Rumah Sakit Kota X
Setelah menghabiskan banyak makan yang disodorkan mama mertua, berbincang sebentar dan memastikan papa dan dua mertuanya tidak lagi khawatir dengannya, Aliysia kembali ke ruang ICU untuk melihat perkembangan suaminya.
Ia harap ketika datang akan ada keajaiban, terlebih ia memiliki berita baik.
Tebak apa, lebih baik diberitahu saja.
Kali ini ia diperbolehkan masuk, memakai perlengkapan yang disediakan oleh rumah sakit agar steril dan bisa melihat suaminya lebih jelas. Meski diperbolehkan masuk dan bersisihan, ia tidak bisa begitu saja menyentuh sembarangan, tidak ingin membuat suaminya kesakitan di alam mimpi.
Aliysia duduk di sisi Vian, kemudian menatap penuh rindu sambil menyangga dagu. "Vian," panggilnya.
Tidak ada jawaban, tapi ia tidak menyerah dan tetap mengatakan apa yang selama ini dipendam olehnya.
"Vian. Apa kamu tidak ingin bangun dan melihatku?"
Sementara itu, Vian yang terbaring nyatanya sedang ada di dunia yang ia sendiri tidak tahu di mana.
