Sementara di kantor, Rama pergi ke ruangan Naya,dan melihat ruangannya sudah kosong,Dia pun segera merogoh saku jas nya dan mengambil ponsel untuk menghubungi Naya.
Berkali kali Rama mencoba menghubunginya namun tak kunjung di jawab oleh Naya,Ia berjalan menuju ke loby kantor,di loby Rama bertemu dengan Karina sahabat Naya di kantor.
"Rin,tunggu " Rama memanggil karyawannya.
"Iya Pak " Karina menjawab
"Kamu melihat Naya? "Tanya Rama kembali
"Tidak Pak,mungkin Dia sudah pulang dari tadi,saya permisi pulang Pak " jawab Karina singkat namun penuh rasa hormat.
"Ya sudah kalau begitu, terimakasih Rin,"
" Sama-sama,Pak " Karina menjawab dan pergi meninggalkan Rama.
Rama berjalan menuju mobilnya,disana sudah ada Yanto supir pribadinya, Dia pun bertanya kepada supirnya.
"Pak Yanto,apa bapak melihat non Naya?"Tanya Rama.
"Tidak Tuan,saya tidak melihat non Naya," jawab Yanto.
"Ya sudah, Kita pulang saja Pak !" Perintah Rama kepada supirnya.
Supir segera membuka pintu mobil putih bagian tengah dan mempersilahkan tuannya masuk,Rama bergegas masuk ke dalam mobil,supir pun segera menutup pintu mobil dan bergegas menuju pintu mobil bagian depan,hendak menjalankan derum mobil.
Roda empat berwarna putih itu pun berjalan membelah jalan raya yang sudah padat dengan kendaraan lain.
Di dalam mobil,Rama mencoba menghubungi kembali no ponsel Naya,namun lagi-lagi tidak kunjung di jawab oleh kekasihnya itu.
Sementara di mobil lain Naya dan Gabriel sedang asyik menikmati kebersamaan mereka sambil mendengarkan musik di dalam mobil,Gadis cantik yang duduk di samping Gabriel seolah tidak ingin melepaskan kekasihnya,kepalanya Ia sandarkan di bahu kekasihnya itu.
"Sayang Kita mampir dulu yu !" Ajak Gabriel dengan nada lembut kepada kekasihnya.
"Mampir kemana? "Tanyanya
" Kita mampir untuk sekedar minum kopi,bukankah rasanya nyaman kalau Kita ngopi di sore hari? " Gabriel melanjutkan ajakannya sembari sesekali mengecup kepala kekasihnya yang menempel di bahunya.
" Ya sudah terserah Kamu saja Sayang " Naya menjawab sambil melirik ke arah Gabril dan melayangkan senyuman indahnya.
Tidak berapa lama mereka melihat ada sebuah coffe shop, Gabriel pun segera meminggirkan mobilnya dan memarkirkannya di sebuah coffe shop itu.
" Kita mampir disini ya Sayang,mari Kita turun !" Ajak Gabriel.
Mereka pun segera melepas safety belt yang mereka pakai,namun saat Naya hendak membuka pintu mobil,tangan Gabriel menahannya.
" Biar Aku yang akan membukakan pintunya untukmu Sayang" Lelaki bertubuh tinggi itu menatap kekasihnya dengan penuh cinta.
Naya hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Gabriel pun turun lebih dulu dan berjalan membukakan pintu mobil,setelah mereka berdua turun dari mobil, Gabriel meminta Naya untuk menggandeng tangannya.
Ia paham dengan keinginan kekasihnya,Ia pun segera memegang tangan kekasihnya dan berjalan bersama memasuki coffe shop dengan bergandengan tangan.
Mereka duduk di sofa berwarna merah marun yang ada di coffe shop itu,dan memesan kopi kesukaan mereka masing-masing dan tak lupa dengan makanan ringan yang mereka pesan,mereka duduk berdampingan seolah tidak ingin berjauhan satu sama lain.
Tidak lama kemudian pesanan mereka tiba dan mereka menyeruput kopi yang ada di hadapan mereka, Gabriel meminta Naya membuka mulutnya dan menyuapinya snack,begitu juga dengan Naya yang menyuapi Snack kepada kekasihnya.
" Sayang Kamu mau enggak ikut bersamaku nanti malam? Untuk beberapa hari saja?"Tiba-tiba Gabriel memberi pertanyaan yang mengejutkan untuk Naya.
Naya memandang Gabriel dengan penuh tanya
" Kemana Sayang?dan Kenapa untuk beberapa hari?" Tanya wanita cantik itu dengan penuh selidik.
" Pokoknya Kamu mau atau tidak? Jika Kamu bersedia maka nanti malam Aku akan datang bersama pamanku untuk meminta ijin Ayah dan Ibu Kamu sayang,jawab dulu saja nanti baru Aku jelaskan lebih detail lagi." Jawabnya meyakinkan Naya.
"Hmmmm, baik lah,Aku mau, Aku percaya kepadamu 100% kalau Kamu tidak akan membawaku ke tempat yang berbahaya." Jawabnya dengan menganggukan kepala sambil tersenyum.
" Terimakasih Sayang" Gabriel kembali menjawab dengan senyuman juga.
Merekapun bergegas meninggalkan coffe shop itu karena hari sudah mulai gelap dan segera melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah Naya yang tidak jauh dari tempat itu.
Tidak berapa lama mereka sampai di gerbang rumah Naya, Gabriel pun turun membukakan pintu mobil,Gadis cantik itu pun turun dari mobil.
"Terimakasih banyak sayangku sudah mengantarku pulang" ucapnya kepada kekasihnya.
"Iya Sayang, sama-sama,tapi aku tidak bisa masuk ke dalam,karena aku harus segera pulang untuk menjemput pamanku" jawab Gabriel.
Naya menganggukan kepalanya dan Gabriel pun kembali masuk ke dalam mobil,Naya hanya melambaikan tangannya kepada kekasihnya itu,setelah mobil Gabriel menjauh darinya Ia segera masuk ke dalam rumahnya.
"Assalamu'alaikum,"Naya memberi salam dari luar seraya mengetuk pintu dan membukanya.
Kebetulan pintu rumahnya tidak terkunci,Ia berjalan menyusuri setiap ruangan di dalam rumahnya,seperti sedang mencari seseorang.
'pada kemana ya semua orang di rumah,ko rumah sepi' batin Naya bertanya.
" Ibu,Ayah,Dek kalian dimana?" Naya memanggil seluruh keluarganya namun tidak ada jawaban juga.
Dia terus berjalan menyusuri setiap ruangan di dalam rumahnya,tapi tidak menemukan siapapun.
'jika semuanya pergi kenapa pintu rumah tidak di kunci?'batinnya kembali mengajukan pertanyaan.
Naya mengambil ponsel dari dalam tasnya dan mencoba menelpon adiknya.
Telpon tersambung
"Hallo Dek, kalian dimana?Kakak sudah pulang tapi kenapa Tidak ada orang di rumah dan pintu rumah juga tidak di kunci?" Naya mengajukan banyak pertanyaan kepada adiknya dengan penuh kecemasan.
" Kakak,dengerin Ade dulu,Ade,Ibu sama Ayah lagi di rumahnya Pak RT,anak nya Pak RT sedang sakit,jadi Aku sama Ayah Ibu sedang menjenguknya,lagian rumahnya kan tidak jauh dari rumah Kita,itu sebabnya pintu rumah tidak di kunci, karena Ayah dan Ibu takut kakak pulang tidak bisa masuk," Dimas menjelaskan dengan panjang lebar.
"Ya sudah Kalau begitu,bilang sama Ayah dan Ibu kalau kakak sudah pulang," jawab Naya sambil menutup telponnya.
Setelah mengetahui keberadaan keluarganya,Dia berjalan menuju kamar pribadinya,Naya menaruh tasnya dan membuka hijabnya,Ia mengambil handuk dan pakaian dari dalam lemarinya.
Dia memasuki kamar mandi hendak membersihkan diri. Setelah selesai Ia keluar dari kamar mandinya dan duduk di meja riasnya dan mengambil sebuah benda berukuran sedang yang berwarna hitam dari dalam lacinya,rupanya benda itu adalah hair driyer.
Naya mengeringkan rambutnya,setelah selesai Ia bergegas menyisir rambutnya dan memberinya vitamin rambut,setelah itu Dia mengambil sebuah lipstick yang ada di hadapannya dan mengusapkannya di bibir indahnya.
Dengan rambut lurus yang terurai Naya keluar dari kamarnya dengan menggunakan tunik berwarna abu-abu dan celana leging hitam,Ia keluar dengan membawa serta ponsel miliknya.
Saat Naya berjalan menuju dapur, Tiba-tiba ponselnya berdering, Dia segera melihat panggilan masuk di ponselnya itu,ternyata Rama yang menelpon.