Kedua anak remaja sedang bermain game di kamar Hailey "throw me the rope" terdengar Suara wanita bernama Kristina "okay" Nicolas mencari tali yang berada diatas "Nicolas hurry" Kristina sangat memerlukan tali itu karna ia sudah menyelesaikan misinya yaitu mengebom tempat itu. Yang memainkan Karakter Nikolas tidak dapat menemukan tali nya itu "jeslyn talinya ada di tempat ruangan Doker Mark jadi cepat!..... tidak jauh dari tempat mu sekarang ini" jeslyn dengan cepat menemukan tali itu dan langsung memberikannya pada Hailey memainkan karekter Kristina.
"Kak aku shdah menmukannya" Jeslyn menemukan tali itu langsung Ia sangkutkan tali itu ke hand winch untuk menarik Kristina. "Sebentar ada cut seen" Jeslyn dan Hailey menonton karakter mereka Kristina yang tersalut di tali itu dan sedang melawan monter besar sedangkan Nicolas membantu Hailey untuk membunuh monster itu. "Nicolas protect me" Kristina yang masih tersangkut dengan talinya ia tidak bisa berbuat banyak "Okay.... Kristina, try to shoot in the back while I'll shoot in the head" cut seen pun selesai dan Hailey dan Jeslyn memainkan karakter mereka lagi "Jeslyn apa kau lihat tanda merah yang ada di kepala monster itu?" Jeslyn yang melihatnya langsung menganggukan kepalanya "coba kau pakai senjata shot gun aku rasa itu akan lebih mudah mengalahkannya" jeslyn hanya bisa pasrah sekarang karna peluru Nicolas sangat sedikit sedari tadi ia belum menemukan item lainnya. "Kak peluru shot gun tinggal 3 apa kah cukup?" Hailey mengusul senjata lain lagi " bagaimana kalau Magnum aku rasa senjata itu cukup mudah juga untuk mengalahkannya" lagi lagi karakter jeslyn tidak memiliki peluru lagi "hanya tersisa 2 peluru saja" lagi lagi tidak tahu lagi harus bagaimana caranya urtuk mengalah musuhnya itu karna Nicolas dan Kristina sama sama tidak menemukan item sedari tadi. Jeslyn berpikir untuk mengalahkan monster itu "aku tau kak aku pakai shot gun terlebih dahulu aku habiskan semua peluruku lalu aku akan ganti Magnum sisanya aku akan memakai hand gun... Untuk Kaka pakai meshine Gun saja" Jeslyn dengan percaya diri terhadap perkataanya membuat Hailey justru ragu untuk melakukannya. "Jeslyn tidak mungkin peluruku tinggal 94 dia tidak mungkin kalah" Hailey merasa tidak yakin dengan usulan jeslyn yang jelas jelas musuhnya kali ini sangat kuat besar dan memliki duri duri tajam di bagian punggungnya. "Tapi kak kita tidak punya cara lain lagi.. lagi pula kita tidak ada senjata lebih bagus dan peluru yang banyak... Tidak ada salahnya kan kalau kita mencobanya" Hailey pasrah dengan adiknya tapi ia juga tidak punya ide sekarang jadi mereka akan melakukan ide jeslyn.
Suara tembakan terdengar di telinga mereka. "Kristina" Nicolas memberikan senjata miliknya pada Kristina. Lemparan tersebut tepat sasaran pada Kristina yang masih menggantung di tali itu dengan cepat ia mengambil senjata yang diberika oleh Nicolas sebelum senjata itu terjatuh. dengan sekali kristina menarik pelatuknya dan mengarahkan ke kepala monster itu yang akan Siap menghabisinya dengan kecepatan tinggi satu peluru langsung mengenai kepala monter itu dan Kristina berhasil memusnahkan monster itu berkat 2 orang pemain gamer yang berkerja sama. "Bagus jeslyn kita mengalahkannya" jeslyn bangga dengan dirinya akhirnya ia bisa mengeluarkan idenya sendiri selama ini ia selalu menuruti perintah kakanya. "Ada cut seen lagi kak... Ini game Survive Evil 5 yang akan liris di tahun depan?" Hailey tidak merespon Apapun ia lebih fokus pada cut seen tersebut.
"It's over, Nic" Kristina mengatakan hal itu pada Nicolas seakan semuanya sudah selesai "yeah it's over we'll start a new life" Kristina tersenyum pada Nicolas dan mendapatkan pesan dari kepala petugas bernama Sherman Colly Merson. "Kristina... Are you there" Kristina langsung menjawab pesan dari Sherman "yeah I'm with Nicolas" Sherman ingin memberi tahu hal penting kepada Kristina dan Nicolas "thank goodness you guys are safe....." Kristina hanya tersenyum dan sherman memberikan sesuatu perintah pada Kristina tapi tidak bisa di dengan oleh dua orang yang sedang menonton cut seen tersebut.
"Benar benar menegangkan... aku rasa Kristina akan main lagi di tahun depan" cut seen pun selesai dan jeslyn kelelahan dengan game tersebut.
"Kau akan menggunakan Kristina tahun depan" jeslyn melototkan matanya ia tidak mau memakai Karakter lain selain Nicolas "tidak mau kenapa aku harus memakai Kristina jika ada Nicolas?" Hailey memasang wajah datar karna adiknya sangat menyukai Nicolas seperti pasangannya "karna di season tahun depan dia tidak akan main" jeslyn kecewa? Tentu saja karna selama ini ia selalu bermain sebagai Nicolas melindunginya agar tidak mati walaupun beberapa kali sekarat dan pernah mati sekali di setiap season "kenapa Nicolas tidak main?" Jeslyn bertanya pada Hailey "mungkin dia malas di mainkan oleh dirimu" jawab Hailey seadanya yang membuat adiknya ini bertanya tanya "apa dia mengetahui aku? Apa yang aku lakukan kemarin dan saat ini?" Hailey mendengar hal itu langsung tertawa kencang mendengar perkataan jeslyn yang polos "maksudku mungkin dia malas dimainkan terus olehmu, karna dia tidak menyukaimu jeslyn dia hanya karakter di game ini kau harus melupakan dia dan cari pria yang benar benar mencintai mu" Hailey mendengar perkataanya sendiri sebenarnya ia juga sama seperti jeslyn tapi orang itu sudah tidak ada di dalam kehidupannya.
"Kak apakah mencintai itu sangat menyakitkan?" Jeslyn bertanya tanya pada kakanya ia tahu kakanya pernah mencintai seorang pria sungguhan tapi kakanya masih tidak ingin membuka hati pada orang lain. "Terkadang itu tidak menyakitkan asalkan kita siap menerima semua sikapnya dan kita sudah menemukan yang tetap" jeslyn mendengar perkataan kakaknya kini ia harus benar benar mencintai orang sungguhan bukan Nicolas yang selama ini sebenarnya sudah menaruh hati pada Kristina. "Kak aku balik kekamar ku dulu" Hailey hanya menganggukan kepalanya.
Jeslyn pergi kekamarnya tapi tidak banyak yang bisa ia kerjakan di rumah. Ayah dan ibunya pergi bekerja sedangkan Hailey akan melanjutkan kuliahnya. Sejujurnya ia ingin pergi ke toko tapi ia tidak tahu siapa yang akan ia ajak karna berpergian sendiri sangat lah tidak menyenangkan baginya. Ia menuruni tangga ruamahnya melihat Carlos yang sedang bermain game mobile di ruang tamu "Carlos" perkataannya tidak di dengar sama sekali oleh Carlos, jeslyn melihat Carlos memakai sebuah benda di telinganya dengan segera mungkin ia lepaskan benda itu dari telinganya "Carlos apa kau ingin menemaniku membeli kaset game di toko sebrang sana?" Jeslyn memintanya untuk menemani jeslyn tapi Ia malah memasang benda itu lagi di telinganya. jeslyn hendak ingin melepaskannya lagi tapi dia mengatakan sesuatu "apa bayarannya?" Jeslyn menghela napas karna adiknya yang satu ini selalu meminta imbalan jika ia meminta sesuatu. "Akan membelikan mu taco didepan sana" Carlos melepaskan headsetnya tapi ia memikirkan sesuatu yang harus jeslyn belikan untuknya, karna hari ini ia tidak ingin memakai taco "bagaimana dengan pizza saja aku ingin pizza " jeslyn tidak tidak suka pizza ia ingin memakan taco kesukaan Carlos dan dirinya dengan uang yang cukup untuk membeli kaset game dan taco saja karna pizza agak sedikit lebih mahal dari taco "aku ingin pizza keju" lanjutnya.
"Tidak bisa Carlos aku hanya memiliki uang yang hanya cukup membeli barangku dan 2 taco" Carlos memasang kembali headsetnya karn jeslyn tidak ingin membelikan pizza untuknya. "Belikan atau tidak sama sekali" jeslyn geram melihat adiknya tapi ia juga tidak mau pergi sendirian jadi ia mengiyakan perkataan adiknya itu. "Baiklah Carlos apa kau senang sekarang?" Carlos langsung pergi keatas untuk segera mengganti bajunya "ayok kak kita berangkat sekarang" jeslyn mengambil kunci mobil milik Madeline yang terletak di atas meja TV.
Jeslyn menyalakan mobilnya dengan kunci yang ia pegang. Ia melajukan mobilnya "kak..." Panggil Carlos yang mencairkan suana di dalam mobil. Jeslyn menoleh kearah Carlos yang memanggil dirinya "apa Hailey saat di tinggalkan oleh Kenan dia baik baik saja?" Jeslyn merasakannya saat itu saat Hailey di tinggal oleh Kenan. "Dia tidak baik baik saja... Dia sangat terpukul... Aku membantunya keluar dari masalah itu" Carlos melihat kearah luar kaca "apa Hailey pernah berhubungan dengan orang lain selain Kenan?" Pikiran jeslyn sekarang kemana mana ia tahu jika adiknya ini pasti ingin berkencan dengan seorang gadis remaja seumuran dirinya. "Hey kau itu masih kecil tidak boleh pacaran paham!" Adiknya memutar bola mata malas mendengar ocehan kakanya. "Memangnya kenapa kak kalo aku berpacaran dengan pasangan yang aku sukai? Dia menyukai ku dan aku menyukainya... Aku tidak ingin seperti kalian berdua yang selalu bermain game dan mencintai karakter kalian dan aku tidak mau itu terjadi" benar apa yang di katakan Carlos kalau dia dan Hailey hanya mencintai karakter game tidak pernah benar benar bersentuhan dengan orang lain walaupun Hailey pernah saat kecil tapi jeslyn tidak pernah melihatnya lagi melihat kakanya itu dekat dengan pria lain terkadang ia juga ingin merasakan sentuhan hangat dari seorang ia cintai nantinya.
"Tapi Carlos kau itu masih sekolah dan masih sangat kecil kau menunggu kami dulu" Carlos dengan reflek langsung menoleh kearah jeslyn "apa harus sampai kalian menikah? Atau mempunyai pasangan? Jika kalian tidak punya bagaimana? Apa aku harus tetap menunggu kalian?" Carlos menaikan nada suaranua tidak terima jika ia harus menunggu terus menerus sedangkan dirinya sedang jatuh cinta pada gadis remaja itu. " Apa kau yakin jika dia adalah milikmu?" Jeslyn bertanya pada Carlos yang masih tidak suka dengan perkataan jeslyn. Dengan cepat ia menjawab dan sangat yakin jika orang yang saat ini ia sukai adalah miliknya kelak. "Tentu, aku sebagai pasangan yang baik tentu saja aku yakin" jeslyn mulai menceramahinya lagi "cinta itu bukan hanya sekedar mencintai saja kau harus bisa menjaga hatinya, menjaga seluruh perasaannya, dan kau harus merasa yakin jika dia benar benar akan menjadi milikmu, dan menemukan yang tepat untuk kedepannya... Sekarang aku yakin kau bahkan pasti belum mengerti soalnya cinta sejati" adiknya bingung kali ini kakanya tidak pernah sekali pun dekat dengan pria tapi bisa tau soal cinta.
Melihat sebuah tempat kecil yang berisikan kaset game dan beberapa orang bermain di sana. Jeslyn dan Carlos memasukin tempat itu, jeslyn melihat barang barang baru dan menarik untuk jeslyn. "Woomber game favorit ku" Carlos mememang sebuat kaset game. Jeslyn yang melihat hal itu langsung menghampiri Carlos "hey! Kita datang kemari bukan untuk membeli kaset itu" dengan nada tinggi dari jeslyn dengan cepat adiknya langsung mengembalikan benda itu keasalnya.
"Jadi kaset mana yang kau pilih" ucap Carlos kepada jeslyn sambil memilih kaset yang akan di beli oleh jeslyn. "Entah lah aku masih mencarinya" jeslyn masih memilih kaset tapi sama sekali tidak ada yang ia sukai "kenapa tidak ada yang lain... Jack apa tidak ada keluaran terbaru hari ini" Jeslyn bertanya pada petugas kasir dari toko itu. "Hmm... Hanya sedikit di bulan ini... Sebentar biar aku Carikan dulu.." jeslyn menunggu Jack di depan meja kasir sambil memainkan jarinya.
Jack mengeluarkan beberapa kaset terbaru bulan ini "aku sudah mengeluarkan semuanya kau bisa memilihnya!" Jeslyn tidak terlalu tertarik dengan apa yang ia lihat di depannya itu. Tangannya meraih pada salah satu barang yang di depannya saat ini "berapa harga ini?" Ia mengambil kaset SHE yang bergenre horor lalu ia merogo sakunya mengambil beberapa lembaran dan coin yang ia tabung selama ini.
"Baik terimakasih jeslyn" Jack tersenyum padanya dan jeslyn juga membalas senyumannya itu " sama sama Jack" jeslyn dan carlos keluar dari tempat itu. Carlos melihat kearah jeslyn lalu mengatakan sesuatu sebelum mereka sampai di mobil "aku rasa Jack menyukaimu" jeslyn mendengar apa yang di katakan oleh Carlos langsung menjawabnya "tidak mungkin... Kau ini masih kecil jangan langsung beramsumsi jika dia menyukai ku" Carlos menghela nafas panjang melihat kakaknya yang masih sangat polos dan tidak tau cara pandangan Jack terhadapnya "kau tidak pernah jatuh cinta sungguhan mana bisa kau mengatakan hal itu" jeslyn yang mulai jengkel dengan perkataan Carlos, tentu saja ia pernah menyukai seseorang walaupun hanya di dalam karakter tapi ia sangat mencintainya "tentu saja aku aku pernah menyukai seorang pria... Namanya Nicolas" adiknya mengkerutkan keningnya merasa pernah mendengar nama yang tidak asing itu "Nicolas evil survive?" Jeslyn mengangguk mengiyakan perkataan Carlos.
Carlos yang melihat ekspresi kakanya merasa ada yang tidak wajar dari kakanya bisa-bisanya ia menyukai karakter di dalam game favoritnya juga.
"Aku yakin Kau pasti sudah gila" jeslyn menggeleng tidak terima perkataan Carlos ia pun membalas perkataannya "tidak ia hidup di dalam sini" jeslyn memegang dadanya. Ia menunjukan kalo Nicolas selalu ada di hatinya" Carlos melihat tingkah jeslyn yang semakin mengila ia pun membuat jarak kepada Jeslyn "kau boleh mengidolakan dirinya tapi tidak untuk di pacari" jeslyn membuka pintu mobil dan mengabaikan perkataan Carlos.
Jeslyn yang lupa permintaan Carlos ia pun hendak ingin langsung pulang ke rumah. "Kak aku mau pizza keju" jeslyn masih berkonsentrasi dengan kemudinya dan tidak mendengar perkataan Carlos. "Jeslyn kau masih memiliki hutang pada ku" tiba tiba jeslyn menghentikan mobilnya membuat Carlos sedikit maju kedepan "hei apa kau sudah gila" Jeslyn melepas seatbeltnya "aku tidak gila... Kita sudah sampai jika kau tidak turun... Aku akan menghabiskan 2 pizza sekaligus" Carlos benar benar tidak kesal dengan jeslyn tapi juga ia tidak bisa menolak karna sekarang ia ingin pizza.
Jeslyn dan Carlos memasuki toko makanan itu untuk membeli pizza "hi jeslyn ada yang bisa aku bantu? Apa yang ingin kau beli?" wanita parubaya tengah menjaga kasir itu bertanya pada jeslyn "aku ingin 2 pizza dan 2 Coca cola... Milley" jeslyn melihat melihat satu penjaga kasir yang tidak kelihatan batang hidungnya hari ini "Hanks tidak datang hari ini?" Meiley tidak sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari jeslyn justru ia terlihat terburu buru saat akan memasukan pizza kedalam pembungkus yang berwarna coklat. "Meiley apa kau baik baik saja?" Jeslyn merasa ada yang aneh dengan Meiley tapi juga khawatir. Meiley tersadar dengan beberapa lamunannya "aku baik baik saja... Aku tidak tau di mana keponakan itu" wajah wanita parubaya seketika berubah menjadi muram, matanya mengeluarkan air bergitu banyak. Jeslyn langsung memeluk wanita itu "tidak apa apa meiley semuanya akan baik baik saja" jeslyn melepas pelukannya dia merasa Meiley tidak ingin menceritakan sekarang.
Jeslyn dan Carlos kembali kemobil "kak sebenernya apa yang terjadi pada Meiley?" Jeslyn juga tidak tahu sebenernya apa yang terjadi pada Hanks dan Meiley, kenapa Meiley bisa sesedih itu "aku tidak tahu Carlos mungkin mereka memiliki masalah" Jeslyn yang masih memeggang stir kemudi mobil itu dan Carlos bertanya lagi padanya "apa Mereke sering seperti itu?" Carlos mengatakannya dengan rasa penasaran "aku rasa tidak... Aku tidak pernah melihat Meiley menangis seperti tadi" jeslyn memang belum pernah melihat Meiley menangis seperti tadi tapi Meiley juga tidak tahu kemana keponakannya itu pergi. "Apa mereka akan baik baik saja?" Jeslyn mengangkat bahunya "aku tidak tahu Carlos... Semuanya masih belum jelas"
Di tengah jalan tiba tiba mobil itu terhenti jeslyn langsung membuka pintu mobil dan memeriksa keluar apa yang terjadi pada mobilnya itu. "S*Al ini mogok dan bannya kempes, bagaimana ini?" Ia berjalan memutar mobil itu dan mengetuk jendela pintu mobil. Suara ketukan pintu mobil itu terdengar oleh Carlos "ada apa?" Carlos yang sedang memakai headsetnya itu langsung melepaskannya dan bertanya pada Jeslyn "turun dan bantu aku... Mobil ini terlalu banyak masalah" Carlos hanya menghela nafasnya karna ini sangat merepotkan baginya.
Carlos mendorong mobil itu walaupun umurnya masih sangat muda tapi tubuhnya terlihat seperti anak berukuran 15 tahun. "Kenapa aku ses*ial ini!" Jeslyn yang mendengar umpatan Carlos langsung mengatakan sesuatu padanya "hey jangan terlalu banyak mengeluh terus lah mendorong aku yakin disini ada tempat untuk memperbaiki mobil mogok ini"
Rumah itu di penuhi oleh pohon pohon hijau, Sosok jubah hitam memakai topeng dengan berada dalam persembunyiannya. Ia sedang melihat kedua orang yang sedang dalam masalah. Melihat itu ia hanya bisa mengembangkan pipinya terukir senyuman di wajahnya tapi juga matanya yang mulai berkaca kaca walaupun masih kokoh dalam bendungannya.
"Ugh... Akhirnya sampai juga" seorang pria memkai seragam abu abu itu langsung mengarah ke anak lelaki itu yang sedang mendorong mobil. "Ada yang bisa kami bantu" jeslyn keluar dari mobil itu dan mengucapkan sesuatu "iya pak... Kami dalam masalah mobil ini tiba tiba saja mati dan ban mobilnya kempes" pria itu langsung memeriksa bagian dalam mobilnya "rupanya ada beberapa kabel yang putus seperti di gigit tikus... Itulah yang membuat mobil ini tiba tiba mogok" jeslyn tidak tahu akan hal itu "jadi berapa semuanya?" Orang itu sedang menghitung dan memilih apa saja yang perlu di ganti "semua sekitar "seluruh total 113$" kata pria itu. Jeslyn segera meraih tangannya menuju saku celananya, ia mengambil sebuah ponsel miliknya. Jeslyn menghubungi ayahnya tapi tidak ada tanda tanda darinya. Ia memencet lagi tapi ponsel ayahnya tidak aktif ia berahli ke ibunya "ayolah... angkat ponsel ku" batin jeslyn tiba tiba terdengar suara wanita parubaya dari ponselnya "Hallo jeslyn..." Dengan cepat ia membalas perkataan wanita itu "mom... Apa kau bisa men..." Tiba tiba suara jeslyn terpotong dan kembali melanjutkannya "ada apa? Apa yang terjadi?" Wanita itu melanjutkan pembicaraannya "iya pasien yang bernama William telah mengalami kecelakaan ia berada di rumah sakit ************.. ia harus segera di rawat tapi kami butuh beberapa tanda tangan dari pihak keluarga" wanita itu mengatakan yang sebenarnya pada jeslyn kalo ayahnya sedang berada dalam keadaan koma, lalu jeslyn bertanya lagi apakah ibunya juga di rawat "apakah ayahku bersama dengan seorang wanita? Dan apakah wanita itu juga di rawat?" Jeslyn bertanya dengan tergesa gesah Carlos yang melihat tingkah jeslyn yang sedikit membuatnya juga ikut khawatir segera menghampirinya dan mendengar percakapan dari ponsel Jeslyn "tapi bagaimana bisa ponsel ibuku berada di tempat ayahku" wanita itu tidak tahu sama sekali apa yang di maksud anak remaja ini "maaf kami tidak tahu tapi kami sarankan jika anda adalah salah satu pihak keluar William mohon segera datang kemari... Trimakasih.." jeslyn langsung memutuskan percakapannya ia langsung segera memanggil taxi "ada apa? Apa yang terjadi pada ayah" Carlos mendengar percakapan jeslyn ia tahu jika terjadi suatu pada ayahnya tapi tidak terlalu jelas pada saat ia mendengarnya tadi "ayah kecelakaan jadi kita harus Kerumah sakit sekarang" dengan cepat jeslyn memanggil taxi tidak lupa untuk menitipkan mobilnya itu "Luis aku titip mobil ku... Aku akan segera kembali mengambil mobil ini" Luis yang sedang berada di bawah mobil customer lain ia keluar dan memperlihatkan wajahnya "baik lah semoga ayahmu tidak apa apa dan salam untuknya" jeslyn tersenyum sedangkan Carlos berpikir kalau Luis juga menyukai Jeslyn.
Jeslyn dan carlon sedang duduk dan merasa resah mereka berdua hening sama sekali tidak ada pembiraan. Sebuah mobil kuning telah sampai di tempat tujuannya. Kedua Kaka beradik ini turun dari mobil itu mereka berjalan tergesa gesa. Mereka kemeja Resepsionis "permisi kami sedang mencari seorang pasien bernama William Harrsel" orang itu sedang mencari data nama pasien yaitu ayah Jeslyn.
"Ia di tempatkan di kamar lantai 2 no 34 anda bisa kesana" jawab orang itu yang memberitahu kamar ayahnya. "Jeslyn segera bergegas menuju kamar ayahnya tapi sebelum ia pergi jeslyn mengucapkan sesuatu " terimakasih"