Han Siong dengan jurus dahsyatnya terus mencecar ke arah lawan. Begitu juga dengan dua pendekar pilih tanding itu. Mereka menyerang dengan pedang tajam yang sudah siap menembus tubuh orang tua itu.
Namun kembali lagi seperti sebelumnya, Han Siong bukanlah lawan yang mudah untuk dihadapi. Ia adalah Datuk Dunia Persilatan, sudah tentu, mereka berdua bukanlah lawan yang pantas untuk bisa membunuhnya.
Bisa melukai, bukan berarti bisa membunuh!
Trangg!!! Trangg!!!
Benturan nyaring terdengar dua kali. Benturan itu juga susul-menyusul sehingga menggema ke empat penjuru mata angin.
Dua batang pedang pusaka itu berhasil dipatahkan oleh Han Siong. Benar-benar kedua tangan yang luar biasa.
Dua pendekar pilih tanding itu saja hampir tidak percaya dengan apa yang mereka alami barusan.
Si Tua Bertangan Seribu tidak berhenti. Setelah barusan berhasil mematahkan senjata lawannya, ia kembali datang dengan sejumlah ancaman maut yang tidak main-main lagi.