Chereads / A SONG IN THE PLAGUE / Chapter 4 - I Miss You

Chapter 4 - I Miss You

Dibawah terangnya sinar rembulan.

seorang ksatria dan sesosok pria misterius sedang mempertaruhkan nyawa mereka demi menentukan takdir dimasa depan.

kedua pihak mulai bersiap dengan melebarkan kuda-kuda.

diiringi dengan suasana yang sunyi dan dedaunan yang berterbangan mengikuti arah angin membuat suasananya semakin tegang.

"Aku harus mengerahkan kemampuanku semaksi-" dengan cepat pria itu berpindah tempat dan mengayunkan pedangnya.

"cepat sekali!" ucap eriena.

"ada apa nona kenapa kau terus menghindar? ayo beri aku perlawanan."

mereka bertarung dengan sangat intense.

sementara disisi lain eriena masih dalam posisi bertahan.

"gawat, jika aku tidak mengcounter balik serangannya aku akan semakin terpojok, akan kucoba mencari celah. aku harus menaruh botol mana yang ada di sisi tas ke dalam saku khusus yang ada di pahaku, karena manaku tidak sebanyak milik tuan huka, aku hanya bisa bergantung pada stamina dan teknik yang kumiliki."

suara dari pedang eriena mulai menangkis dan berusaha untuk menahan balik.

"bagus, kau lumayan juga ya nona namun, cobalah untuk menangkis ini, shadow slash!"

"dia menghilang-, aghh"

pria itu bergerak dengan sangat cepat dan membuat punggung sebelah kanan eriena tergores.

"hahaha bagaimana dengan itu, apa kau mulai ketakutan nona yang manis"

eriena mundur beberapa langkah dan bersiap mengeluarkan teknik seni berpedang miliknya.

"baiklah jika kau memang menginginkannya, sword mastery : Acrobatic Aerodynamic!"

eriena memegang pedangnya sejajar dengan wajah, kilas bayang muncul dari pedang membuat ilusi mata sekilas dengan kilatan petir berwarna biru tua menimbulkan tebasan yang kemudian membuat bagian tulang rusuk sebelah kiri pria tersebut tergores.

"aghh...bagus, hebat! ini baru pertarungan yang sesungguhnya"

ucap pria itu dengan wajah penuh kepuasan.

"aku harus menahan ritme pertarungan ini dan mencari waktu yang tepat untuk mengeluarkan kemampuan liontinku"

pikir eriena.

waktu demi waktu, detik demi detik pertarungan sengit mereka tak kunjung usai, pria misterius dengan teknik berpedang yang tidak diketahui dan eriena dengan teknik berpedang akrobatiknya.

"aku dapat menghentikan waktu selama 3 hingga 5 detik dengan mengorbankan jari-jariku ataupun sel saraf sensorik dan sejumlah mana namun, aku sulit mencari titik lemah pria ini, gerakannya sangat cepat sulit bagiku mencari celah untuk melawan balik"

pikirnya sambil berusaha membuat pertarungan mereka jadi seimbang.

"ada apa ini? kenapa teknik berpedangmu hanya sebatas bertahan saja? apa kau sudah kehabisan stamina? hahaha kurasa wajar saja seharusnya wanita sepertimu diam dirumah dan melayani suamimu"

pria tersebut terus menerus berusaha memprovokasi eriena namun tidak mempan...

eriena mencoba memutar balik keadaan dengan gerakan akrobatik miliknya, tebasan demi tebasan, tangkisan demi tangkisan saling mereka lontarkan, sungguh pertarungan yang sengit...

"mhahh...huh...kalau begini terus aku tidak akan punya kesempatan, 2 detik akan aku korbankan saraf pada jari kelingkingku dan mengambil kesempatan selama 2 detik"

"hyaah....crrting...huh...hah"

"ughh!"

eriena melakukan gerakan tipuan, dengan berpura-pura mengayunkan pedang menggunakan tangan kiri, kemudian melepaskan pedang dan menebaskan pedang menggunakan tangan kanan, yang seketika membuat lengan kiri pria tersebut terputus.

"sekarang aku hanya tinggal mengaktifkan lion-"

"Apa!!!"

Disaat eriena sudah kewalahan dan berpikir jika kemenangan ada didepan mata, akan tetapi dengan ekspresi terkejut dan rasa putus asa ia melihat dengan santainya pria itu berjalan mengambil kembali tangan kirinya yang terputus dan menyambungkannya kembali seperti tidak terjadi apa-apa.

"hahaha... ada apa nona manis mengapa wajahmu berkeringat begitu?"

"jadi begitu ya, dari awal sudah kuduga dengan kecepatan itu kau bukanlah manusia normal"

ucap eriena yang sudah kewalahan.

"sebelum aku mulai serius mungkin akan kuperkenalkan diri terlebih dahulu, namaku thoth seorang humanoid hybrid dari sekte kebebasan"

eriena mencoba mencerna maksud dari pria itu sambil perlahan menyiapkan botol mana yang ada di saku pahanya.

"pria ini tidak mungkin abadi, instingku mengatakan pasti ada satu titik kelemahan didalam tubuhnya"

"Baiklah, sekarang aku akan serius"

pria tersebut kemudian mengambil sebuah pill di sela saku dan menelannya.

obat itu perlahan merubah tubuhnya...

urat yang berada di sekujur tubuh pria itu membesar dan tampak jelas...

rambut yang semulanya berwarna coklat kini berubah menjadi putih terang, dan pupil matanya kini tampak menjadi lebih tajam dari yang sebelumnya.

"waktunya kita bermain nona, let us end this"

pria itu bergerak dengan kecepatan yang lebih dari sebelumnya...

ia maju dengan sangat cepat hingga tebasannya berhasil membelah tubuh eriena menjadi dua bagian...

***

Namun...

"khaaghk.... ini, apa yang baru saja terjadi?"

"sangat jelas bahwa tadi dia sudah menebas tubuhku"

kilas ingatan lama tiba-tiba muncul dipikirannya.

"kakak apa kau tau? setelah kuteliti lebih jauh ternyata liontin milik ibunda tidak hanya dapat menghentikan waktu saja, dengan jumlah mana tertentu benda itu juga dapat memutar balik waktu, tidak harus dengan mana yang ada didalam tubuh, jika didekatkan dengan botol mana efek yang samapun akan otomatis aktif."

"singkatnya saat pengguna liontin terluka jika dia membawa sejumlah botol mana didekatnya, maka liontin itu akan memutar balikkan waktu beberapa saat sebelum si pengguna menerima luka"

itu merupakan kilas yang ia ingat di masa lalu bersama adiknya.

"hup...hampir saja, jadi begitu ya... untung saja aku sudah membekali 8 botol mana sebelum berpergian"

"karena aku sudah tau fungsinya, ini akan jadi pemutar balik, jumlah mana dan waktu, kedua hal ini akan jadi faktor utamaku untuk mengalahkan pria ini, 6 detik...benar 6 detik adalah waktu saat pemutar balik dilakukan"

pikirnya didalam hati.

"artinya aku dapat kembali 6 detik ke masa lalu, humph... benar-benar pusaka yang mengagumkan"

"hey kau, bukan hanya kau saja yang mempunyai kartu andalan, aku juga akan mulai serius!"

eriena kemudian menyayat jari telunjuk ditangan kiri dan meneteskan tumpahan darah ke liontin miliknya.

cahaya merah terang mulai menyelimuti liontion tersebut...

eriena mulai melakukan pengucapan mantra.

"ini dia! aku sangat menantikan pertarungan yang menarik seperti ini"

ucap pria itu setelah melihat apa yang baru saja terjadi.

"dihadapan sang pencipta, kutumpahkan setetes darah yang terkutuk ini ke generasi demi generasi mendatang, dan akan kupelajari kekuatan yang engkau berikan untuk menjadi pelindung dunia, aktiflah!!! ADRENALINE LIMIT : Time Collapse!"

seketika atmosfer di sekeliling area mulai berguncang...

dengan cahaya merah dari liontin yang aktif membuat butiran-butiran mana yang tersimpan dibotol kemudian mengalir keluar membentuk aura berwarna merah terang menyelimuti sekeliling eriena, matanya yang berwarna biru langitpun mulai bersinar terang dan dibelakangnya terlihat efek seperti ribuan mesin jam yang bergerak.

"aku sudah mengorbankan kedua jari kelingkingku, dengan begitu aku dapat menghentikan waktu setidaknya 3 detik dan sisanya kufokuskan untuk mencari kelemahan pria ini"

eriena sudah mengeluarkan semua kemampuannya...

dengan kecepatan yang seimbang mereka saling menebas dan menangkis, si pria dengan regenerasinya dan eriena dengan kemampuan pengendalian waktu...

"dimana, akan kucari titik vitalmu, aku hanya punya 160 detik dengan botol yang kumiliki sekarang"

eriena terus menebas dengan sangat cepat...

"dimana"

140 detik

eriena menebas kedua lengannya

120 detik

eriena mencoba menebas kepala pria itu namun masih bisa tersambung kembali

90 detik

pertarungan mereka sangat intense sampai membuat hembusan angin yang kencang.

"dimana! titik vitalnya ada dimana!"

50 detik

eriena terus menebas tubuh pria itu dari otak,leher,tangan hingga kakinya namun tak ada perubahan.

20 detik

eriena mengeluarkan aura berwarna merah terang seperti darah untuk meledakkan hembusan udara yang ada disekitarnya.

10 detik lagi

"itu dia! barusan aku melihat batu kecil yang terhubung dengan daging tepat di dekat jantungnya"

tersisa 5 detik

"akan kuaktifkan sekarang, atas kuasa dewa yang mengendalikan ruang dan waktu"

tersisa 4 detik

"aku korbankan sebagian alat kerja,saraf,dan jari kelingking dari kedua lenganku ini"

tersisa 3 detik

"aktifkanlah kekuatan legendaris pahlawan sihir tingkat semesta!"

tersisa 2 detik

"Time Collapse : Time Stop!"

tersisa 1 detik

waktu seketika terhenti, begitu senyap baik hembusan anginpun juga ikut terhenti dan hanya eriena saja yang berada di kekosongan ruang waktu tersebut...

eriena menyiapkan serangan terakhir, melebarkan kuda-kuda lalu menahan pedang dan menghembuskan nafasnya sejenak.

"akan kuakhiri ini, Final Step Sword Mastery : Lightning Dragon Step!"

kilatan listrik berwarna merah menyambar diiringi dengan gerakan eriena yang secepat kilat menghunus batu yang merupakan kelemahan pria itu.

waktu kembali normal...

tubuh thoth langsung berubah menjadi serpihan abu dan terhembus oleh angin...

dan berakhirlah pertarungan sengit mereka.

eriena yang sudah menghabiskan seluruh tenaganya bergumam sebelum dirinya jatuh pingsan.

"jika saja aku dapat mengulang waktu dengan bebas, aku pasti dapat menyelamatkanmu"

gumamnya sambil mengarahkan tangan kanannya kearah 2 bulan yang ada di langit, seakan sedang meraih sesuatu, lalu ia pun terjatuh.

tidak lama setelah itu sesosok serigala dan majikannya menghampiri eriena.

"dia masih hidup, tampaknya dia kehabisan semua tenaganya, ayo kita bawa dia sebelum para mayat itu mendekat, Gaze"