"Baik, Tuan Muda. Hamba mengerti," pengurus kuda yang sudah berusia lanjut itu tampak kegirangan.
Dia benar-benar berterimakasih kepada Li Yong. Khususnya lagi kepada uang tip yang diberikan olehnya.
Sementara Li Yong sendiri, setelah tadi memberikan uang tip kepada pengurus kuda, ia langsung masuk ke dalam rumah makan mewah itu.
"Selamat malam, Tuan Muda. Silahkan masuk," seorang pelayan wanita muda menyambut kedatangannya di ambang pintu masuk.
Pelayan itu sangat cantik. Apalagi senyumannya yang bisa membuat seseorang selalu teringat kepadanya.
Namun walaupun begitu, ternyatai Yong tidak memperlihatkan sikap senang maupun kagumnya. Ia hanya menganggukkan kepala saja. Tanpa berkata sedikit pun, pemuda itu segera masuk ke dalam.
Si pelayan wanita itu tampak sedikit kecewa. Namun karena sudah terbiasa menemukan orang-orang semacam itu, maka kekecewaan tadi hanya terjadi sepintas saja.