Chereads / HAIKAL / Chapter 15 - PART : ANDHIKA & HAIKAL

Chapter 15 - PART : ANDHIKA & HAIKAL

"Anjing!"

Haikal bergegas keluar dari kelasnya, membuat sang dosen terkejut atas kelakuan Haikal.

"Haikal mau kemana kamu!"

"Haikal!!"

Haikal tak menghiraukan panggilan Dosen, ia berjalan tergesa gesa.

Sementara Yanu, terlihat panik, ia bergegas keluar kelas mengikuti Haikal.

"Pak saya ijin!" Ujar Yanu pada dosen lalu berlari mengejar Haikal.

Setelah tiba diparkiran.

"HAIKAL LO MAU KEMANA?!" Teriak Yanu, yang dilalui Haikal begitu saja.

Yanu mengutak atik ponselnya, segera menelpon Jian.

"Gawat! Gawat! Haikal bolos tadi, gue gak tau dia kenapa tapi gue takut Haikal kenapa kenapa!" Ujar Yanu cemas setelah Jian mengangkat teleponnya.

"Oke gue serlok nanti, gue kejar Haikal dulu, kasih tau yang lain!"

Pip!

Yanu memakai helm nya lalu, menancapkan gas nya dengan cepat, mengejar Haikal.

...

Yanu sudah setengah perjalanan, namun ia tak menemukan Haikal, pria itu sudah cepat menghilang.

Yanu khawatir Haikal berbuat yang nggak nggak lagi, seperti minggu lalu dikampus.

"Yan! Haikal dimana?"

Jian barusaja tiba, bersama beberapa temannya yang lain.

"Itu dia! Gue gak tau, Haikal kenceng banget naik motornya, gue takut terjadi apa apa sama tuh anak!" Ujar Yanu.

"Emang kenapa si?"

"Gue gak tau kenapa, tapi tadi dikelas Haikal mainan hp trus tiba tiba dia bilang Anjing, gue liat mukanya marah banget, trus dia keluar kelas padahal kelas baru mulai.."

"Ini pasti Andhika!" Tebak Jian.

"Gue juga ngira nya Andhika!"

"Tuh anak kenapa si, cari gara gara terus!"

"Gini aja, mending kita pisah, kalian 2 orang coba cari ke markas, lu ke rumahnya, gue sama Jian ke rumah Andhika.."

"Oke!"

"Cabut!"

...

Haikal berhenti ditempat tujuan, ia segera melepas helm nya, segera bergegas memasuki rumah kosong yang selama ini selalu menjadi tempat kumpul nya Andhika geng.

"Wiiihh ada tamu nih.." ujar beberapa pria yang ternyata temannya Andhika.

"Mana boss lu?" Tanya Haikal dingin.

"Mau ngapain?"

"ANDHIKA! KELUAR LO!" Teriak Haikal, memasuki markasnya, lalu beberapa temannya menahan Haikal untuk masuk.

"Gak sopan banget sih lo!"

"Gue mau ketemu Andhika!" Tekan Haikal menatap tajam pada beberapa pria yang hanya dibawah satu tahun dari usianya.

"ANDHIKA! ANJING BANGSAT! KELUAR LO!" Teriak Haikal lagi.

Tak lama, yang dipanggil pun datang, ia berjalan santai sembari menguap.

"Apasi lo! Ganggu gue tidur!" Sarkas Andhika.

"Brengsek!"

Bugh!!

Haikal melayangkan pukulan keras, membuat Andhika tersungkur.

"Wah cari ribut lo!"

Lalu beberapa temannya menyerang Haikal, Haikal berlari keluar rumah lalu balik menyerang.

"Berhenti!"

Andhika berjalan mendekati Haikal yang hendak meninju.

"Minggir kalian! Ini urusan gue!" Titahnya, lalu beberapa temannya berjalan mundur membiarkan Haikal dan Andhika berdua.

Andhika terkekeh pelan, menatap Haikal sinis.

"Kenapa si kal? Pagi pagi, bukannya lo masuk kelas?" Kekeh Andhika.

"Sialan! Gue bolos juga karna lo bangsat!"

"Gue? Kenapa?"

Haikal menatap tajam pria dihadapannya, tangannya mengepal kuat.

"Oh video makam bokap lu yang rusak?" Ujar Andhika enteng.

"Sialan!" Haikal meraih kerah Andhika, sementara Andhika hanya menatap santai.

"Bukan gue! Sumpah! Hahaa.."

"Ini gak lucu Dhik! Yang lo lakuin itu salah!" Sarkas Haikal.

"Eumm.."

"Lo kenapa si Dhik? Sebenci itu sama gue? Gue pernah bikin lo sengsara?"

"Lo nanya? Seharusnya lo mikir kenapa gue bisa benci banget sama lo!"

Andhika menepis genggaman tangan Haikal yang menarik kerahnya, kini gantian dia yang menarik kerah Haikal lebih kuat.

"Lo tau gak? Selama gak kakek gue menderita!"

"Perusahaan yang seharusnya jadi milik gue SEKARANG JADI MILIK LO!"

"KENAPA HARUS LO HAIKAL! KENAPA LO TERUS!? KENAPA LO HARUS HADIR DIKEHIDUPAN GUE DAN MERUSAK MASA DEPAN GUE!"

"GUE BENCI SAMA LO HAIKAL! GUE BENCI!"

"DAN GAK SEHARUSNYA LO LAMPIASIN SEMUA NYA KE GUE DHIK!"

"ANJING!"

Haikal tersungkur saat Andhika memukul nya, pria itu meringis memegang sudut bibirnya yang tampak berdarah.

"Yang lo lakuin itu salah Dhik!"

Bugh!

Kini gantian, Haikal melayangkan pukulan membuat Andhika tersungkur di pinggir jalan.

"Selama ini gue udah cukup sabar sama lo Dhik!" Ujar Haikal mendekati Andhika.

"Kenapa lo harus hancurin makam Ayah!"

Bugh!

Lagi dan lagi Haikal memukul Andhika, mereka berada di pinggir jalan saat ini, sehingga membuat orang lalu lalang melihat itu dengan panik.

"Kenapa? Lo marah? Harusnya gue lebih rusakin makam Ayah lo lagi!"

"Brengsek!"

Bugh!

Bugh!

Demi Tuhan, kemarahan Haikal sudah tidak dapat di kendalikan lagi saat ini, Haikal terus menerus memukul Andhika, lagi dan sebaliknya Andhika yang bergantian memukul, hal itu terus berulang ulang.

...

Yanu, Jian dan yang lain menuju ke markas Andhika, dan benar saja tengah ada keributan disana.

Yanu menginjak gas nya, dengan cepat ia tiba di depan tengah keramaian, ia mencopot helm nya segera bergegas menghentikan perkelahian itu bersama Jian yang menghentikan Andhika.

"HAIKAL LO BISA BUNUH DIA!" Sarkas Yanu menjauhkan Haikal dengan Andhika, sementara Andhika sudah Jian hentikan.

Jian menoleh ke arah teman temannya Andhika yang hanya diam.

"GILA YA KALIAN! KENAPA DIEM AJA TOLOL!" Umpat Jian.

Haikal menepis pegangan Yanu, ia menatap tajam pada Andhika yang sudah tak berdaya.

"Haikal.."

Yanu berjalan mendekati Haikal, panik saat Haikal mendekati Andhika, tapi pria itu berjalan mendekati motornya, belum sempat mengambil helm nya, Haikal sudah ambruk pinsan.