Pada pukul 03.00 dini hari, Yan Xi masih sibuk meneliti untuk membantu perusahaan menentukan arah pengembangan baru yang sistemnya rusak. Ada banyak hal yang perlu dilakukan. Dia harus berpacu dengan waktu.
Entah sudah berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk menulis. Kantuk yang merayap muncul, memaksa Yan Xi menyudahi pekerjaannya. Layar laptop di depannya menjadi semakin kabur. Ia menopang lengan di atas meja dan memperingatkan diri sendiri dalam hati, hanya tidur sebentar…
Segera setelah itu, terdengar bunyi benda berat yang jatuh. Kepala Yan Xi terantuk di atas meja dan kedua tangannya menggantung ke bawah. Dia tertidur lelap. Tepat pada saat ini, pintu ruang kerja perlahan terbuka. Gu Shen menjalankan kursi rodanya, lalu masuk ke dalam ruang kerja. Melihat Yan Xi yang tertidur, sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benaknya.