Sania terbangun pukul dua belas malam untuk ke dapur demi membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Dia membuka kulkas lalu meminum air mineral dari botol.
Setelah tenggorokannya sudah terasa basah kembali. Sania berjalan kembali ke kamarnya. Namun langkahnya terhenti ketika sampai di depan pintu kamar Kevin. Dia hanya ingin sekedar melihat dari jauh ayah dari anak yang dikandungnya itu.
Sania kemudian memutar knop pintu, lalu membukanya sedikit. Dia tersenyum saat Kevin tidur dengan selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhnya. Tak ingin menganggu Kevin Sania kemudian menutup kembali pintunya.
Sania ingin melanjutkan langkahnya, namun lagi-lagi terhenti. Dia menoleh ke kamar Kevin. Dia merasa bersalah karena kemarin telah mengabaikan Kevin yang ingin tidur sekamar dengannya.
"Apa aku masuk saja ya?" gumam Sania. Dia ingin masuk dan tidur dengan Kevin demi menebus rasa bersalahnya.
