Sinar matahari menandakan hari sudah dimulai. Angin yang berhembus menggelitik permukaan kulitku. Suara ibu yang sayup sayup mulai terdengar memanggilku untuk bangun. Perlahan ku membuka mata dan selalu menyediakan waktu untuk berpikir sejenak di pagi hari. Entah itu menyemangati diri agar tidak bolos karena ingin menghindari guru matematika atau berpikir random. Sama seperti orang lain. Hidupku didedikasikan untuk nilai di selembar kertas. Walau begitu, ku mempunyai teman teman yang membuat hidup tidak begitu hambar. Dan 'dia' yang mebuatku mengerti bahwa hidup tidak hanya garis lurus saja. Inilah cerita kelanaku.