Ia terus menghindari setiap sabetan dan tusukan yang diberikan oleh Panglima Guan. Karena situasi sudah tidak memungkinkan lagi, pada akhirnya ia memilih untuk mengeluarkan senjata pusaka yang terselip dibalik pakaiannya.
Senjata pusaka itu berupa pedang pendek. Pedang itu memang berbeda dari pedang pada umumnya. Sebab panjangnya saja hanya setengah depa kurang. Tapi walaupun begitu, ketajamannya justru tidak kalah dari pedang pusaka lainnya.
Ketika pedang pendek itu sudah berada dalam genggaman tangan, Yun Jiang langsung saja mengeluarkan salah satu jurusnya yang bernama Serangan Sembilan Titik.
Gaya bertarungnya tiba-tiba berubah. Yun Jiang menyerang sembilan titik kematian yang terdapat di tubuh manusia.
Ia mulai memberikan perlawanan berarti bagi pihak lawan. Panglima Guan memuji jurus pedang orang itu. Sebagai seorang ahli pedang, ia tentu bisa menilai bagaimana hebatnya jurus tokoh dari Keluarga Yun tersebut.