Chereads / DUA SISI / Chapter 2 - 1. AWAL KISAH BERMULA

Chapter 2 - 1. AWAL KISAH BERMULA

Rhea Arrabela Alatas sang ratu drama dan seorang model papan atas misterius, karirnya yang terus naik daun membuat seluruh negeri takjub.

Bagaimana tidak, Rhea memulai karirnya seolah tanpa usaha, dengan kecantikan dan akting kelas atas, postur tubuh yang menyihir siapapun, Rhea bisa mencapai semuanya dengan mudah, di dunia entertainment Rhea dikenal dengan nama RHEA ARRA Ia menutup semua tentang jati dirinya dari entertaiment,

William Alatas seorang pengusaha sukses, Ayah dari Rhea

Rhea memiliki 2 adik laki2 dan perempuan, Kinan Putri Alatas dan Keenan Will Alatas keduanya berkuliah di kampus yang sama, karena jarak kelahiran mereka hanya 1 tahun banyak yang menganggap mereka saudara kembar.

Vega Putri ibu Rhea, Vega dulunya hanya seorang manajer aktris, pekerjaanya yang membuat ia bertemu dengan William, saat itu berada di ruangan yang sama di dalam studio, semua bermula saat William tiba - tiba memberikan permen dan Vega tetap menerima,

Setelah menyelesaikan semua kegiatan entertaiment Rhea tetap harus berkuliah ia sedang melanjutkan S2 nya karena terus terhenti syuting dan segala macam kegiatan yang tak.pernah habis itu, kuliah The terbengkalai, ia hampir dilewati kedua adiknya,

"Haaah,,, lelah sekali....." Rhea menghempaskan badannya di kursi baru saja ia duduk Riri langsung berbicara panjang lebar

"Rhea sayang....gimana hari ini, sukses kan, oh ya ada dosen pengganti loh nanti, katanya sih ganteng kece gitu, masih muda lagi... wahh gak sabar deh, oh ya gara2 kamu masuk kuliah malam aku jadi ikutan deh... lalu..." Ucapan diri terpotong

"Stop... stop... cukup, banyak banget pertanyaannya aku harus jawab yang mana nih" ucap Rhea

"Jadi..." sebelum Riri memulai obrolan ya Rhea kembali menghentikan

"oke oke, jadi hari ini aku capek banget, terus bodoamat mau ada dosen pengganti genteng dari mana aku gak peduli, satu lagi karena aku senggang malam hari jadi kuliah malam, lagian kamu mau ambil kuliah bagi juga ga papa, ngapain ikutan sih, Riri aneh" ucap Rhea panjang lebar.

tak.. tak. tak..

ruangan tiba - tiba senyap suara sepatu terdengar memenuhi ruangan semua mahasiswi menatap intens pada lelaki yang berjalan masuk memakai setelan jas dengan sepatu coklat membawa buku , Rhea mengalihkan pandangan pada layar teleponnya malas7.

haah... Rhea menghela nafas panjang

"Rhea liat deh tuh, ganteng parah, udah nikah belom yah mau dong ndaftar" Riri dengan mata berbinar-binar menatap lurus ke depan

"hoaaammm" Rhea hanya menguap karena begitu lelah dan mengantuk

"yaelah Rhea..... jangan tidur loh, aku nggak mau yah bangunin kamu berkali-kali" ucap Riri

"nggak kok aku nggak akan tidur, semoga saja..." ucap Rhea akhirnya

Riri hanya menghela nafas karena dia tau kalau Rhea selalu seperti itu setiap saat.

Baru saja hendak merebahkan kepalanya dosen pangganti sudah berdiri di samping meja Rhea mengetuk-ngetuk meja dengan penggaris lalu bicara dengan tatapan menyeramkan

"ikuti kelas saya atau keluar dan jangan harap dapat nilai nanti" ucapnya

Rhea menahan nafas lalu menjawab

"ba.. baik... saya akan ikuti kelas dan tidak akan keluar, karena saya harus segera lulus" jawab Rhea

"Kalau begitu jangan tidur dan perhatikan" ucapnya lagi yang kemudian berbalik menjauh

"Haah... selamat, kok seram sih" ucap Rhea

"lagian kamu sih, oh iya aku baru ingat ada yang bilang katanya dosen pengganti itu killer tanpa ampun siapapun bisa ia keluarkan dari kelas" sambung Riri

"itu bukan katanya lagi tapi memang kenyataan, baru tau ada dosen kayak dia hiiyy" Rhea begidik ngeri saat membayangkan harus kehilangan nilai gara2 tidur di kelas dosen killer.

Setelah ber- jam2 di dalam ruangan semuanya berakhir suxah6, Rhea hampir pingsan karena terlalu lelah.

"Riri..... anterin aku pulang, capek banget...." ucap Rhea lemah

"utututu.... artis kita capek yaa....lah supir mu mana emang gak jemput" Riri berkata sambil mengemas barangnya

"ngga.. tadi aku diantar manajer dan pasti dia udah tidur" Rhea terus berkata dengan kepala terbaring di meja

"Ya udah ayo cepetan aku anterin deh, ke apartemen kan" ucap Riri yang berlanjut mebereskan barang2 Rhea

"iya ... iya.." Rhea berdiri berjalan keluar ruangan

"hei tungguin dong" teriak Riri

Semua teman teman Rhea tau ia tinggal di apartemen. namun tak ada yang tau kalau satu gedung apartemen 12 lantai itu miliknya, lebih tepat milik keluarganya.

Sampai di depan gedung apartemen.

"Aku turun ya Riri sayang, makasih loh udan mau anterin" ucap Rhea

"no problem, kalau gitu aku pergi dulu bye...." mobil Riri melaju meninggalkan gedung apartemen

Saat di lobi, seseorang menabraknya..

bruk....

semua buku ya dia bawa jatuh berserakan dengan sigap Rhea membantu

"Aduh... maaf ya aduh... jadi berantakan deh" ucap Rhea gugup

"kamu ngga papa kan" Rhea bingung, kenapa ia tidak khawatir pada dirinya sendiri justru mengkhawatirkan yang menabrak

"ooh ngga papa kok" ucap Rhea sebelum menoleh siapa pria yang ditabraknya

"Bapak..." ucap Rhea dengan sedikit berteriak terkejut

"ooh... siapa yah" jawabnya yang juga bingung

"Loh, bapak nggak ingat saya" ucap Rhea pada lelaki di depannya

"eemmm enggak, maaf ya saya buru - buru" ucapnya lalu berdiri dan berjalan menjauh menuju tempat parkir

Anne hanya mematung diam sejenak lalu mengangkat kedua bahunya kembali ingat kalau ia sangat capek terus terbayang-bayang kasur dan bantal, meninggalkan kebingungan yang terjadi tadi.