Chereads / Bidadari Hidupku Jangan Pergi / Chapter 2 - Kedatangan ke Jakarta

Chapter 2 - Kedatangan ke Jakarta

Pertemuan kita hanya sebentar namun mengingatkan banyak memori yang begitu tajam di kota yang indah dengan pemandangan pegunungan yang asri namun harus Ratna pergi ke Jakarta menemui keluarga Ratna yang di rindukannya selama 6 bulan tak di jumpai karena sibuk dengan urusan KKN ditambah menenangkan diri di pegunungan ini.

Kini Ratna dan kawan kawan seperjuannya harus pulang ke Jakarta dan menyusun skripsi yang di kerjakannya. Tiba pagi tiba Ratna sudah siap dan membawa kopernya dari dalam rumah pak Kades yang begitu baik dengan semua teman temannya. Sudah pukul 5 pagi Ratna harus segera berangkat dan harus menyerahkan laporannya di kampusnya sesampainya sana. Pak Kades sudah menganggap semua adalah anaknya dan Rendi sudah menganggapnya sebagai adiknya sendiri karena telah kehilangan adiknya beberapa waktu saat KKN di pelosok desa

" Pak Kades terimaksih atas jamuan dan tempat tinggalnya Ratna pasti kangen dengan semuanya yang ada di sini khususnya makanan ibu. Kak Rendi, pak Kades Ratna pamit pulang ke Jakarta dan teman teman ya pak . Jaga baik kesehatan bapak " Ucap Ratna sambil mencium tangan pak Kades

" Ratna, Hati hati ya kalau sudah sampai beri kabar ya. Jika rindu beritahu nanti kita akan jemput di stasiun " jawab Rendi dengan berdiri di sebelah Ratna

Ratna dan teman temannya masuk ke mobil hingga pandangan hilang tak terlihat Pak Kades dan Rendi Ratna masih menolehnya hingga Desi temannya menariknya dan membenarkan posisi duduk Ratna dengan tunik yang menyelimpak

" Udah duduk yang benar nanti kepalamu ketinggal di sana bagaimana kan gak lucu nanti mama dan kakamu lihat di kira hantu hahaha " ucap Desi yang membenarkan baju Ratna

" Kasian kok pak Kades dan keluarganya kalian tahu gak Kak Rendi kehilangan adiknya saat dia KKN dua bulan yang lalu kita di sana antara menghibur keluarganya lalu meninggalkannya rasanya sedih banget kalau dengar cerita kak Rendi, Des. Mereka sudah menganggap kita sebagai keluarganya " jawab Ratna dengan mata berkaca kaca mengingat kebersamaan keluarga Rendi

Hingga mereka tiba di satasiun dan naik dengan nomor urut berdekatan satu sama lain memang kak Rendi sudah memesankannya dengan tujuan agar tidak ada yang tertinggal atau pecah saat kembali ke Jakarta

" Indah sekali ya di sana. Meskipun desanya jauh dari kota tapi rasa kagum masih belum juga hilang " kata Rudi yang memandang jendela

" Tak satupun dari kita yang bisa hilang ingatannya dengan desa itu Rud. Seperti halnya Ratna masih terbanyang dengan kak Rendi yang begitu baik dengannya di perlakukannya seperti adiknya sendiri " jawab Desi yang bersandar di bahu Rudi

" Kalian nanti setelah sampai stasiun di Jakarta mau langsung pulang apa mau ke kampus dulu " tanya Krisna sambil memangku tangannya di meja

" Ke Kampus!! " jawab Serentak

Hingga membuat beberapa pasang mata melihatnya dengan malu mereka semua hanya tersenyum dan membuang mukanya ke arah jendela hingga suasana kembali normal. Selama perjalanan ada yang hanya makan seperti Krisna , Hanya tidur seperti Rudi dan Desi . Sedangkan Ratna hanya menikmati suasana di kereta hingga sampai di stasiun Jakarta mereka turun dan mencari suttle dari kampus Taman Bermain sesampainya di kampus yang tiba tiba Ratna merasa lelah dan pusing

" Gaes ayo kumpulin tugas kalian ke pak Budi. Aku nitip laah plis deh. Mau ke kamar mandi dulu " Ucap Ratna yang bersandar di tembok

" Ikut Rat!!. kalian aja dulu ke ruangannya pak Budi nanti kita susul. Ayo Rat " Ucap Desi dengan sedikit penegasan

Setelah Ratna selesai di kamar mandi dan memandang wajahnya sambil memegang pipinya dengan kedua tangannya dan di basuhnya air ke mukanya agar lebih terlihat segar di hadapan pak Budi

" Mukaku udah kucel , lesu, capai, harus segera pulang, tapi belum kelar juga pusing . Aku kuat! kuat !" bicara dalam hati Ratna

Desi yang keluar mengagetkannya begitu saja membuat Ratna tambah saja pusingnya jadi jadi

" Doooor!!!! ngalamun aja Rat" sapa Desi dengan menaruh kedua tangannya di bahu Ratna

" Ayo cepat !!ke ruangan pak Budi nanti di sidang lagi kita " ajak Ratna menarik tangan Desi

Sesampainya di ruangan pak Budi ,Desi dan Ratna duduk di hadapannya sedangkan Krisna dan yang lain sudah di hadap terlebih dahulu di beri bimbingan oleh pak Budi

" Hasil karya kalian saya terima baru saya baca sekilas cukup menarik hasil karya kalian. Ya udah kalian boleh pulang langsung istirahat" Ucap pak Budi yang memegang laporan anak anak

Ratna dan Desi keluar tak lupa membawa barang bawaanya. Ratna mengambil ponselnya dengan aplikasi hijaunya dan memberi pesan pada kakanya untuk segera menjemputnya

** Kak Dewa , Jemput Ratna sekarang udah sampai di kampus Taman Bermain ya **

Satu jam pesannya tak mendapat hasil Ratna memutuskan pulang dengan ojek saja namun Kak Rendi menelefonnya yang di kiranya kak Dewa membuat Rendi kaget

" Hallo kak Dewa udah sampai mana ? Ratna udah samapai kampus ! udah di tunggu satu jam looh yang lain udah pulang " ucap Ratna dengan penegasan

" Ini kak Rendi Rat. bukan kak Dewa . ya Udah kamu kalau gak sabaran naik ojek aja . ya udah kaka tutup ya " Jawab Rendi yang akan menutup telefonnya

Ratna memesan ojek mobil untuk mengantarkannya ke rumah di aplikasinya. Ratna menunggunya di depan kampus sendiri tak ada orang yang datang atau lewat hingga Pak Supir datang membawanya sampai di rumah.

" Ini pak terimakasih. " ucap Ratna yang memberinya uang jasa

Ratna masuk rumahnya sudah memberinya salam beberapa kali masih pun sepi akhirnya Ratna memutuskan duduk di ruang tamu namun belum samapai duduk pandangan Ratna sudah tidak karuan dengan di pandangnya gelap membuatnya tak sadar diri mengenai ujung meja yang tumpul tangannya.

Bruuuug !!

Tak berapa menit kemudian Dewa pulang bersama mamanya habis dari pesta di bukanya pintu dengan melihat Ratna ternaring di lantai

Creeeek!!

Dewa berlari menuju arah Ratna pingsan di tepuknya pipi Ratna dan di cium keningnya Ratna membuatnya tersadar. Namun pandangannya terbayang Rendi

" Kak Rendi .... sampai ikut Jakarta kak" Ucap Ratna dengan lemasnya tangan memegang pipi Dewa

Lalu Ratna pingsan kembali dan di bopongnya ke kamar Ratna di atas yang bersebelahan dengan Dewa. Dewa masih berfikir apa yang di katakan Ratna tadi. Mama membawakannya segelas air hangat dan minyak angin dan di oleskannya

" Maa, ini Dewa salah dengar apa gak si ya tadi, Kalau gak salah panggil nama Rendi. Rendi itu siapa ya ma" tanya Dewa yang memijat kaki Ratna

" Iya mama juga dengar. Udah laah sana kamu ganti baju dan jaga Ratna " jawab Mama yang mengoleskan minyak di hidung Ratna

Tak lama kemudian Ratna bangun dengan wajah yang masih pucat dengan senyum kucing yang di berikan pada mamanya

" makan dulu dan minum obat trus tidur lagi ya" ucap Mama yang memberikan semangkuk sop

Ratna makan hanya beberapa suap dan minumlah obatnya dan tidur kembali . Mam keluar dengan makanan yang masih banyak membuat Dewa menghabiskannya

" Belum di makan ma,Dewa makan aja ya " ucap Dewa langsung mengambil Makanan