Chereads / CINTA PENGANTIN MASA LALU / Chapter 25 - 25. Menjaga

Chapter 25 - 25. Menjaga

Berlanjut.

"Aaa!"

Setelah mendengar teriakan yang terdengar dari arah barat, membuat Rihanna dan Raeni segera bergegas pergi.

Sesampainya mereka di sana, keduanya melihat seseorang yang berpakaian hitam, memakai topi hitam pula sedang menarik-narik tubuh seorang remaja wanita sebaya dengan Raeni.

"Kakak, lihat! Orang itu ingin membawa gadis itu kemana, Kak?"

"Entah, kakak juga tidak tahu."

Keduanya tidak dapat memastikan apapun, gerak-gerik orang itu mencurigakan ditambah dia ingin membawa gadis yang tak sadarkan diri itu kemana?

Raeni dan Rihanna masih memperhatikan orang itu dari balik semak-semak.

Rihanna telah siap dengan tongkat pemukul bolanya, dan Raeni pula telah siap dengan kameranya.

Memang kamera tidak akan membantu banyak, namun dengan rekaman yang ada di kamera itu nantinya dapat dijadikan sebagai bukti untuk bisa memasukan pelakunya ke dalam penjara.

Orang itu terlihat jelas menyeret-nyeret gadis itu menjauh dari kelas tersebut. Ingin dibawa kemana gadis itu? Tentunya itu masih tanda tanya.

"Ayo, Raeni! Kita harus mengikuti orang itu, dan menyelamatkan gadis malang itu darinya!"

"Iya kakak. Kita harus menangkap pelakunya dan menyelesaikan misi ini sekarang juga. Agar setelah ini tidak ada lagi korban yang berjatuhan, karena orang itu, kak."

"Hm!"

Keduanya telah siap, dan sama-sama memutuskan untuk menangkap basah orang yang berpakaian hitam tersebut.

Walaupun kakak beradik ini hanyalah seorang remaja wanita biasa, akan tetapi semangat dan keberanian mereka melebihi para anak laki-laki. Percayalah, mereka berdua tidak seperti wanita-wanita pada umumnya.

"Ayo!"

Dengan berjalan perlahan, baik Raeni dan Rihanna tampak mulai bergerak dari sana. Keduanya meninggalkan semak-semak tersebut dan pergi untuk mengikuti orang itu.

Tongkat kayu telah siap di tangan kanan, Rihanna akan mengerahkan semua tenaganya untuk menyelamatkan gadis itu bagaimanapun caranya.

Mengintai serta mengikutinya dari belakang, sepertinya orang yang sedang menarik-narik gadis itu merasakan keberadaan Raeni dan Rihanna di belakangnya.

Sesekali dia melirik, walau gerakannya tidak terlihat oleh Raeni dan Rihanna, namun dia telah mengetahui jika ada seseorang yang sedang mengikutinya.

Merasa terancam, orang yang ada di balik pakaian hitam ini menambah kecepatannya. Semula dia menarik tubuh gadis yang tak sadarkan diri itu di belakang, kini dia menggendongnya agar langkahnya lebih cepat.

"Kakak, lihat! Dia ingin pergi membawa gadis itu!" Raeni mulai panik, ketika orang itu melaju lebih cepat dari sebelumnya.

"Kita harus cepat! Ayo, jangan sampai kita kehilangan jejaknya!"

"Baik, kakak."

Keduanya memilih berlari untuk mengejar orang tersebut.

"Hei, kau orang aneh! Jangan coba-coba kau melarikan diri! Kali ini kau sudah tertangkap basah!"

Rihanna berteriak di belakang, sedangkan orang yang ada di depan sana semakin berlari untuk menghindari kejaran kakak beradik tersebut.

Karena sudah sangat geram, dan takut kehilangan jejak Rihanna pun mengambil tindakan cepat.

"Terima ini!"

Bluk!

Dia nekat. Rihanna melemparkan tongkat kayunya ke arah orang yang ada di depan itu, dan tongkat itu tepat mengenainya.

"Aau!" Terdengar suara jeritan dari sosok hitamnya.

"Kena!" teriak kegirangan dari Raeni.

"Ayo!"

Keduanya segera berlari menuju sosok hitam yang tersungkur itu. Karena lemparan tongkat kayu Rihanna tepat mengenai kepala sosok itu membuat dirinya ambruk.

Bergegas keduanya, "Hey, kamu siapa?" Rihanna segera mengintrogasi sosok tersebut.

"Lepaskan gadis ini!" Raeni mencoba menyelamatkan gadis yang tak sadarkan diri itu.

Dia menepikan gadis tersebut dari sosok hitam yang dengan sengaja ingin membawa kabur gadis tersebut.

Sedangkan Rihanna dengan berani menangkap sosok hitam yang memakai topeng itu.

Walaupun tubuhnya lebih besar, namun Rihanna tidak gentar menghadapi orang yang ada di balik topeng ini.

Dia yang merasa pusing di bagian kepala akibat tongkat yang dilemparkan Rihanna tadi, belum bisa berbuat banyak.

"Tertangkap kau! Sekarang anda tidak dapat melarikan diri lagi, orang bertopeng!"

Rihanna menggenggam kedua tangannya, dia yang sudah siap di segala sesuatu itu ingin mengikat kedua tangan sosok hitam tersebut dengan menggunakan tali yang dirinya telah bawa dari rumah itu.

"Cepat kakak ikat dia! Jangan biarkan dia meloloskan diri lagi!" Raeni sangat mendukung tindakan kakaknya tersebut.

Semula orang ini tidak memberikan perlawanan yang cukup besar terhadap Rihanna, namun di saat Rihanna ingin mengikatnya tiba-tiba saja orang itu melakukan perlawanan.

Bruk!

Dia menarik tangannya hingga terlepas dari Rihanna, dan disaat bersamaan pula dia mendorong Rihanna hingga terjatuh gadis itu ke lantai.

Setelah melumpuhkan Rihanna, sosok tersebut segera pergi dari sana. Dia berhasil meloloskan dirinya kembali dari tangkapan Rihanna.

"Kakak!" Raeni segera mencemaskan kakaknya yang tersungkur itu.

"Kakak tidak apa-apa?" Dia membantu Rihanna untuk bangkit kembali.

"Kakak akan mengejar dia! Kamu di sini saja jaga baik-baik gadis itu. Jangan sampai orang itu membawa gadis itu kembali!"

"Baik Kak. Tapi, apakah kakak ingin mengejarnya seorang diri?"

"Iya. Kakak akan menangkapnya. Kamu di sini saja, jangan pergi kemana-mana. Keselamatan nyawa gadis itu ada padamu Raeni. Kamu harus menjaganya."

Setelah mengatakan itu, Rihanna segera berlari untuk mengejar pelaku yang berhasil meloloskan diri itu.

Tak lupa Rihanna juga membawa tongkat yang semula berhasil melumpuhkan pelakunya tadi.

"Hati-hati kakak!"

Raeni hanya bisa berdoa, untuk keselamatan kakaknya saja. Sesungguhnya dia ingin mengejar orang itu dan membantu kakaknya untuk menangkap pelakunya, namun Raeni harus tetap berada di sana.

Seperti yang kakaknya katakan. Dia harus berjaga di sana demi gadis yang tak sadarkan diri.

Raeni harus menjaga gadis tersebut, takut-takut pelakunya akan datang kembali untuk membawa pergi gadisnya.

*****

Dalam kejaran Rihanna. Orang tersebut mencoba berlari sekencang mungkin untuk tidak tertangkap.

Sementara itu Rihanna yang ada di belakang tidak mau kalah kencangnya dari sosok hitam tersebut.

"Hei kau, jangan lari kau penjahat! Akan aku tangkap dirimu sampai ke ujung dunia pun akan aku kejar!"

Gadis ini tidak akan gentar begitu saja. Rihanna terus mengejar dan berteriak di belakang.

Tongkat kayu itu siap untuk melumpuhkan sosok tersebut kapanpun, hanya saja jarak Rihanna dengan sosok hitamnya sangatlah jauh. Jadi Rihanna tidak bisa melemparkan tongkatnya sekarang.

Terjadi saling kejar-mengejar di sini. Sosoknya mencoba mencari tempat persembunyian sementara agar terhindar dari kejaran Rihanna.

Namun, di mana dia harus bersembunyi? Sedangkan sekolah ini luas. Dia tidak akan bersembunyi di dalam kelas yang telah berkunci itu.

"Aku harus bersembunyi!" Dia berseru demikian.

Setidaknya dia harus bisa melepaskan dirinya dari kejaran gadis berjiwa singa itu.

Ada semak-semak tebal di depan sana, haruskah dia bersembunyi di semak-semak itu?

Apapun akan dia lakukan. Semak-semak pun jadi. Dia melompat ke dalam semak-semaknya.

Sementara itu Rihanna yang masih jauh di belakang itu tampak mulai kelelahan dan dia tidak melihat jika pelakunya melompat ke dalam semak-semak.

"Kemana perginya dia? Ah, sepertinya aku kehilangan jejaknya lagi…."

Rihanna terengah-engah di sana. Napasnya terasa sesak akibat berlari terus-menerus sedari tadi.

Dia mencoba beristirahat sejenak di sana, tanpa tahu jikalau pelakunya berada dekat dengan dirinya.

Ya. Rihanna tidak menyadari jika sosok tersebut tengah bersembunyi di balik semak-semak yang ada di dekatnya.

Rihanna tak berpikir jika pelakunya akan bersembunyi di sana. Yang gadis ini tahu, pelakunya berhasil meloloskan dirinya kembali.

"Astaga, aku merasa lelah sekali. Sebaiknya aku segera kembali pada Raeni, sebelum pelakunya mendatangi adikku itu…."

Dia berpikir hal demikian. Kemungkinan memang benar pelakunya akan kembali pada Raeni. Secara gadis yang diculik itu sedang berada bersama dengan Raeni di sana.

"Aku harus kembali!"

Beristirahatnya telah selesai. Rihanna memutuskan untuk kembali ke tempat sebelumnya dan melindungi Raeni. Namun, disaat itu pula ada yang datang untuk memanggilnya.

"Kak, Rihanna?"

Orang itu memanggil Rihanna dengan sebutan kakak.

Siapakah dia?

Ada urusan apa dia di sana?

Reaksi apa yang akan Rihanna tunjukan ketika melihat orang tersebut?

Jangan-jangan?

Penasaran?