Si Cacat Mata seketika tersurut mundur ke belakang. Ia ingin bertindak lebih lanjut, tapi tiba-tiba seluruh tenaganya lenyap tak tersisa. Wajahnya pucat pasi. Keringat dingin sudah mengucur deras membasahi seluruh tubuhnya.
Bukan cuma itu saja, si Cacat Mata bahkan merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Rasa sakit itu sulit dicari tandingan.
Begitu matanya memandang menyelidik, ternyata di beberapa bagian tubuh sudah terdapat lima batang jarum hitam yang menancap cukup dalam.
Jarum hitam itu bentuknya kecil. Namun akibatnya justru sangat besar.
Wutt!!!
Belum sempat ia sadar sepenuhnya akan keadaan sekarang, mendadak dari depan sana kembali meluncur sekelebat bayangan benda hitam. Benda hitam itu terus melesat lalu menancap tepat di tenggorokan si Cacat Mata.
Crapp!!!
Ia menjerit ngeri. Kedua tangannya lalu memegangi leher yang terasa sakit itu.
Si Cacat Mata sudah tidak kuat. Tubuhnya sempat kejang-kejang sebelum ia benar-benar mampus.