Tok..Tok Nduk Bangun… Iya buuu. Sudah pagi cepat-cepat ku mandi dan siap-siap pergi ketempat kerjaku walaupun paruh waktu tapi gajinya lumayan bisa membantu menutupi pengeluaranku setidaknya untuk biaya-biaya kuliahku ibu dan bapak tidak perlu memikirkannya lalu siang hari selesai kerja langsung ku laju sepedaku hasil tabunganku bekerja di rumah makan ini, terkadang dipinjam juga oleh lila untuk kesekolah. Pas sampai kampus ku rantai sepedaku di pohon jati parkiran kampus. lalu sedikit berlari aku menuju masuk kedalam kampus karena ada jadwal bimbingan skripsi takut dosennya sudah pulang karena beliau jarang sekali berlama-lama di kampus jadi kami anak bimbingannya harus cepat-cepat atau harus menunggu seminggu lagi untuk bimbingan.
Tak terasa sudah berbulan-bulan aku ga ketemu sama mas tirta ada rasa rindu menghampiri namun ku abaikan saja, karena fokusku ingin segera selesai kuliah dan memulai karirku untuk membantu perekonomian keluargaku, bukan tak ada kabar darinya tapi memang ku abaikan dan ku hindari dia jangan sampai pas-pasan kami ketemu di kampus.
"hani..hani iihhh daritadi di teriakin kok diem aja sih, ngelamunin apa tooohh, han aku mau traktir kamu makan ke mall yuk hari ini aku gajian pertama kali loh. Ayo tapi bener kamu yang traktir ya tabunganku udah terkuras buat bayar uang sidang sisanya untuk bayar baju wisuda dan keperluan wisuda lainnya. iya ayuk cepetan kita pesen taksi online saja ya."
Sesampainya di mall pilihan sahabatku ini, dia malah bingung mau makan atau apa lalu ku bilang, kita nonton aja vi lebih hemat lagi. "ok kalo gitu kita nonton aja naik ke lantai atas berarti yuk.
"via kamu lihat gak tanyaku. Iya, itu beneran mas tirtamu han. deghh.. ku kuatkan hatiku tarik nafas yang dalam supaya air mata ini tak jatuh berderai lalu ku minta via untuk cepat membeli tiket bioskop untuk pilihan filmnya terserah kamu aja vi aku ngikut aja ucapku. Lalu ku pamit ke toilet sebentar dan akhirnya pertemuan yang selalu ku hindari terjadi juga.
"Han kamu lagi disini sama siapa han?. aku sama via mas, lah kamu ngapain disini mas, masa laki-laki berdiri di depan toilet perempuan ada yang ditunggu mas, tanyaku dengan dada berdegub kencang sambil menahan amarah dari rasa cemburuku."
"Ooohh nggak, aku tadi abis dari toilet trus ini aku lagi tunggu sepupu aku tadi dia minta ditemenin nonton mau curhat katanya. Ya udah mas have fun ya. Han, nanti malam mas telphone kamu angkat yoo. Maaf mas aku lagi fokus belajar karena jadwal ujian sidangku minggu depan, nanti kalo sudah selesai sidang kita bicara lagi ya." lalu ku berlalu dan meninggalkan kekasih hatiku. Padahal hati ini rindunya minta ampun tapi mau dibilang apa sudah kuputuskan untuk menjauh dan setelah kejadian ini tekadku pun semakin kuat untuk berpisah.
[Hani] Pagi mas tirta lagi sibuk? apa bisa kita ketemu di kantin pagi ini?.
[Tirta] Aku lagi dikantin, kamu kesini aja sekarang.
"kamu udah sarapan han?". sudah mas, apa kabar mas udah empat bulan juga kita ga ketemu ya, Hmmm mas aku sudah pikirkan baik-baik sepertinya aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi, maafin aku ya dan aku juga mau pamit minggu depan setelah pengumuman kelulusan aku pergi dari kota malang ini mas.
"kenapa han, salah aku apa? atau kamu sudah ada yang lain ya, pantesan aku text kamu ga balas padahal kamu baca, aku hubungin kamu ga angkat setiap aku panggil kamu juga ga mau nengok, aku nggak mau putus dan tolong jangan bikin ulah dulu han jadwal sidangku minggu depan juga, biar aku bisa konsentrasi belajar dulu ya. Maaf mas keputusanku sudah bulat mungkin jodoh kita sampai disini aku harap kita masih bisa berteman kelak dan aku doakan kamu mendapatkan pengganti aku yang lebih baik dariku dan kalian bisa bahagia dan mendapatkan restu orangtua, aku pamit ya mas maafkan kalo aku ada salah selama ini."
Hari-hari kulalui sendiri sekarang, pergi pagi-pagi kerja tapi karena sudah tidak ada kuliah lagi, aku selalu menggambil 2 shift lumayan uangnya untuk tabunganku nanti, pikirku. Aku harus cari tempat tinggal yang murah, ku browsing pabrik itu dekat stasiun bis pasti dekat stasiun ada kost-kostan murah.. "hallo han, kamu udah tau belum han?. hallo vi, ada apa toh, telpon kok teriak-teriak sampe sakit nih kupingku. Han, mas tirta kecelakaan han. Haaaa..dimana..dimana vi, kamu tau ga dirumah sakit mana vi? iya tau ini aku text kamu ya biar kamu bisa jenguk mas mu. "Dia bukan milikku lagi vi andai aku kuat pasti aku masih bertahan batinku menjerit", akhirnya airmata ini jatuh juga tak bisa tertahankan lagi.
Aku ijin sama bos hari ini hanya ambil 1 shift kerja saja. Ku gowes kencang sepedaku, sesampainya di RS aku langsung menuju kamar rawat mas tirta, namun saat di depan pintu kamar, pas mau kuketok ternyata pintunya terbuka sedikit kudengar sekilas percakapan mas tirta dengan seorang wanita, mengenai acara pertunangan.
Lalu aku berbalik dan pulang dengan derai airmata, tak sanggup ku lanjutkan mendengarnya lagi. cepat sekali kamu melupakanku mas. Ku gowes sepedaku lagi menuju kampus untuk melihat hasil pengumuman, dan untuk mendaftarkan wisudaku lalu ku berlalu ke stasiun bis untuk membeli tiket ke Jakarta.
Pulang kerumah perut sudah keroncongan cepat ku berlalu ke kamar mandi untuk bebersih diri supaya bisa langsung menyantap masakan ibuku.. bu aku lapar "makan nduk, hari ini ibu cuma bisa masak ikan asin sama sambal karena adikmu tadi minta uang untuk keperluan sekolahnya." sedihku berlanjut, bu doakan kakak ya semoga tandatangan kontraknya lancar tadi kakak sudah ke kampus minta surat keterangan kelulusan supaya bisa kerja. lusa kakak setelah gajian langsung berangkat ke stasiun ya bu, mau cari kost-kostan murah dulu nanti kakak langsung pulang kok bu karena kan masih ada jadwal bimbingan untuk revisi skripsinya setelah wisuda baru kakak pindah kesana bu.
"iya nduk, kamu baik-baik dan hati-hati dijakarta ibu sedikit was-was karena kamu sendirian tapi karena kamu pernah belajar beladiri, bapak kemarin jadi bisa meyakinkan ibu untuk melepaskanmu merantau sendiri. Iya bu, kalau disini lapangan pekerjaan sedikit bu, lagi ini juga karena sudah ada penerimaan dari perusahaan itu bu makanya kakak berani merantau.
Seperti biasa ku lalui pagi hari ku ketempat kerja, sebuah restoran yang selalu ramai pengunjungnya sehingga uang ti* yang kudapatkan lumayan banyak bahkan setelah kuambil kerja 2shift setiap terima gaji kalau di total bisa lebih banyak 2x lipat gajiku. Bos saya pamit ya saya ijin satu minggu dulu nanti setelah kembali saya langsung masuk ya bos.
"hani tawaran saya masih berlaku kamu jadi accounting restoran ini saja gaji 3jt setiap bulan han. Terimakasih bos tapi saya sudah terlanjur menyepakati pekerjaan yang dijakarta, sekarang saya pamit dulu ya karena saya harus mengejar keberangkatan bis tiketnya sebelum maghrib. Ya sudah kamu pertimbangkan saja ya dan kamu hati-hati dijalan ya."
Cepat-cepat kugowes sepedaku, waktuku hanya tersisa 3 jam atau tiket bisku hangus, sesampai dirumah aku pamitan dengan orang rumahku dan bapak memaksa menawarkan untuk mengantarku ke stasiun padahal aku sudah menolaknya berkali-kali kasian nanti bapak kena angin malam. sesampai di stasiun bapak memarkirkan motor nya dan aku langsung ke pul bisnya lalu sebelum ku berangkat ku cium punggung tangan bapakku. "Doakan hani ya pak supaya sukses tandatangan kontraknya. Iya nduk, nanti kalau sudah mau pulang kabarin bapak ya biar bapak jemput lagi disini. Oke pak, kakak pamit ya pak". perjalananku bisa menempuh sampai 12 jam, aku bisa aku harus kuat demi masa depanku dan keluargaku. Akhirnya jam 6.45 pagi aku sampai di stasiun bis cibitung.
Bersambung ...