Ia memang telah memaksakan diri untuk menahan luncuran tubuhnya. Hal itu sengaja dilakukan, sebab kalau dirinya tidak menahan, niscaya ia akan membentur dinding kamar. Jika sudah demikian, bukan mustahil pula yang akan ia derita malah jauh lebih parah lagi.
Sekarang pun ia sudah terluka. Hanya saja, luka dalam yang ia derita saat ini masih mending. Walaupun mulutnya mengeluarkan darah segar, tapi hal tersebut jauh lebih baik daripada dia harus kehilangan nyawa.
Pertarungan di dalam kamar itu sempat terhenti sebentar. Masing-masing tokoh yang terlibat saat ini sedang mengatur nafas dan mencoba menyalurkan tenaga dalam serta hawa murninya kembali.
Dalam hatinya, diam-diam Hartawan To terkejut juga ketika melihat dengan bagaiamna kemampuan Pendekar Jarum Hitam.
Sungguh tidak disangka, ternyata kemampuan pemuda serba merah itu sudah meningkat tajam. Kemampuannya yang sekarang sudah berbeda sangat jauh jika dibandingkan dengan yang dahulu.