Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Siren Soul.

Gelukkid_2829
--
chs / week
--
NOT RATINGS
28.5k
Views
Synopsis
"Kenapa kamu tidak tarik anak itu, lalu membunuhnya?" gertak wanita tua tersebut.  "Hah, bagaimana Nenek berbicara seperti itu?"  balas gadis itu dengan suara melemah. "Kita ini terlahir jahat, Kelly. Tidak. Manusia yang jahat. Jangan pernah berteman dengan manusia. Atau tubuhmu ini akan terpajang di kolam sempit, lalu menjadi penghibur manusia yang menjijikan itu," teriaknya kembali. Sudah 21 abad. Selama itu, Siren memiliki dendam terhadap manusia. Hingga salah satu Siren datang ke daratan, tempat para manusia berada. Dia adalah Kelly. Akankah dia membuat keributan? Atau, akankah Kelly menemukan anak laki-laki itu lagi, setelah 5 tahun? Penasaran dengan kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah ini.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

"Kembali lah, Kelly," ujar sahabatnya-Anna. Sambil menarik ekor Kelly.

"Diamlah, Anna. Aku ingin melihat mereka," ucap Kelly pelan. Dengan rasa penasaran yang dilakukan anak manusia seusianya.

"Kelly, benarkah kau tidak takut sama sekali?" tegas Olix-sahabatnya. 

"Olix, kenapa kamu jadi banyak bicara?"

"Aku tidak suka berbicara dua kali," ucap Olix dengan tatapan membunuhnya.

"Baiklah, Olix tampan," ucap gadis itu dengan bibir mengerut. 

Tiba-tiba, anak manusia dengan baju hitam itu melempar sesuatu. Benda panjang berwarna hijau itu mendarat. Dan membuat sakit di kepala Kelly.

"Aw, apa ini?" ucap gadis berambut coklat itu. Sambil mengusap kepalanya linu. 

"Ah, tidak! Botolku mengenai seseorang," panik anak laki-laki tadi. Dia segera menghampiri sumber suara gadis itu.

Kelly pun berbalik arah untuk melihat siapa yang melempari benda keras kepadanya. 

Tiba-tiba, sepasang mata bulat saling menatap, tanpa kedipan. Mereka saling terpukau. 

'Wah' kata itu keluar dari mulut mereka secara bersamaan. Mereka saling terkejut. 

"Maaf," ucap anak laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.

Kelly pun membalas uluran tangannya. Sedikit lagi mereka bersentuhan. Namun, seseorang menarik ekornya dari bawah. Dia adalah neneknya. Tangan kanan Raja Laut. Dengan tatapan yang menusuk. Seakan bongkahan es tajam dari matanya akan memanah pecah di pupil gadis itu. 

"Dia memiliki ekor dan sisik" bisik anak laki-laki itu, sembari melihat lautan dengan tatapan kosong.

"Sisik? Sisik apa?" tanya gadis seusianya yang merupakan teman anak tersebut.

"Ah, tidak ada. Berhentilah bermain. Ayo kita pergi," balas anak laki-laki tersebut. Sesekali, dia menatap ke belakang. 

Sementara itu, gadis tadi ...

"Maafkan aku nek," ucap gadis itu dengan perasaan takutnya.

"Kenapa kamu tidak tarik anak itu, lalu membunuhnya?" gertak wanita tua tersebut. 

Dia merupakan neneknya. Sebutlah dia Elen. 

"Hah, bagaimana nenek berbicara seperti itu?"  balas gadis itu dengan suara melemah.

"Kita ini terlahir jahat, Kelly. Tidak. Manusia yang jahat. Jangan pernah berteman dengan manusia. Atau tubuhmu ini akan terpajang di kolam sempit, lalu menjadi penghibur manusia yang menjijikan itu," gertaknya. 

"A-aku hanya penasaran saja," gadis itu mengalihkan pandangannya.

"Jangan pernah penasaran. Kali ini, aku tidak akan membiarkan kejadian seperti ini lagi. Selama lima tahun, berhentilah bermain dan mulailah belajar dengan benar. Kamu hanya boleh di rumah dan membaca buku di perpustakaan. Hanya itu tempat yang kamu singgahi," bentak wanita tua itu.

"T-tapi nek," ucap Kelly yang memohon. 

"Berhenti mengelak atau aku tambah hukumanmu," sergah neneknya

"B-baik nek," ucap pasrah gadis itu. Dengan mutiara hitam yang mulai berjatuhan dari sudut matanya.