Chereads / KEHIDUPAN YANG BERLIKU / Chapter 4 - Persiapan

Chapter 4 - Persiapan

Samsiah sibuk mengambil Nasi serta lauk pauk dan piring,membawa ke ruangan tamu.

"Ayoo makan Bu" Ucap Samsiah sambil menyendok nasi ke piring.

"Jangan banyak banyak" Cegah Raminah melihat nasi di piringnya penuh. Mau tak mau Samsiah pun mengurangi separuh lebih.

"Ibu mau lauk apa?" Sambil tangannya menunjuk ke lauk yang tersedia.

"Tempe dan tahu goreng saja"

"Kasih sayur ya Bu" Kata Samsiah, tangannya menuangkan sayuran ke dalam piring Raminah, terlihat mertuanya tersebut mengangguk.

"Anton sudah makan?" Tanya Raminah saat makan, dia baru ingat ada cucunya tersebut

"Sudah Bu, dia makan habis itu langsung tidur.Makanya tadi Samsiah bisa membantu masak di dapur" Ujar Samsiah sambil mengunyah makanan dalam mulutnya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Balas Raminah dan Samsiah berbarengan. Terlihat di depan pintu Sodik dan istrinya berdiri,kedua tangan mereka membawa barang belanjaan berupa kerupuk satu karung dan 3 kantong plastik besar mungkin berisi sayuran,kue atau buah seperti yang mereka katakan sebelum berangkat ke pasar.

"Bu Raminah kami ke pasar dulu" Ucap Sodik sang ketua RT berpamitan, bersiap pergi bersama istrinya.

"Tidak menunggu jenazah di makamkan pak?" Tanya Raminah.

"Keburu siang Bu" Kata Yati istrinya Pak RT.

"Nanti malam kan kita bikin gorengan jadi kalau berangkat pasarnya menunggu jenazah di bawa ke kuburan takutnya kehabisan bahan sayurannya saat sampai di sana" Yati memberikan alasan.

"Baiklah,kami pamit dulu" Ucap Sodik dan istrinya. Dan kini mereka pulang dengan membawa barang belanjaan.

Samsiah segera berdiri dan menyambut mereka.

"Ehh Pak RT dan Bu RT ,ayyo silahkan masuk." Ucapnya dengan ramah.

"Maaf mengganggu acara makan kalian,kami hanya mengantar jajanan ini buat tahlilan nanti malam" Ujar Sodik sambil menyerahkan kantong yang dia pegang ke Samsiah.

"Terima Kasih Bapak dan Ibu,kami sudah membuat repot" Ucap Samsiah menerima belanjaan yang di bawa mereka.

"Mari ikut makan Pak RT" Kata Raminah yang sudah berdiri.

"Terima kasih, di pasar tadi kami sempat makan ponggol kok" Kata Yati Istrinya Sodik.

"Kami permisi dulu ya Bu" sambungnya lagi.

"Jangan lupa nanti malam ke sini ya Bu" Pinta Samsiah .

"Pasti kami datang,lebih awal" Ujar Yati sambil memegang tangan Samsiah, dia tersenyum lantas berkata.

"Beneran ya,Bu RT..!!"

"Saya pasti datang kok" Sambil berlalu.

"Ya Bu RT " Kata Samsiah mengiringi kepergian mereka.

Mereka berdua kembali melanjutkan acara makan siang yang sempat tertunda.

"Samsiah !!," Raminah memanggil menantunya.

"Ada apa bu" Sahut Samsiah sehabis mendandani Anton anaknya.

"Coba kamu lihat siapa yang mengetuk Pintu depan, tanggung saya lagi ganti baju"

"Ya Bu " Samsiah bergegas ke ruangan depan. Di gendongnya Anton

Saat Samsiah membuka pintu depan, dia kaget

"Pak Ustadz"

Tampak Ustadz Romadlon tersenyum diambang pintu.

"Boleh saya masuk?" Ucapnya bertanya

Samsiah tidak segera menjawab, dia masih tertegun melihat Ustadz Rhomadlon membawa tikar dan tas plastik berisi gelas.

"Silahkan Ustadz" Samsiah tergagap. Dia menggeserkan tubuhnya ke samping pintu.

"Kenapa Ustadz mengantarkan sendiri? Rencananya nanti sore saya ambil ke rumah bapak,maaf jadinya merepotkan"

"Nggak apa apa".Ucap Ustadz Rhomadlon sambil meletakan barang yang di bawanya ke pojok ruang tamu.

"Samsiah ,tolong pinjam kursinya sebentar" perintahnya kemudian. Tampak ia membuka bungkusan plastik yang di bawa barusan.

Samsiah tak menjawab tapi bergegas mengambil kursi dan menyerahkannya.

"Ini Pak Ustadz"

"Taruh sini pas d bawah lampu"

Samsiah menuruti saja perkataannya.

Setelah menemukan lampu yang pas, dia pun naik ke kursi dan mengganti lampu yg lama dengan lampu yang dia bawa.

Masih di atas kursi Ustadz Rhomadlon berkata,

"Coba saklarnya kamu pencet" Ustadz Rhomadlon memberi perintah.Samsiah menyalakannya. Ruangan tersebut langsung terang benderang.

Ustadz Rhomadlon turun dari kursi setelah melihat lampu yang dia pasang sudah menyala. Dengan membawa kursi plastik dia ke beranda dan mengganti lampunya.

Setelah di rasa cukup.

"Tikar sudah saya bawa dan peralatan lainya sudah beres ya"

"Ya, terima kasih Pak Ustadz" Ucap Samsiah

"Sama-sama "

"Saya pamit dulu sudah hampir maghrib" Ucapnya berpamitan, lantas dia pun berlalu.

"Siapa tadi Nduk?"

"Ustadz Rhomadlon Bu, beliau membawakan tikar gelas serta mengganti lampu." Samsiah menjelaskan

Raminah hanya mengangguk mendengarnya.

"Katanya kamu yang mau mengambil ke rumahnya?"

"Nah itu Bu, niatan saya juga begitu.Tapi ustadz Romadlon sudah duluan mengantar kesini" Samsiah memberikan alasan.

"Ya sudah nggak apa apa" Ucap Raminah.

"Oya sebentar lagi maghrib, kamu beresin piring sama gelas dulu sana" Sambungnya kemudian.

"Ya Bu, tolong Ibu jaga Anton sebentar" Jawab Samsiah.

Raminah mengangguk saat melihat Samsiah berlalu menuju ke belakang, ia pun langsung menuju ke kamar di mana cucunya tidur.