah permata.
[Image Here]
Makhluk itu melihat kedua anak yang terjebak dalam kebakaran, dan dia tidak menunjukkan sedikit ekspresi apapun baik wajah atau gerakan tubuh.
Saat dia terus memperhatikan mereka berdua, sebuah suara remaja terdengar berbicara kepadanya. Membuat makhluk itu memalingkan kepalanya kearah kanan dan menemukan seorang laki-laki.
Laki-laki itu memiliki penampilan seorang pemuda yang cukup tampan, dia memiliki rambut biru lurus dan pita sampai ke lehernya dan mata coklat kuning, ukuran tubuhnya cukup pendek(170) karena jika dilihat perbedaan tinggi antara keduanya sangat jelas. Dia terlihat mengenakan seragam sekolah SMA? yang terdiri kemeja putih lengan panjang, blazer hitam dengan lambang sekolah berbentuk 'R', celana panjang abu-abu, dasi biru dengan garis-garis hitam serta abu-abu, dan sepatu hitam.
[Image Here]
"Cukup menyedihkan bukan?" Pemuda itu bertanya kepada sosok misterius yang hanya diam, tapi dia hanya sedikit menganggukkan kepalanya karena setuju dengan perkataan pemuda tersebut.
Pemuda itu lalu berjalan dan berdiri disebelah dia, dan keduanya memperhatikan kedua anak kecil tadi. Sementara pemuda itu hanya menatap pemandangan dengan mata melankolis, dia hanya menatap kearah pemuda dan menyadari dia bertanya tentang apa 'Gambaran' ini sehingga pemuda itu menjawab.
"Ini adalah ingatan milikku, itu terjadi saat aku masih kecil dan penyebab kebakarannya...masih belum diketahui"
Dia hanya mengangguk mendengar jawaban dari pemuda itu lalu tak berselang lama, pemuda itu segera berjalan menjauh dan dia memberi isyarat untuk mengikutinya kepada sosok humanoid yang misterius. Sosok humanoid misterius atau bisa disebut Alien, mengikuti pemuda itu berjalan melawati tempat yang sangat gelap.
Secara perlahan mereka menjauh dari ingatan buruk sang pemuda, setelah itu mereka berhenti disalah satu 'Gambaran' yang menunjukkan saat pemuda itu bersama keluarganya.
𝘋𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘦𝘳𝘩𝘢𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘰𝘵𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩, 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 2 𝘱𝘪𝘵𝘢 𝘳𝘢𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘣𝘦𝘸𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢 𝘱𝘪𝘵𝘢.
𝘚𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘪𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘨𝘦𝘮𝘣𝘪𝘳𝘢𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵.
"𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬!"
"𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢?" 𝘚𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘬𝘢𝘯.
"𝘜𝘮!, 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬! 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩"
𝘒𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢.
Melihat ingatan milik pemuda tersebut, dia(Alien) hanya dapat merasa bahagia dan tersenyum(walau tidak punya mulut) karena setelah tragedi mengerikan itu keduanya dapat hidup bahagia.
Tatapan pemuda itu juga telah menjadi tatapan bahagia dengan senyum puas terukir pada bibirnya, lalu gambaran ingatan milik pemuda itu memudar. Secara perlahan, tempat mereka yang awalnya hanyalah kegelapan tanpa kehidupan dan cahaya mulai berubah menjadi ladang dengan berbagai macam jenis bunga, tak jauh dari lokasi mereka terdapat pohon sakura yang memiliki tinggi 20 kaki, serta beberapa pohon ditempat lain.
Suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi yang lembut, ditambah pemandangan matahari yang hampir terbenam dengan langit senja yang menghiasi tempat ini hingga keujung cakrawala, membuat tempat ini sangat indah dan nyaman.
"Waktuku sudah tidak banyak lagi" pemuda itu berkata membuat tanda tanya bagi sosok misterius.
"Kau bertanya-tanya kenapa kan?"
Sosok misterius itu mengangguk kepada pertanyaan pemuda itu, sedangkan dia hanya tertawa geli.
"Yah...jiwaku akan hilang, lebih tepatnya aku akan menyatu dengan jiwamu sebagai bagian darinya. Dan karena itu kau yang akan menggantikan diriku, sebagai Itsuka Shido"
Sosok misterius itu hanya terdiam dan melihat kedua tangannya, bertanya-tanya apakah dia layak mendapat kehidupan kedua seperti ini didunia lain, dunia yang awalnya dia anggap fiksi dan tidak nyata.
"Tenang saja, lagipula aku memang tidak pernah ada. Aku hanyalah jiwa yang tercipta dari jiwa Shinji Takamiya, karena itu kau tidak perlu khawatir"
Pemuda itu atau Itsuka Shido berkata dan melangkah kedepan sosok misterius dengan sebuah senyuman.
"Karena itu, aku serahkan keluargaku padamu dan jaga baik-baik mereka ok?"
Sosok misterius hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Bagus!"
Tubuh Shido perlahan mulai bercahaya emas dan berubah menjadi partikel-partikel kecil yang mulai masuk kedalam tubuh sosok misterius.
"Tapi, masih ada satu orang yang perlu kau temui lagi agar komponen dari jiwa kami sepenuhnya menyatu didalam jiwamu. Dan juga..."
Shido terhenti dan menatap sosok misterius.
"Tolong selamatkan semua orang termasuk para Roh"
Sosok misterius itu sekali lagi mengangguk sebagai jawaban.
"Kurasa ini selamat tinggal untuk kita...dan percayalah bahwa ini adalah perpisahan sementara karena kita akan bertemu sekali lagi, Shin Asuka"
Tubuh Itsuka Shido telah melebur menjadi partikel emas kecil dan telah sepenuhnya diserap oleh tubuh Asuka.
Asuka merasakan rasa hangat menyelimuti seluruh tubuhnya yang awalnya mati rasa. Selain rasa hangat yang menyelimutinya, Asuka juga telah menerima semua ingatan milik Itsuka Shido.
Kesadaran yang Asuka miliki secara perlahan hilang dan membuat pengelihatannya mulai menjadi buram hingga akhirnya menjadi hitam sepenuhnya.
Asuka berjanji kali ini dia tidak akan menyiakan kesempatan kedua yang diberikan kepadanya, kali ini dia akan hidup dengan baik, dan kali ini juga dia akan menepati janji masa lalunya. Sebuah janji untuk memberikan semua orang kebahagiaan dan melindungi senyuman mereka, itulah janji Asuka kepada ibunya...janji yang tidak pernah dia ingkari bahkan sampai dikematian.