"Apa yang kamu lakukan disini?"
Rachel waspada dan bersiap mengeluarkan tombak es dengan sebuah skill.
"Mmm, apa kamu ingin melawanku gadis kecil?"
Alice Lauveria mengeluarkan dua buah pedang.
"Aku tanya, apa yang kau lakukan disini?"
Hawa dingin seperti lemari es keluar dari Frost Lancer milik Rachel.
Tidak ada masalah serius antara keduanya, hanya saja persaingan biasa antara Guild seperti perebutan dungeon.
Tapi, karena Alice Lauveria muncul tiba-tiba di dekat kami membuat Rachel bertingkah waspada.
Aku mengamati dengan santai dengan Rachel didepanku. Aku sangat penasaran lalu mencoba melihat status window Alice Lauveria.
===
[Alice Lauveria]
Umur : 28th
Title : The First Generation [S]
Mana : 6-Star★
Skill :
— Dual Sword Mastery [SS]
— Sword Dance [S]
— Enhanced Strength [A]
— Enhanced Speed [A]
— Detection [A]
— Stealth [A]
— Shadow Jump [S]
===
Dia sudah mencapai mana 6-Star★, itu tidak heran karena Alice Lauveria juga mempunyai title yang sama dengan Rachel.
Lihatlah skill set miliknya tidak heran dia dijuluki "Dewi Pedang". Tapi, bahkan dengan skill seperti itu Alice Lauveria akan mati saat menahan Outbreak dungeon Rank-A.
Sepertinya kejadian tahun 2052, dua tahun dari sekarang.
Aku dengar dari rumor dia menahan outbreak sendirian karena pada saat itu Hunter-hunter lain sedang melakukan Raid dungeon. Dia dikenang sebagai pahlawan dan patung dirinya dibuat di alun-alun kota nusantara untuk mengenang Alice Lauveria.
Aku juga sangat mengagumi Alice Lauveria. Dimasa lalu aku pernah ditolong olehnya. Karena kejadian itu aku juga sangat mengaguminya.
Alice Lauveria adalah wanita cantik dengan rambut pirang yang terlihat seperti suku elf. Meski kesan pertamanya seperti wanita sombong, tetapi aslinya dia adalah wanita yang sangat baik hati seperti tokoh utama pahlawan keadilan dalam cerita fantasi.
"Ada apa denganmu? aku bebas datang ke asosiasi hunter. Lagi pula siapa pria itu?"
Alice Lauveria menunjuk kearah ku dengan pedang ditangan kirinya.
"Kamu tidak perlu tau siapa dirinya? Kenapa kamu mengendap-endap dibelakang kami?"
"Apakah dia adalah pacarmu? gadis kecil?"
Alice Lauveria menggoda dengan mengedipkan mata kearahku.
"A-apa kamu bilang? P-pacar? Dasar tidak sopan."
Sepertinya karena emosi. Kemudian Rachel menggukan skill Ice God's Blessing lalu ditambah Acceleration dan menerjang dengan Frost Lancer kedepan.
"Hehh, majulah gadis kecil."
Alice Lauveria juga menggunakan skill Enhanced Strength dan Enhanced Speed.
Aku tidak tahu apa yang dipikirkan keduanya tapi aku harus menghentikan mereka. Jika pertarungan terjadi gedung ini akan hancur dan memakan banyak korban.
Aku menggunakan Transformasi Vampire untuk meningkatkan fisik lalu dengan Supernatural speed aku berada ditengah-tengah Alice Lauveria dan Rachel untuk menahan serangan mereka dengan War God's Aegis.
BOOM!
Ekspresi keduanya berubah saat melihatku.
Pedang Alice Lauveria menusuk tangan dan bahu kananku dan tombak Rachel menusuk rusuk kiri hingga jantungku.
Meskipun sudah menggunakan skill dan mengurangi damage yang diterima tetapi aku tidak memiliki perisai atau item pendukung saat ini sehingga serangan kekuatan penuh mereka berhasil melukai ku.
Itu sengaja aku lakukan, menerima serangan hanya dengan 1 skill untuk mengetest daya tahan tubuhku dari serangan hunter Rank-S.
Meskipun damage yang diterima -80%, dan 90% dari kerusakan sekutu yang diterima akan diteruskan ke padaku. Serangan gila apa ini 20% saja mampu menembus tubuhku.
Dengan terjadinya benturan kekuatan seketika fokus semua orang tertuju padaku dan mereka kaget melihat aku yang berada ditengah-tengah menghentikan serangan kedua Hunter Rank-S Alice Lauveria dan Rachel Skywalker dengan tubuhku.
"Hentikan kalian berdua." aura niat membunuh keluar dari tubuhku.
"Kakak!"
Rachel tampak sangat kaget dan gemetaran melihat tombaknya menembus rusuk hingga ke jantungku. Wajahnya juga pucat, itu adalah tanda dari penggunaan mana berlebihan. Anak ini pantas saja serangannya menembus hingga ke jantungku bahkan dengan tambahan Skill rank-SS. itu adalah 20% dari kekuatan penuh 5-Star★. Apakah dia berencana membunuh Dewi pedang.
Alice Lauveria juga kaget dan membeku bukan hanya karena kehadiranku yang tiba-tiba ditengah mereka tapi juga karena aura niat membunuh dariku,
"Tenanglah Rachel aku tidak apa-apa."
Sambil tersenyum aku mencabut tombak Rachel dan Pedang Alice Lauveria dari tubuhku.
[Curse of Immortality diaktifkan.]
[Meregenerasi tubuh pengguna kembali ke kondisi terbaiknya.]
Dengan jelas semua orang bisa mengamati luka tusukan bolong pada tubuhku dengan cepat kembali seperti semula.
Itu adalah efek skill Vampir yaitu kutukan keabadian.
===
▷ Curse of Immortality
Tidak akan pernah mati. Memulihkan tubuh pengguna dari cedera ringan hingga organ atau jaringan tubuh yang hilang kembali ke kondisi terbaiknya.
===
"Aww, itu sangat menyakitkan."
Aku membuka subspace dan mengeluarkan [Black Night Coat] [4-Star★] karna saat ini baju biasa yang aku gunakan koyak compang-camping. Aku sengaja tidak mengenakannya syukurlah. Jika saja aku menggunakannya mungkin sudah rusak karna daya tahannya hanya 4/10.
"Kalian berdua, ayo kita berbicara. Wakil ketua asosiasi bisakah kami meminjam sebuah ruangan."
Wakil ketua asosiasi hunter Khalid Mustafa membeku tidak merespon hanya menatap kearahku saja.
"Ahh, maaf. Aku lupa jika skill ku masih aktif."
Segera aku menghilangkan aura niat membunuh, seketika juga semua orang terdengan sesak menghirup nafas seperti mereka selama ini menahannya nafasnya.
"Hhhaahh hhah, B-baik tuan Dello Skywalker. Silahkan ikuti saya."
"Rachel, Alice. Kalian berdua juga ayo mari kita ikuti wakil ketua asosiasi."
"Baik."
"Ya, kak"
Keduanya menjawab dengan serentak.
***
Sesampainya diruangan aku memarahi keduanya atas tindakan mereka yang berbahaya nyawa banyak orang. Mereka berdua mengakui atas kesalahan mereka. Aku juga meminta kepada mereka bedua untuk saling minta maaf. Adegan ini terlihat seperti seorang guru disekolah yang sedang memarahi muridnya.
"Dello skywalker, bisakah aku bertanya bagaimana kamu mampu bertahan dari serangan kami berdua?"
Alice Lauveria memiliki ekspresi antusias. Kami berkenalan beberapa saat yang lalu. Wanita ini juga entah kenapa terasa seperti adikku. Bukankah aku yang seharusnya mengagumi Alice Lauveria bukan sebaliknya. Ini menjadi semakin rumit.
"Itu adalah skill milikku."
"Dengan hanya tubuh saja? apakah itu skill pertahanan? Aku juga melihat kamu beregenerasi dengan kecepatan yang luar biasa. Jika seperti itu aku rasa Ranknya setidaknya [SS] benar bukan?"
"Ya, seperti yang kamu pikirkan mereka adalah skill seperti itu."
"Apakah kamu juga bisa menyembuhkan orang dengan skillmu?"
"Tidak, hanya untuk diriku saja. Tapi, skill sebelumnya juga menyerap damage sekutu. Makanya kalian bedua tidak merasakan dampak serangan masing-masing."
"Woah, negara kita memiliki seorang Tanker yang kuat dengan skill Rank-SS. Sebentar, tidak ada tanker yang memiliki kecepatan dan juga aura menyeramkan seperti itu. All-Rounder?"