Sringg!!!
Suara pedang yang dicabut dari dalam sarung terdengar denga jelas. Begitu pedang itu keluar, hawa pembunuhan yang sebelumnya sudah terasa pekat, sekarang malah makin pekat lagi.
Jika ada orang awam yang hadir di Bukit Daun Hijau saat itu, niscaya ia akan langsung merasa sesak. Sebab dia tidak akan bisa bernafas. Karena oksigen di tempat itu, seolah-olah telah lenyap akibat tertekan oleh hawa pembunuhan yang sangat pekat.
Pedang itu benar-benar tajam. Pada saat sinar rembulan menerpa batang pedang, ada seberkas cahaya putih kemerahan yang sangat merona.
Merona sekaligus menakutkan!
Ketua Han sendiri sendiri sampai dibuat sedikit tergetar. Ia tidak menyangka terhadap pusaka lawan. Ternyata, pusakanya benar-benar tajam.
"Pedang yang bagus," puji Pendekar Pedang Naga Langit seraya tersenyum hangat.
"Terimakasih,"