Wakil Ketua Cao tersenyum simpul. Ia tidak bicara lebih lanjut lagi.
Orang tua itu lalu memandang ke arah Li Yong. Sejak tadi, dia sudah dibuat merasa penasaran oleh kehadirannya.
Benarkah pemuda itu adalah orang yang sedang dicarinya selama ini? Ataukah hanya dirinya yang salah lihat saja?
"Ketua, bolehkah aku bertanya?" tanya Wakil Ketua Cao setelah beberapa saat terdiam.
"Tentu saja, tentu saja boleh. Jangan banyak adat segala, kita bukan orang luar," tukas Ketua Han sambil tertawa cukup lantang.
Mendapat tanggapan baik seperti itu, pria tua tersebut tentunya merasa sangat gembira. Ia jadi senang karena dirinya bisa bersikap lebih leluasa lagi.
"Siapa pemuda yang sejak tadi membungkam ini?" tanyanya sambil memandang ke arah Li Yong.
Tatapan matanya tajam menusuk. Perduli siapa pun pemuda itu, ia benar-benar merasa tidak senang. Alasannya bukan lain adalah karena pemuda tersebut tidak memberikan hormat sedikit kepada dirinya.