Kecepatan serangan itu jauh lebih hebat dari sebelumnya. Agaknya penjaga tersebut sudah bertekad untuk mengeluarkan kembali segenap kemampuannya. Sehingga saat ini, serangannya lebih dahsyat beberapa kali lipat.
Tusukan pedang sudah tiba di depan mata. Hartawan To bisa melihat dengan jelas ke mana pedang penjaga itu melesat.
Trangg!!!
Pedang di tangan kirinya diangkat. Pedang itu membentang di depan wajahnya. Benturan pertama terjadi. Bunga api memercik.
Ini adalah pertama kalinya lagi dia menggunakan Pedang Bunga Hujan. Ini juga pertama kalinya ia bertarung setelah sekian lama hanya terdiam dalam kemewahan dan gemerlapnya dunia.
Meskipun sudah lama tidak bertempur, tapi ia percaya terhadap kemampuannya sendiri. Ia yakin, kalau untuk menghadapi tiga penjaga itu, dirinya masih mampu.
Sementara itu, dua penjaga lainnya tidak mau tinggal diam. Mereka pun saat ini sudah turun tangan. Dua batang tombak melayang di tengah udara, diikuti dengan pemiliknya masing-masing.