Saat itu, Wakil Ketua Cao tampak sudah sangat gusar. Ingin sekali dia melabrak mulut pemuda serba merah itu. Ia juga ingin membalas ucapannya. Namun sebelum itu, ternyata Li Yong malau sudah bicara lebih dulu lagi.
"Sudah tidak tahu malu, tidak mau menerima kebenaran pula. Sungguh mengecewakan," ujarnya sambil menghela nafas.
Li Yong meneguk secawan arak. Kemudian ia bangkit berdiri lalu berjalan ke jendela luar.
Pada saat itu, si Wakil Ketua Cao sudah tidak bisa menahan sabar lagi. Sudah cukup lama dia bersabar dan menahan diri. Dan sekarang, ia sudah tidak bisa melakukan kedua hal itu lagi.
Wushh!!!
Tangan kanannya dijulurkan ke depan dengan tiba-tiba. Ia melayangkan pukulan keras yang mengincar punggung. Pukulan itu dilancarkan dengan tiba-tiba. Kecepatannya juga sangat tinggi.
Tapi ternyata hal itu sudah bisa ditebak oleh Pendekar Jarum Hitam. Tepat sebelum pukulan lawan mengenai punggungnya, tiba-tiba pemuda itu membalikkan tubuh lalu mengangkat tangan kanannya.
Plakk!!!