Luna menghela nafas lega ketika dia mengetahui bahwa kakek Vincent, Oliver belum kembali dan hanya ada wanita tua di keluarga itu.
Rumah besar itu kosong, hanya dengan wanita tua dan babysitter. Begitu mereka melihat Vincent dan Luna datang, wanita tua itu sangat senang, dan mulutnya tidak bisa menutup senyumnya.
Wanita tua itu sudah menyiapkan meja hidangan lezat, dan dia duduk untuk mengambil piring untuk Luna: "Ayo, Luna, makan lebih banyak, lihat dirimu, kamu terlalu kurus."
"Terima kasih, nenek, kamu juga bisa makan." Makanan Luna di mangkuk nasinya menumpuk di hidungnya, dan dia buru-buru tersenyum untuk menghentikannya.
Wanita tua itu tersenyum seperti batu giok, dan semakin dia memperhatikan Luna, semakin dia menyukainya, dia tidak lupa menjelaskan kepada Vincent: "Kamu harus membawa Luna untuk makan bersamaku setiap akhir pekan, jangan kamu tahu, aku sendirian di rumah, sangat kesepian."