Sebuah panggilan masuk itu membuatnya harus mengangkat ponsel yang sedari tadi ia letakkan begitu saja.
"Halo, ini Siapa? " Nana bertanya dengan suara serak
"Hai Na, Aku Drean" Jawab orang di telepon itu. Ternyata ini nomor Drean
"Oh ini Drean ya" Jawab Nana
"Suara Kamu berbeda ya Na, di telepon sama suara tadi langsung waktu ketemu? " Tanya Drean
"Gimana gak serak sura ku habis gara-gara nangis terus" Kata Nana dalam hati
"Iya Dre, ini bangun tidur" Jawab Nana
"Ya Udah, minum dulu gih!" Drean menyuruh Nana untuk minum .
"Nanti aja, males Aku ngambil minumnya" Jawab Nana sambil ia berpindah tempat ke kasurnya.
Mereka pun berbincang di telepon, sampai Nana ketiduran dan Drean mematikan teleponnya.
Ketika Nana terbangun keesokan paginya, kedua matanya bengkak begitu parah. Bisa dibilang ia tidak bisa membuka kelopak matanya. Ia sedikit Demi sedikit membuka matanya dengan pelan-pelan, tampak tangan kanannya sedang memegang Hp. ia teringat samalam ia ketiduran waktu teleponan sama Drean. Nana pergi ke tolilet untuk membasahi wajahnya dan menyikat gigi sambil memandangi cermin. Di tengah menggosok gigi cacing dalam perutnya berdemo, ya mereka meminta jatah makanan memang dari kemarin Nana belum makan.
"Aduh, lapar" Kata Nana sambil memegang perutnya
Dia buru-buru bergegas ke dapur, dan sudah ada keluarganya menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama. Ya, Karena Hari ini hari Senin, libur sudah usai. Mereka sarapan bersama-sama.
"Pagi anak mama" Sesampainya Di meja makan Nana langsung di sambut mamanya
"Pagi mah" Nana menjawab nya sambil tersenyum
"Kenapa mata anak mama bengkak kaya abis nangis nih? " Tanya mama nya Nana
"Semalem sebelum tidur Nana nonton Drakor yang ceritanya sedih, jadi ikutan nangis deh" Nana terpaksa berbohong kepada mamanya
"Ada-ada aja Kamu" Jawab mama nya
"Papa pergi kerja duluan nih udah buru-buru mau ada meeting sama si bos" Papanya Nana pamitan. Papanya Nana bekerja sebagai kariyawan di sebuah perusahaan swasta.
"Hati-hati pah" saut mama nya Nana sambil bersaliman.
Nana Dan adiknya pun bersamilan kepada papanya. Papanya berangkat sedirian menggunakan mobil.
Mereka bertiga melanjutkan sarapan sambil berbincang. Dan adiknya Nana menagih oleh-oleh yang Nana janjikan kemarin.
"Kak mana oleh-oleh buat ku yang kemarin!" Kata Adik Nana sambil merengek
"Nanti ya masih dalam koper, belum di keluarin" Jawab Nana sambil memakan roti dengan selai coklat yang mama nya buatkan
"Nanti-Nanti mulu" Kata Adik Nana dengan bibir manyun Karena kesal
"Sabar dong" Nana Menjawabnya
Mamanya Nana hanya tersenyum mendengar pembicaraan kedua anaknya itu. Di saat mamanya Nana ingin meminum susu tiba-tiba gelas yang ia pegang jatuh ke lantai dan membuat gelas itu pecah. Membuat mereka semua kaget. Ya, benar saja tidak lama Setelah gelas itu pecah telepon mamanya Nana berbunyi. Itu telepon dari rekan kerja Papanya Nana.
"Hallo bu" Kata si penelepon itu
"Hallo Pak, Ada apa?" Mamanya Nana menjawab si penelepon itu
"Ini bu, Pak Heriawan mengalami kecilakaan dan dia sekarang berada di rumah sakit dia di nyatakan meninggal dunia" Kata si penelepon
Seketika mamanya langsung menjatuhkan Hpnya dan lemas, Nana pun langung menopang badan mamanya dan terus bertanya-tanya
"Mama ada apa? Mah Kenapa? Jawab Nana mah?" Tanya Nana khawatir
"Papa Kamu kecilakaan dan meninggal" Jawab Ibunya lemas
Seketika hati Nana hancur sehancur-hancurnya. Air matanya pecah, dia menangis mendengar kabar buruk itu. Masalah dengan Sam belum selesai, di tambah lagi sekarang kabar papanya meninggal. Ia pun membisu tak ada sedikitpun kata yang bisa keluar dari mulutnya. Hanya rasa sakit di dada yang ia rasakan sekarang.
Sepeninggal Papanya, dan hari begitupun bulan berlalu! Nana seketika teralihkan pikirannya dari Sam. Ia tak berniat memikirkan lelaki yang bahkan tak menghubunginya semenjak kejadian itu, padahal ia bukanlah perempuan yang hanya menemani nya selama satu malam. Hari ini Nana akan bekerja sama dengan seorang produksi perfileman yang akan menugaskan nya membuat naskah untuk sebuah film drama di televisi. Shooting itu akan dilakukan di Turki, tempat dimana ia mengubur semua perasaan nya tentang seorang lelaki.
Sesampainya Di Turki, ia di suruh Tim produksinya untuk menemuai orang turki yang juga bekerja sama dengan produksi perfileman itu. Mereka akan bertemu di sebuah tempat makan, Nana belum tau wajah orang yang akan ia temui itu. Tapi orang turki itu sudah mengetahui wajah Nana dari tim prokusi.
Nana pergi ketempat itu Di antar temannya, Dan temannya pergi lagi. Kebetulan tempat itu menjual baklava, Nana pun memesannya. Ketika ia sedang duduk Dan menikmati baklava kesukaannya sambil menatap ke kaca Di sampingnya. Tiba-tiba Nana melihat seorang wanita turun dari mobil dengan wajah yang tak asing baginya.
"Dia kan istri Sam" Ucapnya dalam hati, seketika ia ingat masa itu
Wanita itu masuk kedalam, dan mobil yang wanita itu tumpangi pergi lagi. Tiba-tiba wanita itu menegurku.
"Kamu Nana kan?" Orang itu bertanya sambil menatap wajah Nana
"Iya" Jawab Nana
"Kenalin aku Fatma" Ia menyodorkan tangannya ke Nana
Nanapun kaget, ia juga menyodorkan tangannya.
"Nana" Mereka bersaliman
"Kenapa bisa tau namaku?" Tanya Nana kepada Fatma
"Oh Iya, Aku tahu namamu dari tim prokusi." Jawab Fatma sambil tersenyum
Nanapun membalas kembali senyuman Fatma
"Kamu kan, wanita yang waktu itu Ketinggalan koper di kamar hotel sumiku Sam kan?" Fatma bertanya kembali kepada Nana sambil ia ikut duduk di samping Nana
"Iya" Nana menjawabnya
Seketika Nana ingat kembali kejadian yang waktu itu, rasa sakit di hatinya terasa lagi. Ia ingat laki-laki yang dulu sangat ia cintai menghianati dirinya. Luka yang seakan hilang ia hidup kembali.
Nana dan Fatma berbincang membahas pekerjaan sambil menyantap makanan yang mereka pesan. Setelah pekerjaan selesai Fatma pun pamit untuk pulang.
"Kamu Pulang sama Siapa?" Tanya Nana pada Fatma
"Aku di jemput suamiku" Jawab Fatma
Seketika Nana terkejut Dan melamun, dia berpikir bahwa ia akan melihat Sam lagi.
"Na Kenapa?" Fatma bertanya
"Eh, gak papa Fat?" Nana menjawabnya
"Kamu Pulang bareng Siapa?" Fatma bertanya kepada Nana
"Aku Pulang sendiri Fat" Jawab Nana sambil tersenyum
"Mau bareng aku gak Na?" Fatma menawarkan ajakn supaya Nana ikut Pulang bareng dia juga suaminya
"Enggak Fat makasih, teman aku mau jemput kok" Nana menolak ajakan Fatma karena ia gak mau bertemu lagi dengan Sam.
Hal itu membuat nya sedikit tidak enak hati, bahkan dalam keadaan seperti ini ia masih melakukan kebohongan yang di halal kan nya itu.
Entah siapa yang harus mengalah, saat salah satu kehausan! Satu gelas air tidak bisa di bagi jika itu di padang pasir.