Sejak saat itu Naya dan Rama semakin dekat,Setiap hari Sabtu malam Rama selalu berkunjung ke rumah Naya dan mengajaknya untuk dinner.
6 bulan berlalu,Gabriel masih belum ada kabar, setiap kali Naya menghubungi ponsel nya selalu di rijek dan setiap kali Ia datang ke rumah Neneknya Gabriel,Ia tidak ada disana,begitupun saat Naya mendatangi kantor Gabriel, entah kemana Gabriel menghilang tanpa kabar.
Naya mulai pasrah dan berusaha untuk melupakan Gabriel, Naya mencoba menerima kedekatannya dengan Rama, Ia mulai merasakan perhatian dan kasih sayang yang di tunjukan oleh Rama, karena pada dasarnya Naya hanyalah wanita biasa,yang butuh perhatian,cinta dan kasih sayang.
Malam itu Rama hendak mengajak Naya dinner dan menonton film,Rama berniat untuk mengutarakan isi hatinya kepada Naya.
Terdengar suara mobil terparkir di halaman rumah Naya, Rama turun dari mobil dan berjalan menuju pintu utama rumah,sambil membawa kan hadiah untuk Naya, Setiap kali Rama berkunjung ke rumah Naya,Dia tidak pernah lupa untuk membawakan hadiah untuk wanita yang di sukai itu.
Terdengar suara pintu di ketuk dari luar di iringi dengan ucapan salam.
" Assalamu'alaikum" Rama memberi salam.
" Waalaikum salam" Jawab seseorang dari dalam rumah dan membukakan pintu.
"Nak Rama, silahkan masuk Naya masih di kamar, sebentar Ibu panggilkan!" Dea mempersilahkan Rama masuk.
"Iya, Bu,"Jawab Rama sambil mencium punggung tangan Dea.
Rama memang sosok laki-laki yang santun yang sangat menghormati orang tua.
Tak lama terdengar suara langkah kaki menuju ruang tamu,Naya datang menghampiri Ibu dan juga bos nya yang berada di ruang tamu.
Sesampainya di ruang tamu, Naya tersenyum kepada Rama dan Rama membalas senyuman Naya mereka pun berpamitan kepada Dea.
Rama dan Naya sampai di tempat tujuan,Rama segera membeli tiket masuk bioskop dan membeli pop corn serta minuman dingin,mereka pun menonton film,setelah selesai menonton film, mereka melanjutkan dinner di sebuah kafe.
Sesampainya di kafe,Rama meminta Naya untuk bersedia menutup matanya dengan sehelai kain yang di bawa oleh Rama.
"Nay,pakai ini dulu ya!"ucap Rama sambil mengeluarkan sebuah kain panjang berukuran kecil yang Dia bawa.
"Untuk apa,Pak?"Naya bertanya dengan perasaan heran
"Saya mau memberikan sedikit kejutan untuk Kamu"Rama kembali menjawab pertanyaan Naya sambil tersenyum.
Naya menganggukan kepalanya,menandakan Dia mau di pakaikan kain penutup mata itu.
Rama, menutup kedua mata indah Naya dengan kain dan memegangi tangan wanita cantik itu seraya membawanya berjalan ke sebuah tempat.
Tepat di pinggir sebuah kolam renang terlihat dua bangku dan satu meja yang sudah di hiasi dengan lilin kecil dan bunga,di dalam kolam renang terlihat bunga-bunga yang sudah di tata rapih membentuk tulisan 'I LOVE YOU NAYA'
Sesampainya di tempat itu Rama membuka penutup mata Naya, seketika mata Naya terbelalak melihat di sekelilingnya.
"I-ini apa Pak?"Naya bertanya dengan bibir terbata bata.
Rama berlutut di hadapan Naya sambil memegang tangan Naya.
"Nay,maukah Kamu menjadi kekasihku?"Rama bertanya dengan nada yang sangat lembut
Naya masih terdiam dan belum menjawab pertanyaan Rama,Naya masih ragu dengan perasaannya,karena di satu sisi Naya belum bisa melupakan Gabriel dan di sisi lain Naya tidak ingin menyakiti Rama,karena Rama begitu baik dan begitu menjaganya,Naya mencoba melepaskan tangannya dari Laki-laki yang sedang berlutut di hadapannya dan berjalan sedikit menjauh darinya,Rama pun bangun dan berjalan mendekati Naya.
Sementara itu Naya masih bergulat dengan perasaannya,Naya berdiri menghadap kolam,tanpa terasa cairang bening menetes membasahi wajah cantiknya.
Rama menghampiri Naya dan berdiri tepat di sampingnya
"Nay Kamu kenapa,Kamu nangis?tanya Rama sambil menatap ke arah Naya.
Naya buru-buru menghapus pelan butiran bening yang mengalir di pipinya.
"T-tidak,Pak, saya hanya sedikit terharu dengan kejutan Bapak,"Jawab Naya sambil membalikkan badannya menghadap Laki-laki yang ada di sampingnya.
"Maaf kan Saya,Nay kalau yang saya lakukan ini melukai hati Kamu,"ucap Rama.
"Tidak Pak,Bapak tidak salah," kembali Naya menjawab pertanyaan Rama.
"Kalau begitu mari kita duduk di sana,"ajak Rama sambil menunjuk ke arah meja dan kursi yang sudah di siapkan untuk dinner romantis mereka.
Mereka pun berjalan bersama,Rama menarik salah satu kursi dan mempersilahkan wanita impiannya itu untuk duduk.
Waitress datang membawakan makanan yang sudah di pesan oleh Rama sebelumnya,dan memberikan sebuah kotak kecil kepada Rama,Ia buru-buru menyimpan kotak itu di kantong jas miliknya.
"Apa itu Pak?"tanya Naya dengan kening sedikit mengkerut.
"Bukan apa-apa Nay,silahkan di makan Nay!" Jawab Rama mengalihkan kan pembicaraan.
Ternyata yang di sembunyikan oleh Rama adalah kotak cincin,yang ingin dia berikan kepada Naya,namun Dia mengurungkan niat untuk memberikan cincin itu,karena Naya belum memberikan jawaban dari pertanyaannya.
Malam semakin larut mereka berdua selesai dinner,Rama pun mengantarkan Naya pulang dengan perasaan kecewa karena Naya belum menjawab pertanyaan darinya.
Di dalam mobil tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir mereka berdua,tidak terasa mobil pun sampai di gerbang rumah Naya,mereka berdua turun dari mobil.
"Nay, saya masih menunggu jawaban dari kamu,"ujar Rama.
"M-maaf,Pak, saya belum bisa menjawab pertanyaan Bapak hari ini," Jawab Naya dengan terbata-bata
Rama dan Naya berjalan memasuki rumah,dan mengetuk pintu sembari mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum" mereka berdua mengucapkan salam secara bersamaan.
"Waalaikum salam" Darma menjawab salam mereka dan membukakan pintu.
"Ibu,kemana Yah?"tanya Naya merasa heran,karena biasanya setiap kali Naya pulang yang selalu membukakan pintu adalah ibunya.
"Ibu,ada di kamar Nak,Dia sedikit demam dan sedang beristirahat,"jawab darma sambil berjalan dan duduk di sofa ruang tamu.
"Ibu, sakit Yah?"Naya bertanya kembali dengan rasa khawatir.
"Kita bawa Ibu ke dokter Nay!" Rama menyambung ucapan Naya.
"Tidak usah Nak, Rama,Ibu sudah minum obat lagi pula ini sudah larut malam,Nak Rama harus pulang!"darma menjelaskan.
"Saya permisi Pak,saya mau memeriksa Ibu"Naya meminta ijin kepada Rama untuk pergi ke kamar ibunya.
"Kalau begitu Saya permisi pulang juga Nay, Pak saya pulang dulu,kabari Saya Nay kalau ada apa-apa sama Ibu!"Rama berpamitan sambil mencium punggung tangan darma dan segera keluar menuju mobilnya.
Naya hanya menganggukan kepalanya dan mengantar Rama sampai ke teras rumahnya.
Setelah mobil Rama pergi,Naya pun berjalan menuju kamar ibunya, sesampainya di kamar,Naya melihat ibunya sedang tertidur pulas Naya pun kembali keluar kamar dan pergi menemui ayahnya yang masih berada di ruang tamu.
"Yah,tadi Naya sudah melihat Ibu,tapi Ibu lagi tidur Naya tidak tega membangunkan Ibu,nanti kalau ada apa-apa Ayah panggil Naya saja di kamar!".
"Iya Nak,Kamu istirahat saja,Kamu pasti lelah!"darma menyuruh Naya beristirahat.
"Iya Yah,tapi Dimas kemana Yah?" Naya bertanya sambil melihat ke sekeliling ruangan yang ada di rumahnya.
"Adek mu sudah tidur dari tadi,besok Dia harus sekolah,kasihan kalau bergadang,Jawab darma.
"Ya sudah Nak,Kamu istirahat saja,biar Ayah yang menjaga Ibu!"perintah darma.
Naya pun berjalan meninggalkan laki-laki paruh baya itu di ruang tamu,Dia menuju ke dalam kamar pribadinya.