Kevin menoleh ke samping. Perlahan dia mendekat ke arah Sania, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit sambil berbisik, "kamu terlalu cantik untuk menganggu rumah tangga seseorang."
Senyum dan kepercayaan diri Sania sedikit luntur, meskipun tetap tidak menghalangi niatnya untuk merayu Kevin. "Kamu aneh," ucap Sania.
Kevin memiringkan kepalanya, menunggu jawaban dari Sania mengapa mengatainya seperti itu.
"Kamu sendiri bilang aku cantik, tapi kenapa kamu menolakku?"
"Karena sesuatu yang terlihat menarik akan menjadi tidak berharga jika tidak dijaga dengan baik oleh pemiliknya," Kevin tersenyum sarkas setelah itu mengambil ponselnya dari dalam saku celananya untuk menghubungi Marisa.
Dalam hitungan detik sambungan telepon dari Kevin sudah terhubung dengan Marisa.
"Buka pintunya," suruh Kevin.
Masih hening di ujung telepon. Marisa belum mengerti apa yang dimaksud oleh Kevin.
"Aku sedang berdiri di balik pintu kamar," ungkap Kevin dengan nada dingin.