Entah ke mana perginya orang tua itu. Sebab Li Yong sendiri tidak bisa melihat kepergiannya.
Untuk beberapa kejap, pemuda itu dibuat kebingungan. Ia hanya bisa terbengong sambil mencoba untuk merasakan kehadiran lawan.
Namun anehnya, walaupun sudah menajamkan panca indera miliknya, ia tetap tidak bisa merasakan kehadiran lawan. Seolah-olah aura kehidupan Wakil Ketua Cao hilang begitu saja.
Padahal, setiap manusia yang bernyawa pasti mempunyai aura kehidupan. Hanya manusia mati lah yang tidak mempunyai aura kehidupan.
Lalu, bagaimana dengan kondisi Wakil Ketua Cao sekarang? Bukankah aura kehidupannya juga tidak bisa di deteksi? Apakah itu artinya, dia pun sudah berubah menjadi mayat?
Di satu posisi lain, Ketua Han pun ikut terkejut karenanya. Namun sebagai tokoh yang telah mencapai tahap pilih tanding, ia tentu bisa dengan cepat membaca situasi.
