Keesokan paginya, sekitar jam 9 Zhao Quan dan Sun Xiaoyun sudah tiba di lobby apartment mereka.
"Apakah kamu masih mau mempertimbangkan nya lagi?" tanya Zhao Quan ketika menunggu taxi.
"Tidak perlu!" jawab Xiaoyun tanpa memandang pada Zhao Quan.
Tak lama hp Xiaoyun berbunyi di dalam tas yang dibelinya. Xiaoyun pun mengangkat hp baru yang dia beli dan melihat nama yang tertera di hp tersebut, lalu mengangkat nya dan suaranya sangat halus.
Di masa lalu, suara halus Xiaoyun hanyalah milik Zhao Quan. Tapi sekarang, sepertinya sudah ada lelaki lain yang memiliki Xiaoyun.
Sejak Xiaoyun sudah menetapkan hatinya untuk berpisah, Zhao Quan pun melambaikan tangan nya untuk memanggil taksi yang kebetulan lewat. Dia membuka pintu belakang mobil dan mengarahkan pandangan nya pada Xiaoyun dengan maksud memberi signal agar masuk ke dalam mobil.
Ketika mereka bertemu, Zhao Quan seperti seorang laki-laki pada umumnya. Begitu juga saat mereka memutuskan untuk bercerai. Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Namun.....Xiaoyun yang datang disisi mobil itu memandang Zhao Quan dengan pandangan yang kasihan, penghinaan dan juga pandangan yang mengejek.
"Tahun lalu ketika menikah, kita juga naik taksi untuk mendaftarkan pernikahan kita. Tahun ini kita juga menaiki taksi yang sama untuk mendaftarkan perceraian kita."
Sesudah Xiaoyun masuk ke dalam mobil, Zhao Quan pun menutup pintu mobil dan dia duduk di depan, lalu mengatakan pada supir taksi tujuan mereka.
Tak lama mereka pun sampai di sebuah gedung yang khusus mengurus perceraian. Mereka pun turun dan masuk ke dalam gedung tersebut dan mendaftarkan nama mereka. Lalu mereka disuruh untuk membaca semua prosedur yang tertulis.
"Apakah kalian sudah membicarakan tentang pembagian harta seperti rumah misalnya?" tanya bagian administrasi yang mengurus pendaftaran perceraian tersebut.
"Tidak ada pembagian rumah. Itu hanyalah rumah sewa dan juga tidak ada mobil. Ada juga beberapa barang yang dibeli olehnya. Kembalikan saja kepadanya. Juga ada beberapa ratus dollar di tabungan kami. Untuk dia saja." jawab Xiaoyun yang suaranya terdengar kalau dia baik. Tapi ekspresinya menunjukkan kalau dia berbuat amal dan nadanya juga sudah sangat menginginkan perceraian.
Bagian administrasi juga seperti biasa bertanya tentang hal-hal lainnya. Setelah dipastikan kalau kedua belah pihak memang sudah memutuskan untuk bercerai, maka dia pun menempelkan materai dan memberikan nya pada Zhao Quan dan Sun Xiaoyun.
Untuk mengurus pendaftaran pernikahan dibutuhkan waktu yang sangat lama dan membutuhkan waktu sampai berjam-jam. Tapi kalau untuk mengurus perceraian dibutuhkan waktu tidak kurang dari 15 menit.
"Setelah perceraian ini kita bisa menjadi teman bukan?" tanya Zhao Quan setelah mereka selesai mengurus perceraian dan sudah berada di lobby gedung tersebut.
"Maaf. Sepertinya kita tidak usah berteman. Karena itu membuatku kembali teringat masa lalu dan membuatku tidak bisa melupakan nya. Kehadiranmu dalam hidupku adalah suatu kesalahan dan aku hanya bisa menganggapnya sebagai mimpi buruk. Sekarang mimpi buruk itu sudah berlalu dan aku pun sudah santai." jawab Xiaoyun
Zhao Quan yang mendengar itu menjadi kaget. Ternyata pernikahan mereka hanyalah mimpi buruk bagi Xiaoyun. Ketika Zhao Quan hendak pergi, datanglah sebuah mobil hitam mewah, Porsche Cayenne berhenti di depan nya.
Tak berapa lama keluarlah seseorang dari dalam mobil dengan kaki yang agak pincang. Zhao Quan mengetahui siapa si pincang itu yang merupakan direktur keuangan sebuah perusahaan. Namanya Huang Xiaoshan, umur 35 tahun.
Beberapa tahun yang lalu dia pernah mengalami kecelakaan sehingga 1 kakinya harus diamputasi. Istrinya juga meninggal dalam kecelakaan tersebut. Xiaoshan pun keluar dari dalam mobil tersebut dan memeluk Zhao Quan dengan antusias.
"Zhao, terima kasih sudah menjaga istriku dalam beberapa tahun ini. Terima kasih! Walaupun kamu tidak pernah memberikan barang yang mewah kepadanya, kamu sudah bisa dengan tenang menyerahkan nya padaku, karena pastinya aku yang akan menjaganya Xiaoyun dengan sangat baik. Aku tidak akan membiarkan nya pulang pergi naik bus lagi dan tidak akan menyuruhnya untuk masuk ke dapur. Aku akan memberikan yang terbaik untuknya dan aku akan membahagiakan nya. Jangan khawatir!"
Zhao Quan yang mendengar itu merasa kalau itu bukan ucapan terima kasih, melainkan itu adalah ucapan yang mengejek dirinya. Zhao Quan pun tidak menanggapi Xiaoshan dan mengalihkan pandangan nya pada Xiaoyun yang berada di tengah-tengah dia dan Xiaoshan.
Dia merasa kalau Xiaoyun akhirnya sudah mendapatkan seorang pria yang muda, lebih tampan dan lebih kaya daripada dirinya. Walaupun Xiaoyun menyukai orang yang lebih kaya daripada dirinya, ternyata Xiaoyun juga menyukai lelaki yang pincang.
"Hanya karena dia?" tanya Zhao Quan yang membuat Xiaoyun malu dan matanya memerah menahan tangis.
"Ya. Itu karena Xiaoshan. Dia mencintaiku dan mampu memberikan hidup yang lebih baik untukku. Aku sangat bodoh kenapa bisa memilihmu." jawab Xiaoyun dengan keras dan sepertinya kata-kata itu sudah ada di dalam hati Xiaoyun.
Zhao Quan pun memilih untuk diam.
"Zhao, bukankah kamu sangat mencintai Xiaoyun? Menurutku kamu sudah melakukan hal yang benar dengan cara melepaskan Xiaoyun untuk pria sepertiku yang mampu memberikan nya apapun yang dia mau. Sedangkan pria yang tak mampu sepertinya harus belajar melepaskan. Kamu sudah membuat pilihan yang sangat bagus. Bagus sekali!" ujar Xiaoshan sambil menepuk bahu Zhao Quan.
"Kamu biasanya sangat pintar dalam memilih. Tapi kali ini pilihanmu membuatmu kecewa." ucap Zhao Quan yang melihat kearah Xiaoyun dan kata-kata itu cukup menusuk hatinya.
"Apa hakmu memarahi pacarku? Apa hakmu? Dia mengendarai Porsce. Sedangkan kamu? Mobil saja kamu tidak punya. Gajinya 10 ribu per bulan (idr sekitar 23 juta). Kamu? Apa yang kamu punya? Kamu bekerja di siang hari dan malam juga kamu harus bekerja. Itupun hanya beberapa Yuan aja yang kamu punya. Bahkan ketika kita menikah, kamu tidak berani menunjukkan siapa orang tuamu! Kenapa kamu tidak melihat kedalam dirimu? Sampah macam apa kamu ini? Seumur hidup kamu tidak akan bisa menaiki Porsche. Kamu hanyalah orang miskin!" jawab Xiaoyun yang merasa marah dan malu, lalu menarik tangan Xiaoshan untuk pergi dari sana.
"Xiaoyun, kenapa kamu bisa mengatakan dengan terang-terangan kalau dia itu lelaki miskin. Meskipun itu adalah kenyataan." ucap Xiaoshan sambil tersenyum dan mereka pun berjalan bersama.
Saat hendak memasuki mobil Porsche, tiba-tiba terdengar sebuah mobil yang menderu-deru. Yaitu Hummer yang langsung menghancurkan mobil Porsche yang dibangga-banggakan oleh Xiaoyun dan Xiaoshan.
Kap depan sangat penyok. Jendela mobil patah dan ban mobil juga keluar dari tempatnya dan meletus. Mobil yang terlihat begitu bagus sekarang hancur tak berbentuk. Hal itu membuat mereka berdua hanya tertegun.
Hummer merupakan mobil yang sangat besar, memiliki panjang 4.742 mm dan beratnya 4.1 ton.
Setelah menghancurkan mobil Porsche tersebut, Hummer itu pun berhenti dan mematikan mesin nya. Kemudian mobil pintu dibuka dan nampaklah kaki indah dari seseorang yang sangat lembut dan ditutupi dengan stoking hitam. Sangat mempesona. Lalu terlihatlah seorang wanita berambut panjang ditutup dengan kacamata hitam keluar dari mobil.
Xiaoshan sangat marah dan berpikir siapa yang sudah dengan berani nya menghancurkan mobilnya. Tapi ketika dia melihat seorang gadis yang keluar dari mobil tersebut, dia pun tercengang.
Sangat disayang gadis yang memakai kacamata tersebut mengabaikan Xiaoshan dan langsung menuju kearah Zhao Quan. Lalu melepaskan kacamata nya dan menampakkan kecantikan wajah nya yang tidak pernah disentuh make up, tapi tetap saja halus seperti bayi.
"Xixi, kenapa kamu ada disini?" tanya Zhao Quan tersenyum.
Namanya Zhao Xi. Dia adalah adik tiri Zhao Quan. Walaupun mereka tidak sedarah, tapi mereka tumbuh bersama. Mereka lebih dekat daripada saudara kandung.
"Kak, aku datang untuk menolongmu." jawab Xixi yang langsung berjalan kearah Xiaoyun dan Xiaoshan. Xixi memandang mereka dengan pandangan yang dingin dengan mata indahnya.
"Sun Xiaoyun, kakakku mengirimiku foto pernikahan kalian berdua dan aku bisa mengenalimu sekarang. Tapi mengapa si pincang ini ada bersamamu sekarang? Diakah pacarmu? Apa kamu pikir kakakku adalah orang miskin yang tidak mampu memberimu kebahagiaan? Apa kamu pikir orang ini yang mengendarai mobil ratusan juta ini adalah orang kaya? Kamu sangat bodoh. Aku akan mengajarimu arti dari orang kaya yang sebenarnya dan aku juga akan memberitahumu arti dari kata kehilangan!" ucap Xixi dengan nada yang marah.