Mendapatkan pertanyaan dari Naura yang menggunakan nada seperti itu, tidak membuat Galang mengubah ekspresinya. Sampai saat ini Galang masih memasang ekspresi yang datar.
Perlahan Naura berjinjit dan kebetulan dia menggunakan heels, sehingga dia bisa lebih mudah untuk mendekatkan bibirnya ke arah telinga Galang, dibandingkan dengan biasanya.
"My Fiancé is jealous?"
Naura bertanya menggunakan nada bicara yang terdengar begitu lembut, hembusan napas Naura begitu menggelisik leher Galang.
Glek
Dengan seketika Galang menelan salivanya saat bulu kuduknya mendadak berdiri setelah mendengar pertanyaan tersebut, terlebih saat wangi tubuh Naura tercium dengan begitu jelas di hidungnya.
Tangan Galang dengan seketika melingkar di pinggang Naura dan kemudian menarik Naura yang membuat tubuh Naura begitu dekat dengan Galang, bahkan sempat beradu saat Galang menariknya.
Tatapan Galang dia turunkan dan dia fokus memperhatikan gadis yang sekarang wajahnya tengah menggunakan make up yang tipis serta lip ice yang membuat bibirnya terlihat begitu indah dan menarik.
"Don't make me jealous, my fiancée!"
Glek
Percayalah saat Galang membisikkan kalimat tersebut tepat di samping telinga Naura, saat itu juga Naura merasa merinding dan salivanya turun dan dia telan saat itu juga.
Niat hati ingin membuat Galang mengakui kalau dirinya cemburu melihat dirinya bersama dengan Kenan, tapi malah dirinya yang berbawa suasana hanyut di dalam pesona seorang Galang.
Naura perlahan membuka matanya setelah semula dia pejamkan untuk menetralkan perasannya, Naura menaikkan pandangannya melihat pemandangan indah berupa wajah Galang.
Hidungnya yang terukir dengan begitu indah, menjadi bagian yang begitu Naura sukai, perlahan dia menaikkan pandangannya dan secara tidak sengaja ...
Tap
Pandangan Naura bertemu dengan tatapan dingin milik Galang yang memang sedari tadi Galang tengah fokus memperhatikan dirinya dengan tatapan yang masih setengah tidak suka.
Galang berani melakukan ini, bahkan di tempat umum karena Galang sudah terbawa emosi serta mungkin cemburu yang menyelimuti dirinya, serta tempat ini tidak full terang.
Tidak banyak yang bisa melihat dengan jelas Galang melakukan hal ini pada Naura, kalau pun ada yang melihat, mereka tidak akan tahu apa yang sudah Naura serta Galang bisikkan.
Status mereka sebagai sepasang tunangan tidak akan ada yang tahu, hanya angin yang berhembus, rumput yang bergoyang serta taburan bintang yang melihat adegan ini dari atas sana.
Naura tidak lama berada dalam jarak yang sedekat ini dengan Galang, karena setelah Galang melepaskan tangannya yang semula melingkar di pinggang Naura, perlahan Naura mundur beberapa langkah.
Tidak.
Naura tidak ingin terus-terusan berada dalam jarak yang sedekat ini dengan Galang, karena semakin lama dia berada dalam jarak yang dekat dengan Galang, dirinya semakin larut dalam pesona seorang Galang Bratawijaya.
Memang pesona Galang sudah tidak usah diragukan lagi, karena tidak mungkin jika pesonanya biasa saja, tapi mampu memikat banyak perempuan dari berbagai kalangan.
"Kak Galang," panggil seseorang yang membuat Galang serta Naura melirik ke arah suara itu berasal.
Seorang gadis yang sekarang tengah menggunakan dress warna lylac dengan tiara yang indah di kepalanya melangkahkan kaki menuju ke arah di mana Galang berada.
"Akhirnya Kak Galang datang juga, seneng banget deh aku rasanya. Makasih banyak ya Kak udah mau datang ke acara ulang tahu aku," ucap Shella dengan ekspresi yang sangat mendukung kebahagiaannya.
Galang menganggukkan kepalanya santai. Sebenarnya Galang tidak akan datang ke acara ulang tahu Shella, kalau Naura tidak masuk ke dalam pikirannya.
"Kak ikut aku yuk ke sana, aku pengen minta foto sama Kak Galang boleh kan?" tanya Shella sambil berharap kalau Galang mau menerima ajakannya yang kali ini.
Apakah Galang akan menerima ajakan dari Shella, sementara dia sekarang berada di hadapan tunangannya sendiri?