Ketua Han dan Panglima Guan tidak mau menyisakan satu pun di antara para opas itu. Maka dari itu, mereka kembali melancarkan sebuah serangan yang kecepatannya bagaikan sambaran kilat.
Wutt!!! Crashh!!!
Darah segar menyembur ke tengah udara. Beberapa kepala langsung terlepas dari tempatnya.
Kepala Opas Bun masih berdiri di pinggir arena. Ia ditemani oleh sepuluh orang serba hitam lainnya.
Orang-orang yang berada di belakang Kepala Opas Bun itu mempunyai penampilan yang sama dengan pengawal pribadi Ketua Han.
Mengenakan seragam dan cadar serba hitam!
Bedanya, kalau pengawal pribadi itu mempunyai pancaran mata yang misterius, maka orang-orang ini justru mempunyai pancaran mata sadis dan penuh kekejaman.
Ketika menyaksikan bagaimana sepak terjang Ketua Han dan Panglima Guan, tak urung Kepala Opas Bun tergetar juga hatinya.
Ia tidak menyangka, para yang terbilang cukup terlatih itu, ternyata tidak mampu memberikan perlawanan berarti sedikit pun.