Chereads / sih jampang robinhood betawi / Chapter 3 - 3. lamaran

Chapter 3 - 3. lamaran

Keesokan harinya, Abdih pergi menemui Jampang di rumahnya untuk membalas dendam. Namun, ketika dia bertemu dengan penyihir, dia takut melihat penampilannya.

Ia pun harus berbicara dengan ramah kepada Jampang agar tidak mengganggu ibunya.

"Apa katamu? Aku tidak bisa menikahimu?" kata si Jampang, "Aku tidak bisa, aku harus menikah dengan ibumu!" Jampang merona.

Abdih semakin takut melihat sikap tegas Jampang. Ia segera mencari cara agar Jampang tidak menikah dengan ibunya.

"Bukannya kamu tidak bisa menikahi ibuku, Mang . Tapi, ada syaratnya," kata Abdih.

"Apa syaratnya, Abdih? Katakan padaku dengan cepat! " desak Jampang.

"Mang Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai maharnya," jawab Abdi.

Saya tahu Jampang tidak akan bisa memenuhi persyaratan itu.

Jadi, itu sebabnya dia mengusulkan persyaratan. Tapi, bagi Jampang, tidak ada yang sulit baginya.

"Baiklah, Abdi. Kembali ke rumahmu! Saya akan segera memenuhi persyaratan Anda, "kata Jampang.

Saya kembali ke rumahnya dengan perasaan cemas. Jika benar Jampang bisa memenuhi syarat itu, maka ia juga akan memiliki ayah tiri perampok.

Sementara itu, Jampang bingung mencari kerbau. Harga seekor kerbau sangat mahal, sedangkan dia tidak punya uang. Setelah berpikir sejenak, ia pun teringat Haji Saud, seorang kaya yang tinggal di daerah Tambuh.

Sepasang kerbau bagi Haji Saud tidak ada artinya.

Suatu malam, Jampang dan Sarpin pergi ke rumah Haji Saud dengan memakai topeng dan membawa parang. Keduanya berhasil mencuri sepasang kerbau milik Haji Saud dengan mudah.

Namun, saat hendak meninggalkan gerbang desa, puluhan polisi sudah mengepung. Polisi mengacungkan senapan laras panjang. Jampang dan Sarpin juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Mereka akhirnya dijebloskan ke penjara dan Jampang sebagai biang keladi dari perampok itu dijatuhi hukuman mati.

Mendengar berita itu, tuan tanah dan orang kaya sangat gembira. Di sisi lain, orang-orang sangat sedih. Bagi mereka, Jampang bukan sekedar perampok, tapi dia adalah pahlawan.