"Lima Datuk Sesat!" seru Huang Yaosi si Pendekar Pedang Kesengsaraan.
Ia sangat terkejut melihat siapakah lima bayangan itu. Ternyata lima datuk sesat itu benar-benar hadir di sana. Mereka sungguh turun tangan ke medan pertempuran.
Lima orang tokoh paling ditakuti berjalan secara bersama-sama. Saat mereka melihat lima datuk dari aliran putih, orang-orang itu tidak berani lagi bertindak gegabah.
Sekarang mereka masih berjalan, namun tidak sambil mengibaskan telapak tangan seperti sebelumnya.
Para datuk itu berhenti pada saat jaraknya hanya terpaut dua puluh langkah dari hadapan tokoh yang setara dengannya.
Tetapi baru saja mereka tiba di sana, tiba-tiba dari arah kanan dan kiri mendadak muncul juga dua orang lainnya.
Orang-orang yang datang ini, satu pemuda sepantaran Li Yong. Satu lagi seorang pria berumur empat puluhan tahun.