Marisa yang belum tidur sebenarnya sempat mendengar keributan di luar. Dia gemetar sendirian, tak mengerti apa yang terjadi setelah ini.
Lalu tak lama seorang wanita yang usianya lebih muda darinya masuk ke dalam ruangannya.
Dia adalah Jeni, yang tidak lain adalah adik dari Sania. Marisa sontak kaget dengan kedatangan Jeni yang tiba-tiba itu.
"Ka-kamu, kenapa bisa ada di sini?" tanya Marisa dengan nada takut.
Jeni menghela napas. Dia tadi sempat mendengar bahwa ibunya dan Debi menyuruh seseorang untuk mencelakai Marisa di rumah sakit.. karena tidak mau hal itu benar-benar terjadi, jadi Jeni diam-diam pergi menyusul ke rumah sakit untuk mengagalkan rencana tersebut.
Tetapi tentu saja dia tidak bisa mengatakan hal itu kepada Marisa. Biarlah, yang penting Jeni sudah dapat memastikan Marisa aman, cukup baginya.
