"Pelangi yang terlihat saat itu begitu indah, layaknya senyum bahagia setiap orang. Namun senangnya orang tak kan selalu bertahan lama, akan ada badai datang menghadang disetiap kehidupan. Warnai hari mu selayaknya pelangi yang memiliki banyak warna di setiap lapisannya." (NTAW)
°°°
Kau bukan sinar mentari di pagi hari yang sejuk dan menenangkan. Bukan pula sinar rembulan yang menemani kelamnya malam sunyi. Disebuah jendela besar dengan minimnya penerangan. Terpantul sebagian wajah seorang gadis, yang terkena cahaya bulan. Menutupi beberapa helai rambutnya, yang tertiup angin malam. Gadis itu memilih duduk menyandar, merenungi perjalanan kenyataan yang membuatnya ingin menghentikan waktu ini sekarang juga.
Gadis cantik penuh pesona dengan senyuman manis yang jika diperlihatkan sangat menawan. Mampu membungkam siapa pun yang melihat. Hanya saja Gadis itu jarang sekali tersenyum, atau bisa dibilang beberapa kali saja. Itu pun hanya kepada lansia yang tak sengaja berpapasan dengannya. Ironis sekali memang, raut wajahnya terlihat tengah menyimpan luka yang menyayat batin.
Mawar Afsheen Sanjaya seorang siswi kelas XI.IPA 1 SMA Insan Merdeka, yang terkenal dengan sebutan Primadona diangkatannya. Ia merupakan gadis yang bersifat cuek dan cool terhadap para pria disekelilingnya. Entah mengapa sifatnya seperti itu, Ia sangat misterius, mampu membuat banyak pria penasaran akan pribadi yang sebenarnya.
Namun, datarnya kepribadian Mawar banyak mengusik orang yang berada disekitarnya. Seolah tak ada yang menarik perhatiannya selain buku-buku tebal yang sering dibawanya kemana pun. Dia seorang gadis yang menyukai sastra dan desain, apa pun yang berhubungan dengan hal-hal itu, dunia Mawar berbalik 180 derajat berubah. Mawar menjadi orang yang berbeda, walau sifat acuh tak acuhnya masih melekat pada dirinya, setidaknya bisa berkurang bukan?
Dibalik keinginan Mawar..
Mawar.. gadis itu, butuh perubahan nyata ..
Haruskah Ia bergerak mencoba menjalani hari biasanya, seperti sebelum perjalanan kehidupannya beberapa tahun silam yang lalu?
Atau Mawar bisa hidup menjadi orang lain saja? Seperti keinginan mereka yang cukup membuat kepalanya pusing, jika harus berpapasan dengan tatapan-tatapan terkutuk itu!
Mawar akan mencobanya pelan-pelan, Selamat hari esok..
°°°
Mawar_
Solo, 14 Maret 2022