"Aku merasa prihatin kepadanya," ujar Huang Yaosi sambil menghela nafas panjang dan berat.
"Benar. Aihh, nasibnya sungguh menyedihkan sekali,"
Raut wajah kesedihan langsung tergambar jelas di antara kerutan muka para tokoh tersebut.
Mereka juga tahu persis seperti apakah kekuatan cinta itu. Karenanya, orang-orang tersebut juga merasa maklum dan tidak menyalahkan Gao Li tentang keputusan yang diambil olehnya itu.
"Sebelum dia melakukan hal itu, apakah ia sempat bicara atau memberikanmu sesuatu?" tanya Liang Fu ikut bicara.
"Ya, dia memberikan surat terakhir kepadaku," jawab Li Yong.
Sambil bicara demikian, pemuda itu pun merogoh pula saku bajunya. Ia langsung mengambil sepucuk surat pemberian dari Gao Li ketika ia berada di lembah, tepat sehari sebelum ia tewas.
Liang Fu mengambil surat tersebut. Ia kemudian segera membacanya.