Di tempat itu sepi hening. Tiga orang gagah masih diam membisu. Mereka masih sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Di bawah sana terdengar hiruk-pikuk yang tidak pernah berhenti. Ada yang tertawa, ada yang sedang bercerita, bahkan ada pula yang meneriakan barang dagangannya masing-masing.
Maklum, restoran terbesar itu berpusat di tengah kota. Sehingga semuanya ada di sana. Gedung-gedung yang menjulang tinggi, para pedagang kaki lima, bahkan para pelancong sekali pun, semuanya tersedia.
Pusat Kota Ji Nan ini memang selalu ramai. Seolah-olah kota itu tidak pernah mati. Setiap saat pasti ada saja kehidupan.
Matahari sore mulai tenggelam di balik bukit yang hijau. Udara semakin terasa sejuk.
Tiba-tiba Ketua Han bicara, "Panglima, bagaimana pergerakan anak buahmu? Apakah mereka sudah mendapatkan informasi terkait Keluarga Yun itu?" tanyanya dengan memasang wajah serius.