"Aku masih belum mengerti setiap kata yang kau ucapkan," kata Siau Yam seraya menggelengkan kepala dan tersenyum kecut.
Ia masih bersikap seolah-olah tenang. Padahal dalam hatinya, wanita cantik itu sedang berusaha menekan perasaan yang sejak tadi terus mengganggu konsentrasinya.
"Kau hanya pura-pura tidak mengerti," jawab Li Yong.
Ia menarik nafas satu kali. Setelah itu segera melanjutkan lagi, "Aku tahu, sebenarnya kau adalah wanita yang pintar. Selama ini, kau hanya berpura-pura bodoh agar semua rencanamu berjalan dengan lancar,"
Siau Yam tidak menjawab. Dia langsung diam seribu bahasa.
Malam semakin larut. Udara di sekitar markas bertambah dingin lagi.
Sampai sejauh ini, tiada satu pun orang yang berani buka suara. Semua orang menutup mulutnya dengan rapat.
"Kau hanya datang kemari untuk mengatakan hal ini saja?" tanya Siau Yam setelah ia diam cukup lama.
"Tidak, bukan cuma itu saja. Masih ada hal lain lagi,"
"Coba katakan," pinta wanita itu.