"Terimakasih,"
Suasana di halaman ruang tahanan itu hening kembali. Kedua belah pihak belum ada yang bicara lagi. Mereka sama-sama diam. Sama-sama sedang memperhatikan calon lawannya.
Api yang berkobar masih membakar seluruh bangunan. Suara jatuhnya kayu yang terbakar sudah terdengar sejak tadi. Suara itu tiada pernah berhenti. Bau gosong tercium ke seluruh tempat.
Asap hitam masih membumbung. Asap hitam yang pekat. Sepekat harapan manusia. Segenap perasaan hati manusia.
"Sebelumnya, apakah kau punya permintaan terakhir?" tanya Ketua Han setelah dia terdiam cukup lama.
Pertanyaan itu sebenarnya sudah sangat jelas. Sebab pertanyaannya telah mewakili semua yang akan terjadi nanti.
Ya, benar, agaknya Ketua Dunia Persilatan tidak akan menyisakan satu orang pun yang berada di halaman itu.
Kepala Opas Han menundukkan kepala. Ia tahu, Ketua Han bukan sedang memberikan ancaman. Karena bagaimanapun juga, ia pun tahu betul manusia macam apakah Ketua Dunia Persilatan itu.