Chereads / Mawar Bersalju / Chapter 6 - Kegilaan Sahabat

Chapter 6 - Kegilaan Sahabat

°°°

Senja sore yang selalu memiliki seulas cerita dibaliknya. Mengantarkan anak-anak kecil perlahan masuk kerumah. Kerumunan orang yang berlalu lalang mulai beranjak dari kesibukannya. Menandakan hari mulai petang, waktu rehat sejenak bagi ibu-ibu melepas lelah seharian mengurus rumah. Suasana malam menjadi favorit tersendiri bagi orang-orang yang menghabiskan waktunya diluar seharian.

Dalam perjalanan menuju mall Sena tak berhenti melantunkan nada-nada lagu yang dia hafal liriknya. Jika tak hafal pun dia akan tetap bernyanyi mengikuti irama musiknya, atau sekedar mengganti lirik dengan 'na..na..na..' di temani iringan musik radio di mobil miliknya. Sambil berjoget-joget ria, dia terus mengucapkan lirik-lirik itu penuh energi. Hingga dia menyadari bahwa ada Mawar disampingnya, Ia menoleh sekilas pada orang yang duduk termenung disamping kirinya.

"Mawar! Ayo nyanyiii! Have fun Babe! Kita bebas malam ini."ucap Sena antusias, tanpa tau yang diajak ngobrol melamun sejak tadi.

Mawar terkejut dan refleks memegang dadanya yang berdetak kencang. Dia menoleh sengit kearah Sena yang tak merasa bersalah akibat perbuatannya barusan. 

Sena masih terus melanjutkan nyanyian tak jelasnya itu. 'Into the Unknoooowwww.. haaa...a..ahaaaa..aha..aha.aaa..aaa...aaaa'

"Huft.. gila ya ini lagu nadanya tinggi banget. Capek gue ngikutinnya. hosh..hosh"gerutu Sena pada dirinya sendiri, sambil mengusap dahinya yang berkeringat.

Itu adalah lagu terakhir sebelum memasuki pelataran mall menuju parkiran. Tanpa disadari Mawar ikut tersenyum kecil dibalik kaca spion, seolah yang diucap Sena adalah hal yang menghibur baginya.

Antrian parkir Mall yang cukup panjang mengingat ini akhir pekan. Banyak muda-mudi yang mengantri juga. Ada yang bersama pasangannya, ada yang hanya berdua, ada yang bersama sahabat-sahabatnya, ada juga yang berjalan sambil bergandengan tangan dan tertawa, dan ada segerombolan para cowok-cowok keren yang menjadi pusat perhatian pengunjung lainnya.

"Eh..eh.. liat deh Maw, ada cowok-cowok keren tuh. Waah! kalo udah parkir pasti dah gue samperin tuh. Yakali, cowok macem tu dianggurin. Ya nggak Maw?"cerocos Sena seenaknya.

Mawar hanya menoleh mencari sumber yang sedang dibicarakan Sena barusan, tanpa susah-susah membalas pertanyaan Sena, Mawar mengalihkan padangannya kearah lain. Dia seperti melihat seseorang yang dikenalinya, tapi tak yakin akan perasaannya. Mengingat tak mungkin orang itu akan datang ke Mall sebesar dan seramai ini.

Setelah mendapatkan tempat parkir yang tepat Mawar dan Sena bergegas menuju ke tujuan utama yang sudah menjadi favorit gengs Flowers, The Ground's Cafe. The Ground's Cafe adalah salah satu cafe di mall yang terletak ditengah-tengah pusat yang menjadi icon mall tersebut. Baru kali pertama bagi seorang Mawar menginjakkan kakinya ke cafe ini, ternyata teman-temannya sering nongkrong disini tanpanya.

Seolah takjub dengan desain interior yang disuguhkan cafe itu, Mawar terlihat menikmati nuansa yang terbilang lawas ala retro tempo dulu. Bercampur alunan musik bergenre klasik Mozart, Mawar duduk disebelah Sena dan masih begitu menikmati sentuhan cafe yang memiliki karakter dengan keharmonisan suasananya.

"Maw seneng deh Lo bisa ikutan gini, kan biasanya Lo langsung balik rumah."ucap Wina girang.

"Beneeer banget gue juga seneng Maw Lo mau ikut ngemall kali ini. Biar ada momen kita bareng-barengnya gitu. Kan bagus buat di abadikan saat kita udah umur 30an tahun gitu."celoteh Angel Panjang lebar.

"Apaan 30an tahun, orang kita juga baru mau lulus juga bentar lagi pun"tanggapan Sena serius sambil nyeruput minumannya.

"Wkwkwkwk pikiran Lo Ngel udah Panjang juga dah"ucap Riza menimpali dengan cuek.

"Kan siapa tau kita bakal kangen masa-masa kayak gini Sen.."ucap Angel tetap pada pendiriannya.

"Iya juga sih, masa-masa remaja emang nggak bakal terulang. Jadi nikmatin aja gaes."ucap Anisa menengahi.

"Tapi bener sih, aku setuju sama ucapan Angel barusan. Kapan lagi kan kita bisa happy gini? Karena waktu nggak akan kembali kemasa lalu, waktu juga nggak akan memberi ampun buat orang-orang yang menyepelekannya. Dan waktu pun akan cepat berlalu mengikuti irama aktivitas kita setiap saat. Gunakan waktu kalian sebaik mungkin gaes. Sayang kalian banyak-banyak."ucap Wina nggak kalah panjang dari Angel, sambil memeluk Sena yang ada disebelahnya.

Sontak Sena pun merasa risih kala Wina memeluknya semakin erat. "Stop Win! Sesak dada gue, nggak bisa nafas nih. Minggir sana Lo!"sentak Sena yang dibuat ngos-ngosan Wina.

Wina yang melihat pun hanya terkekeh menikmati, sambil ikut bernyanyi kecil mengikuti alunan musik di café itu, melirik kanan kiri menembus kaca jendela. Wina tampak asik dengan dunianya sendiri, tanpa sadar dia terfokus menatap seseorang yang dia kenal, sedang mengobrol bersama kumpulan pejantan tangguh yang terkenal disekolahnya. Siapa lagi kalau bukan Rey si lelaki tampan seantero sekolahnya.

Ya diam-diam Wina mengagumi sosok Rey sejak pertemuannya di semester awal sekolah dulu. Namun Wina sadar diri, walau dia termasuk deretan gadis cantik di sekolahnya, tapi tidak memungkiri bahwa seorang Rey hanya melihat Mawar si gadis dingin yang tidak berperasaan. Itulah julukan yang diketahui Wina diakhir kenaikan kelas.

Mawar yang cuek, dingin sikap dan sifatnya, cerdas dalam akademik maupun non akademik. Dia yang dikagumi satu sekolah, gadis cantik dan manis yang menjadi satu. Gadis penuh pesona, dan selalu disegani dimanapun dia berada.

Seorang Mawar yang selalu disetarakan dengan Rey, lelaki dingin dan cuek namun dia masih terbilang normal dibanding Mawar. Mereka seperti Dewa dan Dewi Icon sekolah SMA  N 1 Insan Merdeka. Perpaduan yang menakjubkan jika mereka menjadi pasangan sebenarnya, pasti semua yang melihat akan iri dan mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua. Kecuali gadis-gadis gila yang terobsesi Rey, karena mereka akan membuat semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Seberbahaya itu perbuatan mereka yang abnormal, gila akan sanjungan dan ketenaran. Mereka selalu merasa Mawar adalah saingan disekolahnya karena topik utama adalah 'Mawar'.

"Win.. Woi, kesambet Lo ngelamun aja dari tadi!"sentak Sena disebelahnya yang udah mengamati gerak gerik Wina dari tadi.

"Ampun Sen! Lo bikin kaget gue muluk deh! Sebel gue sama Lo."ucap Wina merajuk.

"Hhahahahaha.. apaan sih Lo Win, kita udah bukan anak kecil lagi lho."ucap Sena semakin meledek Wina dan menggoyangkan pundaknya dengan keras.

Anisa yang melihat hanya bisa geleng-geleng kepala karena dua sejoli ini seperti Tom and Jerry kadang bisa baikan kadang juga menjadi musuh bebuyutan. Hari ini adalah hal terkecil dari biasanya yang mereka ributkan. Mau heran tapi itu Sena dan Wina, jadi semoga dua orang itu mendapatkan pasangan yang menggerti karakter mereka berdua.

°°°

Tbc

See you again..