Namira menggelengkan kepalanya. Dia menolak ajakan dari Sania untuk kembali ke rumahnya.
"Tidak mau. Namira mau di sini saja." Dia lalu berlari dan merangsek ke Kevin.
Mata Sania membulat. "Kamu anak mama. Kamu harus nurut sama mama!" Sania geram karena anaknya lebih memilih Kevin daripada dia.
"Ada apa pa? Kenapa mama pergi?" Namira bertanya dengan mendongakkan wajahnya.
"Mama kamu telah membuat kesalahan di sini Namira. Jadi tolong izinkan mamamu pergi dari rumah ini," jawab Kevin.
"Ada apa ini? Datang-datang sudah ribut," tanya Debi yang dari tadi hanya diam.
Kevin memincingkan matanya kepada Sania. "Ibu tanya saja pada Sania," jawab Kevin.
Sania lalu mendekat ke arah Namira. Lalu menarik lengan Namira agar mau ikut dengannya. "Kita harus pergi bersama Namira," paksa Sania.
Sekuat tenaga Namira berusaha memberontak. "Namira tidak mau!" Ia yang berhasil kabur lalu berdiri di belakang tubuh Marisa.