Bagian 15
Ruang Bagian Dan Waktu
Jingga kaget melihat Aries, Aries yang tampak terkejut langsung lari memeluk Jingga.
Jingga yang bingung, Aries yang bahagia karena menemukan Jingga. Kucing kecil itu pun ikut merayakannya kebahagiaan Aries, Kucing tersebut berputar memutari Aries dan Jingga.
Lalu Jingga bertanya pada Aries.
"Aries? Ini emang beneran kamu?"
Aries melepas dekapannya, Dan melihat Jingga.
"Iya, Ini aku Aries."
"Kenapa kamu kesini?"
"Aku ingin membawamu pulang."
Mendengar perkataan Aries Jingga memukul Aries, Air matanya keluar sembari berkata.
"Apa! Untuk apa membawaku pulang, Jika tempat pulang terakhirmu bukan untukku."
Aries terdiam menunduk di hadapan Jingga.
Jingga melanjutkan pembicaraannya.
"Sebenci ini kah dirimu? Sampai kamu rela mencariku?"
Suasana menjadi berbeda dari sebelumnya, Kucingpun ikut berhenti berputar, Kucing itu duduk seakan akan mendengarkan mereka berbicara.
"Maaf lantang tentang kemarin, Benciku kali ini tidak lebih berharap kepulanganmu." Ucap Aries dengan menunduk.
"Aku kira kamu akan menanyakanku kala itu, Setelah aku menampar Carla, Ternyata kamu membiarkanku. Ternyata kamu lebih percaya akan Carla dari pada aku."
"Apa masih ada ruang untukku? Maaf untukku?Apa aku masih boleh mengucapkan minta maaf kepadamu Jingga?" Ucap Aries Sambil memohon kepada Jingga.
"Berdirilah bantu aku mencari tendaku, Aku tersesat." Jingga mengajak Aries. Kemudian mereka pun mencari tenda Jingga, Kucing Aries pun mengikutinya dari belakang.
Setelah mereka menemukan Tenda Jingga, Jingga mengajak Aries duduk melihat sunset di sore hari, Aries masih saja diam dan menunduk.
Sembari melihat Jingga berkata.
"Apa kamu pernah memikirkanku pada saat aku menampar Carla?"
"Pikiranku kala itu adalah aku menemukan hal baru yang tidak ada di dirimu, Aku sudah membicarakan tentang ini pada Carla, sebelum aku menuju ke sini."
"Tinggalkan aku." Ucap Jingga.
"Apa kamu tidak mendengar ucapanku Aries?"
"Teruslah mengusirku aku akan tetap disini meskipun keberadaanku tidak di anggap olehmu." Ucap Aries.
Mereka berdua terdiam. Angin bersiuk kencang, Aries membuka mulutnya dan berkata.
"Aku tidak lagi menyenangkan ya? Kita tak semenyenangkan dulu."
"Aries kamu bukan lagi sebuah tempat, Melainkan rumahku, Rumah ternyaman dan kemarin kamu mengusirku."
"Aku menyuruhmu pulang kali ini."
Jingga terdiam, Aries bertanya,
"Apa hubungan 9 tahun akan selesai begitu saja?"
Sambil menatap langit Jingga berkata.
"Awal mulanya karena kamu tidak memiliki teman pada saat pertama kali masuk SD."
"Dan yang kedua karena tempat duduk kala itu kosong dan aku harus mengisinya, Tak menyangka karena kekosongan itu, Kamu berhasil mengisi 9 tahunku." Ucap Aries.
"Aku memaafkanmu Aries, Aku tidak ingin hubungan 9 tahun menjadi sia sia."
Aries memeluk Jingga. Perasaan lega karena kembalinya sahabat kecilnya adalah hal terbesar dalam hidupnya. Janji Aries pada guru yang sudah terpenuhi. Dunia mereka berdua kembali membaik. Mereka memulai nya lagi, Mereka lebih memilih untuk memperbaikinya.
"Aries terimakasih telah menjemputku di puncak, Aku kira aku akan berada disini selamanya."
"Harusnya aku yang berterimakasih Jingga, Terimakasih telah mau memberikan tempat untukku."
"Untuk saat ini kamu masih menjadi alasanku untuk tidak ingin siapapun lagi."
Setelah mereka saling memaafkan dan saling mengerti, Mereka berdua berbicara selayaknya orang yang pertama kali bertemu.
2 hari mereka menghabiskan waktu di dalam hutan, Tak lupa Aries memberikan kejutan sebuah bubur sereal bayi untuk Jingga.
"Wah ini kesukaanku."
Setelah sekian lama, Akhirnya Aries melihat senyum Jingga kembali.