Luna masih di terpa bingung saat ia memutuskan untuk berjalan menuju cahaya yang ada di ujung sana. Di ruang tamu, ada seikat mawar merah, dibingkai dalam kotak persegi panjang, secara diam-diam diletakkan diatas meja, dan dua lilin merah dinyalakan di sebelahnya, dan cahayanya dipancarkan oleh mereka sangat indah, sedangkan di samping buket, ada kotak beludru merah.
Di luar rumah ada sebuah benda yang berbentuk hati dengan ukuran sangat besar, disusun menggunakan mawar, dan kelopak mawarnya menutupi semua jalan.
Luna terkejut dan terdiam beberapa saat.
Meskipun hal semacam ini bukan sesuatu yang unik, tapi tetap membutuhkan banyak hal yang harus dikerjakan, dan jika melihat dari kepribadian Vincent, ini adalah hal yang sangat langka.
Berdiri di belakang Luna, Vincent mengangkat tangannya dan melihat arlojinya, "ini sudah saatnya, masih ada satu menit lagi. Apakah kamu perlu meniup lilin dan membuat permintaan?"
...
