Jeni terkejut. Mulutnya sampai lupa dia katupkan. Kenapa make up artist teman kakaknya bisa memutar balikkan fakta seperti itu?"
"Kamu sangat pengertian sekali," ucap Sania.
Mual rasanya Jeni mendengar kalimat yang diucapkan oleh kedua orang itu. Tidak sesuai dengan kenyataan.
"Wah, Tante Lisa masih terlihat muda setelah sekian lama tidak berjumpa," puji si make up artist.
Sania yang dipuji hanya bisa tersenyum. Dia merasa senang. Padahal teman Sania mengatakannya dengan tidak tulus.
"Wah, kamu bisa saja," sahut Lisa sambil memegangi kedua sisi pipinya. "Terimakasih ya," ucap Lisa.
Jeni melirik ke arah jam tangan miliknya. Sudah waktunya dia berangkat ke kampus. Dia lalu mengajak ibu dan kakaknya untuk berangkat.
"Ayo Bu, ayo kak kita berangkat sekarang. Jeni takut terlambat," ajak Jeni sambil memegangi telapak tangan ibunya.
Lisa mengangguk. "Ayo." Setelah itu Sania dan Lisa mengucapkan terimakasih. Baru setelah itu berangkat.