Chapter 3 - 2 Vs 1

"psst hey Anna!"

Bisik seseorang saat itu Anna masih didalam Kapal Terbang dan menggeser badannya untuk melihat seorang pria dan wanita, Anna tidak tau mengapa ada Edward dan Jennifer disini, yang Anna tahu hanyalah 20 anak kesini dan seperti nya untuk sekarang nambah lagi.

Anna menggaruk kepalanya karena dia sempat tertidur lelap.

"Psstt kalau kau masih suka tidur setidaknya jangan disini, kita ini lagi ditempat transit tau!"

lanjut bisik Edward dan Anna segera bangun dari duduknya dan benar disini kosong hanya tersisa Edward dan Jennifer yang membangun kan Anna.

"Aku kira kita sudah sampai"

ucap Anna yang meregangkan badannya.

"Heh heh, kau kira kita bakal secepat itu sampai?"

Edward tertawa dan menepuk bahu Anna pelan.

terlintas di pikiran Anna apa yang akan terjadi jika di dunia ini memakai Kultivasi untuk menaikkan level? kau tau di dunia ini jika level sihirmu terlalu rendah kau mungkin tidak bisa mengerjakan tugas dan ajaran yang diajarkan. bahkan sampai tua jika tidak bisa melakukan tugas atau ajaran yang diberikan, bisa saja kamu terjebak di status Apprentice. mengesalkan namun tak ada cara lain.

"Ai chan, bagaimana aku bisa menaikkan level magic ku untuk bisa ke level Mage"

ucap Anna didalam hati, Ai chan yang super canggih merespon dan memberikan data yang menarik. Anna setidaknya membunuh 2 tikus got besar yang sudah menjadi mutant, mengalahkan setidaknya 10 hound dan berkultivasi setidaknya sebelum berkultivasi, Anna harus menelan 1 ulu hati dari Hound tersebut.

"ewwh menjijikkan, tidak ada yang lain?"

tanya Anna.

"Ada namun membutuhkan setidaknya 1 tahun kultivasi, itu harus dilakukan di bawah Air terjun" Balas Ai chan

"Oh sial, baiklah aku akan melakukan hal pertama, butuh berapa lama kultivasi dengan cara pertama?"

Anna kini Penasaran dan Ai chan mengeluarkan data kecil tentang lama kultivasi dengan cara pertama maximal hanya 2 jam.

"Baiklah! kalau begitu aku sudah pastikan"

seru Anna.

....

Anna kemudian keluar dari kapal terbang bersama dengan Edward dan Jennifer yang menunggu. ternyata kapal ini berhenti di sebuah desa kecil yang Anna tidak ketahui namun terlihat jelas di papan terpampang nama desa tersebut.

"Desa Weda"

Edward dan Jennifer saling tatap dan mengangguk membuat Anna sadar dan Penasaran.

" Anna kamu mau ikut dengan kami?"

ucap Edward sambil berbisik

"kemana?" balas bisik Anna.

"Kita akan berburu 15 Hound disini, menurut cerita daging paha Hound disini sangat lezat dan bisa dijual dengan harga yang lumayan dan Ulu hatinya sangat sehat dan mahal"

Bisik Jennifer dan memberikan sebuah kertas ke Anna kalau disini terdapat 6 jenis monster.

Hound, Tikus got mutant, Mud Slime, Layve(berbentuk seperti unta namun berkaki harimau dan memiliki paruh burung),Harpy dan tentu saja Chickhead.

"jadi kita berburu Hound?"

tanya Anna dengan suara pelan.

"memang kamu mau cari apa?"

Tanya balik Jennifer dengan penasaran.

"Aku ingin mencari tikus got"

Balas Anna dan keduanya bingung.

"Memangnya tikus got itu ada material berharga?"

Ucap Edward dan Anna hanya mengangkat bahunya.

"Siapa tau bulunya berguna buat alat sihir"

singkat Anna menjelaskan hal tersebut.

"Oke baiklah ini adalah aliansi, dan kapal kita berangkat 2 hari lagi"

ucap Edward yang tersenyum dan mengulurkann tangannya untuk berjabat tangan. Anna menerima hal tersebut dan membalas jabatan tangan Edward dan melepaskan nya.

"Sekarang adalah waktunya makan siang, setelah makan siang kita akan pergi"

Jelas Jennifer dan tak lama suara besi dipukul menandakan waktu makan siang, para Apprentice berbaris termasuk Anna, Edward dan Jennifer.

"Oh kau yang dirumorkan, kau meninju banyak orang ya di kereta"

ucap seorang pria kekar saat giliran Anna untuk mengambil makanan.

"Ini"

Pria tersebut memberikan makanan yang kelihatan nya ini adalah bubur ayam.

"Apa yang kau tunggu! cepat jalan!"

teriak pria tersebut dan menggema disekitar mereka, membuat orang yang menghayal jatuh ketakutan, suara yang sangat nyaring membuat siapapun yang didekat dia bakal merasakan gendang telinga mereka sakit seperti yang dirasakan Anna.

Anna segera jalan mengambil makanannya yang diberikan dan duduk disalah satu meja kosong, diikuti oleh Edward dan Jennifer.

setelah makan siang selesai.Edward,Anna dan Jennifer pergi ke Ronfa Plains, dimana tempat itu banyak sekali Hound dan Tikus got berkeliaran.

~brukkk~

Sebuah tangan besar memukul pipi Anna secara tiba tiba tanpa disadari oleh Anna dan Anna terpelanting punggungnya menabrak pohon yang ada dibelakang nya dengan keras.

Anna mengerang kesakitan karena Lebam yang dirasakannya kembali sakit.

"Kenapa Anna? apa kau takut?"

tanya Edward dengan nada ejekan.

"Tapi kenapa?"

ucap Anna yang berusaha berdiri dan melihat Edward dan Jennifer sudah mengeluarkan senjata mereka.

"Lily membayarku untuk membunuhmu disini, maafkan aku"

ucap Edward dengan nada sedih, Jennifer hanya terdiam.

"apa? ini tidak benar!" ucap Anna

~Hyunngg~

sebuah Greatsword mengarah ke Anna dan Anna berhasil menghindar tanpa Anna sadari.

"Ai chan? apa kau melakukannya?"

ucap Anna

"Benar, lain kali jangan lengah tuan muda, aku juga punya sistem spekulasi. itu seperti kamu cheat jika didalam video game"

jelas Ai chan

"kalau begitu, aku mohon bantuannya"

ucap Anna dan Anna mengeluarkan Belati nya, dan melakukan pose bertahan.

"Serangan selanjutnya adalah dari Jennifer dengan pedangnya dia akan menggunakan teknik alih alih kekanan tapi menusuk saat berada di kiri"

Ucap Ai chan yang mulai memprediksi gerakan selanjutnya.

"Maafkan kami!"

seru Jennifer berlari kencang ke arah Anna dan melakukan alih alih gerakan menipu, namun sayang sekali, berkat Ai chan semua jadi mudah. Anna berhasil menghindari tusukan pedangnya dan dan memegang lengan Jennifer dan menebas sedikit ke arah lengan Jennifer. Jennifer meraung kesakitan dan menjatuhkan pedangnya.

"Gerakan selanjutnya, Edward akan melakukan swirl swing dengan Greatsword nya, menghindar saja dan lempar batu kepadanya"

Ucap Ai chan dan Anna berlari, menghindari serangan tersebut,mengambil batu dan melompat tinggi naik ke batang pohon.

"Berlari tidak ada gunanya Broadway!!" Seru Edward yang kini tetap berputar berusaha memotong pohon tempat Anna berada.

Anna kemudian melemparkan batu batu kearah kepala Edward dengan sangat sangat kuat dan bertenaga, serangan Anna meleset namun saat lemparan terakhir, batu tersebut mengenai kepala Edward dan Edward terhuyung mundur karenanya.

"Tak bisa kah kita hentikan saja, Lily sudah tidak disini bukan!?

seru Anna yang masih diatas pohon melompat ke arah Edward yang lengah dan memberikan tendangan tendangan kuat ke Edward dan pria kekar tersebut terjatuh dan menimpahi adiknya sendiri setelah akhir nya Edward berguling lagi untuk tidak menimpahi Jeniffer.

walaupun kondisi badan Anna 50% namun berkat Yuri, dapat menggunakan 50% untuk bertahan hidup.

Jennifer yang merasakan sakit pada tebasan milik Anna kini tangannya ditimpah oleh kakaknya sendiri, miris sekali.

"Tapi bagaimana, bisa. bagaimana bisa.. kata Lily kamu gadis yang lemah"

ucap Jennifer sebenarnya membuat Anna tertawa didalam hati, dia tidak tau didalam tubuh Anna terdapat jiwa Yuri Heisenberg yang merupakan murid dari seni bela diri Taekwondo, jadi selain bantuan dari Ai Chan, Anna menggunakan kemampuan bela dirinya.

"Jadi bagaimana, kita akan ke tujuan kita yang sebenarnya atau ini hanya sandiwara, jika iya aku akan pergi sendiri"

ucap Anna kini kakinya menginjak badan Edward seperti keset kaki.

Anna sekarang terlihat seperti boss yakuza yang mengalahkan anggota nya yang berkhianat.

"Baiklah baiklah, kami mengerti. setidaknya berikan kami bagian kain bajumu agar kami bisa menulis pesan bahwa kamu sudah kami bereskan"

Ucap Edward yang kini mulai was was dengan Anna.

"oke deal!"

ucap Anna dan kemudian merobek sedikit pakaiannya dan memberikannya ke Edward.

Anna kemudian menyingkirkan kakinya yang tadi menginjak badan Edward dan bergerak mundur beberapa langkah, Edward dan Jennifer berusaha untuk bangun dan mengambil kain baju yang dirobek oleh Anna dan mereka pergi kembali ke penginapan.

"Baiklah, sebelum mereka curiga padaku, aku harus cepat cepat membunuh makhluk itu"

Anna kini berkacak pinggang, kemudian melanjutkan perjalanan nya menuju Ronfa plains sambil memegang Belati milikya.