"Bagaimana ma? Kita jadi kan tinggal di rumah om Kevin?" tanya Namira.
Sania menggelengkan kepalanya. "Maafkan mama nak. Mama gagal membujuk om Kevin," jawab Sania.
Mata Namira mulai berkaca-kaca. "Kenapa tidak bisa?" tanya Namira. "Mama kemarin sudah janji sama Namira." Kali ini air mata keluar dari ujung matanya.
Sania menghela napas berat. Dia sadar bahwa keputusannya tadi pasti akan melukai hati anaknya, pasalnya dia sudah menjanjikan untuk dapat tinggal di rumah Kevin, yang tak lain adalah papa kandung dari Namira yang sebenarnya.
"Mama bohong! Namira tidak mau percaya lagi sama mama!" kutuk Namira kecewa. Dia lalu berlari meninggalkan Sania.
Sania mematung. Ingin mencegah Namira tapi rasanya berat. Namira pasti masih sulit untuk menerimanya.
Gigi Sania menggeretak. Anaknya menjadi marah kepadanya. Dia berjanji akan segera merebut Kevin dari tangan Marisa secepatnya.