Luna tahu bahwa cara ini adalah cara paling berani yang bisa dia lakukan, memohon pada Vincant tentu saja adalah sesuatu yang berani. Petugas keamanan yang dari tadi tidak membiarkan Luna dan yang lain mendekati gerbang mulai berubah, setelah mendengarkan panggilan dari Vincent, dia segera mengangguk dan membungkuk kepada mereka, membuka pintu untuk tiga orang itu, dan dengan ramah mengantarkan mereka ke kamar Dennis.
"Terima kasih." Luna diantar ke kamar Dennis, dia seperti merasakan terpaan angin segar yang membelai rambutnya.
Dia tinggal tepat di atas Yogyakarta, tetapi pintunya terkunci.
Luna mengetuk, tidak memukul pintu itu dengan keras beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban, Elin cemas, "apa kita harus mendobrak pintu, kalau-kalau Tara benar-benar ada di dalam ..."
Ketiga wanita itu bertukar pandang dan saling memahami maksud masing-masing