Di Sebuah Kota Bernama Kota "M" Tepatnya di sebuah Sekolah Terkenal. ada Seorang Wanita yang Penyendiri karena sering di Bully dan ditindas oleh Teman temannya.
"Hei lihat dia siburuk rupa, Dia tidak malu ya Keluar rumah dengan muka seperti itu" Kata pembully 1
"Iya, kasian orang tuanya, padahal ayahnya konglomerat tapi anaknya jelek, Kalau saya jadi ayahnya sudah saya buang pastinya" Kata Pembully 2
Zaria Dengan Wajah yang menunduk Bergegas Lari dari kerumunan tersebut. Dia dengan wajah yang sedih sambil Menahan Air matanya Jatuh hanya Bisa Tersenyum.
Dia Lari Ke Pinggir jalan untuk Menunggu Bis Agar bisa pulang kerumahnya, Tiba tiba ada seorang Perempuan yang Memiliki tinggi setidaknya 167 Cm menghampirinya
"Hei Zaria, Kamu kok pulang duluan gk nungguin aku sih." Kata perempuan tsb.
"Eh Lara maaf ya aku tadi lupa kalau kita ada janji pulang bareng" Kata Zaria Dengan Ekspresi kaget
"Iya gpp, aku tau kok" Kata lara
Ternyata dia adalah "Lara" Satu satunya Sahabat Zaria yang baik kepadanya
"Makasih ya Ra" Kata zaria sambil Tersenyum
"Iya gapapa ri" Lara membalas Senyum Zaria
Bisnya Pun datang dan mereka berdua Naik Bersama sama Ke bis tsb.
Zaria pun Sampai di Dekat Rumahnya
"Ra, aku turun duluan ya, Sampai jumpa besok di sekolah" Kata zaria
"Iya ri Sampai jumpa besok" Balas Lara
Zaria pun Menuju ke rumahnya yang mewah
"Eh Si Cacat udah pulang, Cepat masuk ke kamar kamu jijik aku liatnya" Kata adik Tirinya
"i-iya dek kakak masuk dulu ya" Balas zaria
"Apaan sih, kita bukan adek kakak ya, Najis gue mau punya kakak yg buruk rupa kaya lo." Kata Adik tirinya Sambil marah marah
"M-maaf Zera" Balas zaria sambil menundukan wajah.
zaria pun langsung masuk ke kamarnya
"Kenapa Ya tuhan, Kenapa saya memiliki wajah yang Cacat kenapa harus saya ya tuhan" Zaria bergumam sambil Meneteskan air mata
"Apa... aku harus bunuh diri saja agar semuanya Berakhir? Saya sudah tidak sanggup lagi hidup seperti ini. ayah saya sendiri Mengabaikan saya, Adik tiri saya sering menindas saya, ibu tiri saya memperlakukan saya layaknya seorang Pembantu " Zaria Sambil Menangis Kencang Tanpa suara.
"Tidak! Saya harus kuat, Saya tidak boleh menyerah Cuman karena ini, Masih banyak orang yang lebih menderita dari pada saya di luar sana" Dengan keyakinan yang Besar dan semangat yang baik, dia menghentikan tangisannya dan turun untuk membuat makanan.
"Aduh! kok Gk ada Ayam... Saya lupa beli ayam tadi, Gimana nih, itu makanan kesukaan adik saya" Zaria berbicara di dalam hatinya
Zaria pun bergegas keluar Buat membeli ayam di supermarket...
"Ojek, ojek, Mas ojek." Zaria teriak Untuk Memesan ojek
"iya mba, mau kemana?" Kang ojek
"Antar aku ke supermarket terdekat Mas"Kata zaria
"Sipp silahkan naik mba, Cuman 200 Rb" Kata kang ojek
"Kok mahal banget mas..." Zaria dengan muka bingung
"Ya liat aja muka kamu jelek banget, Kalau gk mau cari aja ojek lain, mending kalau ada ojek lain ojeknya juga gk bakal mau" Kata kang ojek sambil Menatap rendah zaria
" y-yaudah mas" Zaria sambil muka sedih
mereka pun Berangkat ke super market terdekat
"Udah sampai, mana uangnya cepat kasih" Kang ojek
"Ini dia mas" Zaria memberikan uang 200 Rb buat Ojeknya
Zaria Masuk dengan wajah Menunduk ke super market, Dia langsung Ke tempat Daging ayam, Setelah dia mengambil Daging ayam mentah, dia langsung ke kasir untuk Membayar.
setelah membayar, Zaria pun Keluar dari super market Tsb. Dia langsung Ke Pangkalan ojek buat Memesan ojek. tapi tiba tiba...